Langit sudah mendung sebentar lagi hujan akan turun mebasahi semua yang diguyur hujan. Nico masih berada ditaman kota tempat dulu ia kecil bersama mama tercintanya sebelum beliau meninggalkan keluarganya untuk selama lama nya. Kenangan indah bersama orang tua yang disayang Nico masih menyimpan kenangan itu semua harus kah kenangan itu dihapus dari kenangan memori indahnya?.
Hari hari nico diisi dengan kesendirian. Bersama teman disekolah hanya kegiatan sekolah dan saat berkumpul saja. Nico tidak seperti nuca yang selalu membantu mama tirinya dirumah dan lain hal nya dengan seorang zara adik perempuan nico dan nuca yang sama seperti nico tidak ingin berlama lama dirumahnya sendiri.
Waktu sudah semakin sore nico akhirnya memilih untuk meninggalkan taman menuju parkiran. Saat di perjalanan ada perempuan yang mau nyebrang dan membuat nico refleks mengerem mendadak, ia tidak terpeleset jatuh tapi hanya tidak bisa mengimbang kan motor dan dirinya.
"Lo punya mata gak sih, Ini jalanan lo bisa ketabrak kalo nyebrang nya gak liat liat." Ucap nico agak membentak, Marah.
"Iyaa maaf gue gak liat kalo lo lewat." Ucap perempuan itu sambil menatap nico.
Nico yang tau siapa perempuan yang ada dihadapan nya membuat ia berdecak kesal, Refa perempuan yang ada dihadapan nya sekarang.
"Lo, Untung ya lo sahabatnya temen gue kalo bukan udah gue amuk lo." Tegas nico
"Terus kenapa? Lo takut hah?" Ucap refa
"Gue lagi gak mau ribut mending lo kepinggir sekarang, Kalo mau nyebrang liat liat dulu." Ucap nico dan langsung berbalik menuju motornya.
Refa hanya diam dan berjalan menuju pinggir. Refa sedikit mengkerutkan kening saat Nico sudah pergi dari hadapan nya ia hanya sedikit bingung dengan sifat Nico yang sesekali berubah kemarin ia baik walaupun sedikit tapi sekarang berubah kembali menjadi Nico yang dingin dan kasar.
***
Hari ini jadwal class metting di SMA LASKAR membuat osis sibuk dengan para peserta yang mengikuti lomba yang tak lain ada lah lomba futsal, basket, dll.
"Ref, lo ikut lomba?" Tanya dika sekarang refa sedang berada dipinggir lapangan dengan gitar berwarna hitam miliknya.
"Enggak deh lagi males ikut lomba. Emang gak ada lomba untuk perempuan kayak nyanyi atau apalah gitu dik?" Ucap refa sambil memetik gitar nya.
"Ada lomba nyanyi di mulai besok karena class metting berjalan 3 hari jadi banyak lomba yang diadain sama osis" ucap dika. Dika memang salah satu anak osis walaupun ia nakal dan bergabung dengan geng motor besar disekolah nya yaitu brainer tapi ia juga pintar dalam hal apa pun.
"Weh dik buru ganti baju bentar lagi mau tanding nih" ucap adrian.
"Yaudah ref gue tinggal ya" ucap dika diangguki oleh refa.
Kalian pasti kepo kenapa refa sendiri terus kenapa nayla, laras dan lala? Mereka bertiga sedang bersiap untuk lomba estafet ulahup dan mau tak mau refa sendiri dipinggir lapangan untung aja ia bawa gitar jadi ia tidak kesepian.
Pertandingan basket yang dimulai terlebih dahulu oleh osis. Sudah ada dua tim yang berdiri dilapangan yaitu tim anak anak brainer dan kelas XII IPA - 3. Suasa menjadi tegang entah siapa yang akan menang dipertandingan ini. Refa menatap ke arah lapangan ia juga penasaran siapakah yang akan menang di lomba tahun ini. Suasana menjadi ricuh karena nico baru saja memasukan bole kedalam ring basket.
Di sisi lain lala, nayla, laras sibuk dengan permainan estafet ulahup. Estafet ulahup diadakan dilapangan bulu tangkis karena lapangan utama sedang dipake untuk bermain basket jadi untuk lomba estafet menggunakan area lapangan bulu tangkis.
***
14.15
Bunyi bel pulang sudah dibunyikan sejak 45 menit yang lalu. Refa masih berada disekolah karena ia harus bertemu dengan pelatih vokal dan bermain gitarnya diruang musik.
"Kok lo belom balik?" Tanya adrian membuat refa kaget.
"Iya abis ketemu pelatih. Lo liat dika?" Ucap refa.
"Yah. Dika dah balik dari tadi dia nganterin yesla pulang tadi ref, biasa lah doi" ucap adrian.
"Oh yaudah makasih ya gue duluan" ucap refa tidak lupa dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.
Hari ini refa membawa mobil karena harus pergi ke bandara untuk menjemput bundanya. Febri. Itulah nama bunda refa. Refa sudah 5 tahun ditinggal ayahnya pergi entah kemana ayah nya itu dan sekarang ia hanya tinggal bersama bunda dan abang nya saja, dan kakak laki laki refa belum kembali dari luar, ia sedang melanjutkan study nya di sana.
"Tumben fa bawa mobil" tanya lingga. Lingga memang sering bersikap seperti teman dekat kepada refa wajar saja ia dulu pernah suka dengan refa.
"Modus lo ga." Ucap reno membuat teman teman nya terkekeh.
Refa hanya senyum. Senyum itu mampu melelehkan hati orang yang melihat senyuman itu.
"Iya mau jemput bunda ke bandara soalnya." Ucap refa
"Oh calon mertua eh maksudnya tante febri dah pulang dari makassar" ucap lingga, Refa hanya mengangguk.
"Gue duluan ya takut telat" ucap refa sambil masuk ke dalam mobil.
"Hati hati ref, Jangan ngebut bawa mobilnya" ucap reno saat refa mengklakson tanda ia pergi lebih dulu.
Nico yang memperhatikan refa dari atas motornya hanya diam saja dari mata nico tertera bahwa nico tertarik dengan refa tapi mulut nico berkata lain kepada teman teman nya.
"Pada langsung pulang atau ngumpul dulu?" Tanya bagas
"Gue langsung balik aja badan gue pegel" ucap nico.
"Tumben bos biasanya lu males pulang kerumah" sahut adrian.
"Iyaa gue gak pulang kerumah bokap gue pulang kerumah kakek gue. Adik gue zara lagi disana." Ucap nico sambil memasang helm full face nya.
"Oh yaudah kalo lu gak ikut gue juga mau langsung balik." Ucap adrian.
"Gak pa-pa kalo kalian mau ngumpul dulu." Ucap nico
"Gak usah lah kita langsung balik aja ye gak" ucap adrian diangguki oleh semuanya.
"Nic, salamin buat adek lu dari gue ya" ucap bagas. Bagas memang suka dengan adik nico yang masih kelas X itu.
Nico mengacungkan jempol dan melajukan motornya keluar sekolah untuk menuju ke rumah kakek nya yang berada tidak jauh dari sekolah nya. Rumah kakek nya lah yang menjadi tempat kedua setelah bascam saat ia bosen untuk pergi kerumah karena mama tirinya.
***
-NICO BRAMASTA ENUGROHO
SATU KATA BUAT PART INIGIMANA SAMA CERITANYA?
SPAM NEXT BUAT PART SELANJUTNYA
SALAM MANIS DARI NICO:)
KAMU SEDANG MEMBACA
NICO[EnD]
Teen FictionNico Bramasta Enugroho remaja berumur 17 tahun yang dikenal dengan panggilan Nico disekolahnya sifat dingin yang melekat didirinya. Nico ketua geng besar sekolah yaitu Brainer, banya perempuan yang ingin menjadi pacarnya hanya karena ia seorang ketu...