NICO#8

3.2K 123 0
                                    

"Buat hati sahabat kita luluh tuh salah satu hal yang paling sulit dalam pertengkaran."-REFA

Flashback on
Semua dekorasi sudah selesai hanya tinggal persiapan beberapa untuk acara ulang tahun zara nanti malam, setelahnya Omah Nico datang dengan nampan ditangan nya yang berisi minuman dingin dan beberapa toples yang berisi cemilan ringan untuk cucu dan teman teman cucunya.

"Nih omah ada minuman sama cemilan, diabisin ya" ucap omah

"Siap omah nanti diabisin" ucap mereka

"Ya sudah kalian lanjut aja omah mau lanjut juga di depan" ucap omah dijawab anggukan oleh mereka

Dari mereka ada yang sudah mengambil makanan dan minuman termasuk Nico dan Refa yang sudah dua hari ini mereka dekat, dan kedekatan mereka karena acara ulang tahun zara dan bukan karena hal lain, 'mungkin'. Dari arah lain, laras memperhatikan Nico dan Refa dengan pandangan tidak enak hati melihat keduanya sangat dekat membuat hati nya teriiris, ia berfikir Nico lebih bahagia bersama dengan Refa dibanding dekat dengan dirinya.

"Udah ras mereka deket dua hari ini kan karena ulang tahun adiknya Nico dan itu juga bukan refa yang mau tapi Nico yang ngajak kan" ucap Lala meyakinkan laras "Lo juga udah ngedengerin penjelasan dari refa kan? Refa juga gak bakalan mungkin ngerebut Nico dari lo kalo bukan karena Nico yang ngajak ras, positif thinking aja sekarang" ujar Lala lalu berbalik kembali menuju yang lain nya

"Gue ijin balik duluan ya semuanya, tadi nyokap gue nge line gua disuruh balik duluan" ucap laras pada teman teman nya

"Eh ras gue anter aja, sekalian gue juga mau balik nih" ucap Adrian diangguki oleh laras dan semuanya

Rumah laras dan Adrian memang satu arah, rumah mereka satu jalur, hanya berbeda komplek saja.

"Eh kok gue ngerasa kalo laras tuh kaya beda gitu ya?" Tanya nayla yang berdiri disamping Lala dan refa saat nayla sudah menjauh dari mereka. "Soalnya lo berdua liat gak sih pas tadi dia ijin pulang tumben banget gitu dia pulang duluan biasanya kan bareng lo la, terus dia ngomong nya juga sambil liat ke refa gitu" lanjut nayla.

Refa dan Lala hanya mendelikan bahu mereka tidak tahu apa apa tentang laras yang berubah sikap nya seperti sekarang, apa mungkin ia marah karena refa dekat dengan Nico, cowok yang selama ini ia kejar namun malah berdekatan dengan refa sahabatnya. Sekarang refa lah berfikiran seperti itu.

"Gue juga ngerasa sih sebenernya, dia pernah nanya gitu sama gue kalo gue ada hubungan apa sama Nico, dan gue bilang cuman temen aja dan kan emang dia yang ngajak buat pergi lo berdua tau gue pasti gimana kan, suka gak enak nolak orang yang butuh bantuan gue" jelas refa

"Dari situ juga gue ngeyakinin dia aja biar dia ga nethink"

"Udah lah ref, gak usah lo lanjutin takut kuping si laras panas dan lo juga jangan berfikiran nethink tentang laras toh disini bukan salah lo dan lo juga kan diajak sama Nico bukan lo yang maksa buat ikut kan" ucapan laras di sambut kekehan lalu anggukan oleh refa

Refa terdiam sebentar tidak ada kata kata lagi yang ia keluarkan, dalam hati nya bertanya apakah dirinya salah atau tidak ia juga merasa tidak enak pada laras karena ia berdekatan dengan Nico, ia takut jika laras menjauhinya dan juga mencap dirinya sebagai 'sahabat menusuk tadi belakang' itu salah satu kata yang ia pikirkan sekarang.

"BANG NICO DIPANGGIL OMAH SEKALIAN SAMA KAK REFA JUGA" teriakan Zara dari pintu masuk menuju taman membuat refa tersadar dari lamunan nya.

"Nanti gue kesono bilang omah" ucap Nico lalu menghampiri refa yang berdiri tidak jauh darinya

NICO[EnD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang