4-Parking area

68 12 8
                                    

Sisil kini tengah berada di depan parkir motor sekolahnya, ia mengedarkan pandangan mencari celah untuk memarkirkan si Pomy ,tapi nihil area parkir sudah penuh. Ia mendengus kesal pasalnya 5 menit lagi bel masuk berbunyi.

"Eh-eh Bob!"panggil Sisil cukup keras ketika Boby melewatinya.

"Apah!"sahut Boby dengan ketus.

"Kok lo sewot sih, bantuin gue parkir dong!"ucap Sisil dengan raut muka yang memelas.

Boby melihat kearah parkir motor yang memang sudah cukup penuh. Ia pun menaikan bahunya acuh.

"Udah lo tunggu situ aja , jadi tukang parkir, cocok banget sob!"Cibir Boby lalu meninggalkan Sisil dengan melambaikan tangannya bak putri Indonesia.

"What!! Bob tolongin!!!"teriak Sisil histeris, tapi Boby tak menghiraukan nya. Sisil mengerucutkan bibirnya sebal. Ia mengetuk-ngetuk kepalanya agar bisa berfikir jernih.

"Otak otak berfikir dong!jangan dodol terus!!" Ucapnya dengan nada frustasi.

Seketika matanya berbinar melihat sedikit celah untuk memarkirkan si Pomy, ia menghidupkan kembali si Pomy siap untuk melajukan motornya.

'Bremm'

Suara motor sport melewati Sisil dengan gesit dan mengambil tempat parkir yang ia incar.

"Wah nggak bisa nih!!"pekik Sisil dan melajukan motornya dengan santai serta berniat menabrak pengemudi motor itu.

'Bugh'

Ban motor Sisil tepat mengenai kaki pengemudi itu, tidak keras tapi itu sedikit sakit.

"Gila lo!"pekik pria itu lalu mencopot helm fulface nya memperlihatkan wajah merahnya karena menahan sakit. Sisil meneguk salivanya dengan kasar.

"Lo mau bunuh gue hah?!"tanya nya dengan ketus.

"Eh gue nggak punya keahlian bunuh orang yah! Lo tuh udah curi tempat parkir gue!"Jawab Sisil yang tak kalah ketus.

"Gue yang duluan parkir kenapa lo yang sewot!"

"Enak ajah gue udah incar duluan malah lo dulu yang nyosor!!"

"Dimana-mana siapa cepat dia dapat! Dan lo balas dendam ke gue dengan nabrak gue! Sarap lo yah!"

"Yaa ya itu kan salah lo!"jawab Sisil terbata karena pria itu kini menatapnya dengan tajam.

"Lo udah curi tempat parkir gue!Lo harus tanggung jawab!"tambahnya

"Lo yang harusnya tanggung jawab! Seenak jidat tabrak-tabrak orang, kalau kaki gue patah terus di amputasi lo mau tanggung jawab!" Desak pria itu.

"Mana ada patah, gue nabraknya nggak keras kok!"Sahut Sisil dengan canggung.

Kringggg....

Bel masuk berbunyi nyaring membuat kedua manusia itu berhenti bertengkar.

"Eh-eh mau kemana?!bantuin cari tempat parkir!" Ucap Sisil ketika melihat pria itu yang mulai beranjak pergi.

"Ke kelas lah, lo nggak denger bel?"sahutnya dengan nada menyebalkan.

"Parkir dimana aja kek ribet amat mba"tambahnya lalu kembali melanjutkan jalannya.

"Heh tunggu!!!"teriak Sisil tapi pria itu tak perduli sama sekali membuat Sisil memberengut sebal.

"Rafaaa!!!tungguin!!!!"teriak seorang gadis dari arah gerbang lalu menghampiri seseorang yang di panggilnya. Teriakan itu membuat Sisil menatap mereka terutama pria yang ia tabrak tadi.

Lean On My ShoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang