01 | Awal yang baru

2.3K 712 609
                                    

Don't forget to vote, comment and share!

Happy Reading

❤❤❤

Setiap luka hati akan sembuh jika si pemilik hati menginginkannya. Kalau si pemilik hati tidak menginginkannya? Itu artinya perasaannya masih untuk orang yang sama dan masih berharap akan kembali bersama.

❤❤❤

Bel berbunyi pertanda seluruh siswa dan siswi diharuskan memasuki kelasnya masing-masing, karena kesadaran terletak pada diri masing-masing, mereka yang semula berada di kantin, perpustakaan, lapangan, toilet, di mana pun mereka—asalkan berada di lingkungan sekolah ketika mendengar bel berbunyi semua kegiatan harus terhenti dan segera masuk ke dalam kelas guna mendapatkan ilmu di pelajaran pertama.

Kelas XII IPS 1, pada jam pertama diisi pelajaran Matematika. Satu kelas kompak mengeluh karena ternyata hari ini mereka harus mengikuti ulangan dadakan, gurunya itu tidak pernah mengerti dengan keadaan muridnya. Dikira gampang mengerjakan soal ulangan tanpa menghafal lebih dulu?

"Sssttt ... Ky nomor satu," bisik Rialdy yang berada tepat di belakang Rizky.

Rizky menegakkan punggung, matanya menatap ke depan mengawasi setiap gerak-gerik gurunya. Setelah memastikan aman barulah ia memutar kepalanya ke belakang. "Ini udah sepuluh menit berlalu dan lo belum ngerjain satu soal pun?" tanya Rizky heran.

Rialdy mendengkus kesal, Rizky berbicara seolah paling pintar saja. "Enggak usah ngomong kayak gitu, kalau nyatanya lo ngisi soal mentok di nomor dua," sindir Rialdy.

Rizky menyengir memamerkan deretan giginya, tetapi masih mending dirinya ada perkembangan walaupun baru mengisi satu soal dari pada Rialdy belum sama sekali, kan?

"Tuh salin." Riza melempar pelan gulungan kertas ke Rialdy.

Dengan senang hati Rialdy mengambil gulungan kertas berisi sontekan dari Riza. Diantara mereka bertiga, memang yang paling pintar itu Riza. Pertanyaan yang sering muncul dalam benak Riza adalah kenapa dirinya mau berteman dengan kedua manusia seperti Rialdy dan Rizky? Sampai saat ini Riza belum bisa menemukan jawabannya.

"Bagi jawabannya, Al," pinta Rizky masih mempertahankan kepalanya menghadap belakang. Walaupun lehernya pegal tetapi demi sontekan cowok itu rela mempertaruhkan lehernya.

Rialdy dengan songongnya menggelengkan kepala pertanda tidak mau, tangannya asik menyalin tulisan Riza di kertas ulangannya sendiri. Rialdy sangat berterima kasih pada sahabatnya yang pinter itu.

Dengan geram Rizky merebut paksa kertas yang berada di atas meja Rialdy, terjadilah aksi rebut-rebutan kertas antara Rialdy dan Rizky. Riza menghela napasnya sabar karena dirinya paling waras sehingga ia tidak boleh ikut campur ketika melihat kedua sahabatnya mulai mengeluarkan jiwa kekanakan.

"Kenapa di belakang ribut-ribut?!" seru Bu Mahmudah berdiri dengan berkacak pinggang. Bahkan, matanya sudah melotot ke arah Rialdy dan Rizky.

Mata Rialdy membelalak terkejut saat tatapan gurunya mengarah tepat pada kertas yang menjadi bahan rebutan antara dirinya dan Rizky. Sontak Rialdy melepaskan tangannya dari kertas, dengan begitu sekarang kertas tersebut berada dalam genggaman Rizky.

MISSION: MAKE FALL IN LOVE (END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang