NICO#27

1.7K 60 3
                                    

Refa sudah kembali ke rumah sakit menemani bundanya ditemani juga oleh nico yang masih bersamanya. Febri bunda refa sudah boleh pulang lusa nanti tiga hari dirawat dirumah sakit ia sudah kembali membaik. Nico yang melihat refa dekat dengan bundanya kembali teringat ia dengan almarhumah bundanya yang udah tiga tahun lalu meninggakan semua orang yang menyayanginya.

"Nico sudah makan?" tanya febri

"Sudah tante" ucap nico diangguki oleh febri

"Sana kamu temenin nico, bunda mau tidur ngantuk" ucap febri

"Iyaa bun" ucap refa

Refa kembali duduk dekat nico yang masih asik memainkan ponselnya, refa hanya diam. Nico yang melihat refa hanya diam ia menaruh ponselnya dan berbalik menghadap refa.

"Kenapa?" tanya nico

"Engga, gua mau nanya boleh" ucap refa

"Nanya tinggal nanya, tumben minta izin dulu" ucapnya

"Tadi siang zara bilang kalo waktu itu nyokap lu pernah bawa cewe buat dijadiin pacar lu tapi lunya gak mau, kenapa sama gua gak gitu" ucap refa

Nico menghembuskan nafas kasar ia bingung menjaelaskannya dari mana, dia juga takut jika refa menjauhinya karena masalah yang sudah berlalu.

"Jadi gini, waktu itu emang bunda tiri gua bawa cewe buat dijadiin pacar gua, tapi gua gak mau karena gua pilihan gua sendiri, dua tiga hari cewe yang nyokap gua kenalin ke gua sering dateng kerumah cuman buat ngerayu gua bisa jalan sama dia, gua gak mau karena gua geli sama dia. Dia make up tebal cuman buat ngerayu cowo, gua gak bisa terima karena disitu gua udah mikir, gua punya tujuan sendiri sama pilihan gua dan gua dah deket sama lu siapa tau lu jadi pacar gua. Gini ref, gua bukan cowo romantis yang semua cewe milikin, gua juga bukan cowo yang pinter dalam soal pacaran gua jauh beda sama cowo cowo diluar sana." ucap nico

"Kenapa harus gua yang deket sama lu, kenapa gak lala? Ada laras yang cantik dan dia juga perhatian sama lu, ada nayla yang udah lebih dari cukup" ucap refa

"Tapi gua maunya lo, gimana dong" ucap nico membuat refa diam.

***

Setelah tiga hari sudah bunda refa, febri dirawat dirumah sakit kini diperbolehkan pulang. Hari bundanya pulang refan tidak ada karena masih menguruskan kuliah nya yang pindah ke jakarta, yang menjemput febri, nico dan refa yang membawa mobil milik nico karena setelah ini refa akan bertemu dengan zara di cafe kopi.

"Refa sama nico mau pergi lagi?" ucap febri saat sudah dikamar.

"Refa nunggu abang pulang abis itu refa izin pergi ya bun" ucap refa

"Abang kamu pulang jam berapa?" ucap febri

"Bentar lagi pulang palingan bun, refa kebawah dulu nanti kalo bunda butuh apa apa panggil si bibi aja" ucap refa

Refa turun kebawah, nico duduk dengan refan mungkin dia baru saja datang, refa berjalan mendekati mereka.

"Bang, jagain bunda sebentar yak, gua keluar dulu bentar. Gantian lo dah keluar dari tadi" ucap refa

"Yaudah sana, balik jangan malem malem pulangnya. Nic, titip adik gua biar gak ilang" ucap refan

"Dikira lo gua barang apa ha?" sahut refa

"Udah?" tanya nico saat refa sudah balik mengambil tasnya.

"Udah, yuk takutnya adik lu nunggu" ucap refa

"Yaudah yuk, bang gua keluar dulu" ucap nico pamitan.

"Yoo" sahut refan

Refa berjalan keluar rumah kearah mobil nico ia sudah masuk lebih dulu dari nico, tak lama nico masuk kemobil. Mobil berwarna hitam keluar dari pekarangan rumah refa kearah jalan seperti biasa ia kesekolah. 15 menit jalan menuju cafe yang zara tentukan untuk bertemu. Refa dan nico sudah didepan cafe dan juga sudah memarkirkan mobil.

NICO[EnD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang