"Mau ngomongin apa pah serius amat kayaknya" ucap zara
"Kalo kamu papa pindakan sekolah ke SMA LASKAR tempat abang kamu sekolah" ucap davran
"Pindah buat nyelidikin nenek lampir itu? Zara gak bisa pah lagi gak pengen pindah pindah sekolah" ucap zara
"Om kalo zara pindah ke sekolah kita pasti maudi curiga kenapa zara bisa pindah kesini tiba tiba tanpa sebab dan siapa tau maudi juga mikir kalo zara pasti kenal sama refa" ucap dika
"Bener kata dika om, jangan zara yang jadi tempat informasi kita tentang maudi" ucap lingga
"Pah gimana kalo si bang tico yang jadi tempat informasi kita tentang maudi" ucap zara
"Tico juga kelas 12?" ucap darvan diangguki oleh zara
"Ya sudah, nanti malam papa ngomong sama dia jadi besok dia bisa langsung masuk" ucap darvan
"Tapi van, gua saranin lusa aja si tico masuk jangan besok besok kita omongin lagi soal masalah ini dirumah sakit" ucap fachri
"Iya van, lebih baik besok saja, ajak tico kerumah sakit biar semua dibicarain besok" ucap febri
"Udah malem juga nih feb, kita pamit pulang deh besok anak anak juga pada sekolah kan. Jangan ada yang bolos sekolah" ucap fachri
"Gak bakalan om, kita bolos" ucap reno
"Nanti juga diem diem keluar kelas ke kantin" ucap fachri
"Besok kalian pulang seperti biasa kan?" tanya davran
"Engga om besok ada rapat guru, ngomongin soal UN nanti jadi pulang cepet jam 11 udah pulang" ucap lala
"Kebiasaan lu la, kalo ngasih tau suka telat" ucap laras
"Ya maaf gua juga baru dikabarin sama adik kelas" ucap laras
"Ribut mulu lo berdua" ucap reno
"Nic, kunci mobil gua mana?" ucap lala, nico memberikan kunci mobil milik lala dan lingga memberikan kunci motor miliknya.
"Feb, kita pamit ya maaf nih jadi ngerepotin, disediain makanan segala" ucap fachri
"Gapapa ri, santai aja. Salam buat firna sama vera ya aja mereka main kesini kapan kapan" ucap febri
"Siap nanti gua salamin gua sama anak anak pamit ya" ucap fachri
"Tante pamit dulu maaf nih kita ngerepotin" ucap lala yang menyalimi tangan febri
"Gapapa lala"
"Bang ayo pulang" ucap zara yang melihat nico masih diam saja disamping refa
"Gua nanti" ucap nico datar
"Udah sana lo pulang besok lo jemput refa berangkat sekolah" ucap refan
"Sudah nico kamu pulang dulu besok kan masih bisa ketemu lagi sama refa, kamu pulang istirahat" ucap febri
"Coi ini baru pacaran aja gak mau jauh jauh gimana udah nikah hadeh" ucap dika
"Tuh nic, dinasehatin sama calon mama mertua harus nurut" ucap darvan.
"Kapan baliknya dari tadi belum gerak gerak nih" ucap laras
"Ayo ayo pulang" ucap fachri
Semua teman teman refa dan nico keluar dari rumah, fachri dan juga darvan ikut keluar karena ingin pulang.
"Tan, nico pamit dulu. Bang gua pamit, ref aku pamit besok aku jemput kaya biasa" ucap nico sambil mengeluarkan tangan mengelus pucuk kepala refa
"Udah sana lo balik ngelus ngelus segala" ucap refan
Nico menyalimi tangan febri dan mengedipkan mata kearah refa dan keluar rumah, refa hanya tersenyum malu demgan perlakuan nico
"Pulang dulu tan, ref, bang assalamualaikum" ucap lala
"Pulang dulu ya tan assalamualaikum" ucap semuanya
"Waalaikumsalam hati hati ya" ucap febri.
***
Pagi cerah dimana semua orang sudah mulai melakukan hal dan pekerjaannya masing masing. Refa dan febri sudah bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan untuk mereka. Refan sedang memanaskan motor yang akan ia pakai untuk berangkat kekampus dan menjemput syasha.
"Non refa didepan ada den nico baru dateng" ucap bi asri
"Oh iya bi, suruh masuk dulu buat sarapan" ucap refa
"Iya non, bibi permisi" ucap bi asri
Refa sudah siap dengan seragam yang ia pakai hanya tingga memakai sepatu dan sarapan.
"Hai pagi, kamu dah sarapan?" tanya refa
"Hai, belum gak sempet sarapan dirumah gak biasa makan pagi juga" ucap nico
"Bawa sarapan buat dimakan nanti aja ya? Bunda masak lebih soalnya" ucap refa
"Aku terserah kamu aja"
"Yaudah aku bawain ya, aku kedapur dulu" ucap refa
"Tumben banget lo nic, jam segini dah kesini biasanya juga mepet" ucap refan
"Gua gak mau kena oceh lo aja bang" ucap nico
"Sialan lo, gua coret nama lu dari calon adik ipar baru tau rasa" ucap refan, nico hanya mengangkat bahu acuh.
"Nih tempat makan ada nasi goreng sama telur dadar, dimakan diabisin" ucap refa
"Nico seorang ketua geng jadi anak mami dibawain bekel" ucap refan menertawakan nico
"Berisik lo bang, bukannya berangkat sana tuh kak syasha udah nungguin juga dirumahnya" ucap refa
"Sabar napa 5 menit lagi gua otw kali" ucap refan.
"Bunda refa sama nico berangkat dulu ya" teriak refa karena bundanya sedang berada dikamar.
"Iya hati hati"
Refa dan nico keluar dari rumah, berjalan kearah motor nico berada dan memberikan helm yang ia bawa ke refa.
"Taliin"
"Kok manja" ucap nico
Nico selesai menalikan helm yang refa kenakan, ia menaiki motir dan memutar arahnya ke depan gerbang rumah.
"Motor kamu tinggi banget sih, susah aku naiknya" ucap refa saat sudah duduk.
***
20 menit mereka sampai disekolah, nico membelokkan motornya kearah parkiran sudah ada beberapa motor milik siswa dan siswi di SMA LASKAR. Refa turun dari motor dan motor teman teman nico yang baru saja masuk kedalam parkiran.
"Gua gak mau dibonceng sama lo lagi, nyari mati yang lo bonceng tuh cewe" ucap lala yang baru saja turun dari motor reno
"Tumben lo nic dateng duluan dari pada kita" ucap dika
"Bareng bu bos dia makannya dateng cepet" ucap lingga
"Kok cuman lala yang lo jemput sahabat gua yang lain gak dijemput juga?" ucap refa
"Laras hari ini izin, dia mau ikut nyokapnya ke rumah kakak nya" ucap lala
"Nayla?"
"Bareng si gibran lagi mampir dulu tadi" ucap lala diangguki oleh refa.
***
-NICO BRAMASTA ENUGROHO
KAMU SEDANG MEMBACA
NICO[EnD]
Teen FictionNico Bramasta Enugroho remaja berumur 17 tahun yang dikenal dengan panggilan Nico disekolahnya sifat dingin yang melekat didirinya. Nico ketua geng besar sekolah yaitu Brainer, banya perempuan yang ingin menjadi pacarnya hanya karena ia seorang ketu...