NICO#10

3.4K 117 1
                                    

"Jangan pernah ninggalin orang yang sayang sama lo demi orang yang lo suka" -NICO

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 15 menit yang lalu. Refa masih di sekolah tepatnya diperpustakaan, ia sedang mencari buku biologi untuk ia pakai nanti untuk ia pelajari karena ada beberapa materi yang tidak ia mengerti.

"REFA WHERE ARE YOU" teriak lala.

"La, lo apa apaan sih ini perpus bukan hutan." Ucap refa risih karena teriakan lala.

"Ya maap, noh dicariin sama nico" ucap lala tidak mau berlama lama

Refa menepuk jidat karena ia lupa jika pulang setelah pulang sekolah akan bertemu dengan omah nico, ia segera merapihkan buku buku yang dia keluarkan tadi dimasukkan kedalam tas ranselnya.

"Gue duluan ada janji sama dia" ucap refa sambil mengambil tas ranselnya dan merlari meninggalkan lala yang masih kebingungan.

"MAU PERGI KEMANA LO REF" teriak Lala membuat beberapa pasang mata memperhatikan nya.

"Eh sorry sorry" ucap Lala kikuk lalu pergi keluar dari perpustakaan.

***

Refa berjalan dikoridor kelas X menuju parkiran. Ada nico yang masih setia duduk diatas motornya dengan memainkan ponselnya. Refa dengan rasa takut, takut jika nico marah kepadanya karena melupakan janjinya mendekati nico yang duduk diatas motornya dengan memasang muka yang super dingin itu. Refa berdiri di samping nico membuat nico mengangkat wajahnya dan menatap refa yang masih berdiri gugup dengan memegang tali ranselnya.

"Kenapa lama? Gue 20 menit nunggu." Ucap nico sambil kembali menatap ponselnya. "Tulis ID LINE lo disitu." Ucap nico memberikan ponselnya.

Refa yang masih tidak mengerti apa maksud nico membuat nico geram dengan dirinya.

"Biar gue gampang hubungin lo kalau gue nungguin lo kayak gini gue bisa telpon lo." Ucap nico dengan nada dingin tidak seperti biasanya.

Refa menerima ponsel nico dan mengetik apa yang nico suruh tadi dan memberikan nya kembali ke pemiliknya, Nico memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket yang ia kenakan lalu menghidupkan motor nya siap buat pergi.

"Naik."

Semenjak refa datang keparkiran ia tidak berbicara ia takut jika dirinya berbicara takut jika nico tambah marah nya dengan dirinya, ia hanya menuruti apa yang Nico minta.

Sampai rumah omah nico tidak butuh waktu lama mereka sudah sampai. Rumah yang mirip sekali dengan istana ini membuat refa bingung benar ini rumah omah nico? Tentu saja benar tidak salah keluarga nico mempunyai rumah semewah ini karena memang mereka keturunan keluarga kaya.

"Eh, aden nico apa kabar den?" Sapa satpam rumah omah nico

"Saya baik mang, omah ada didalam?" Ucap nico turun dari motor.

"Ada den, ini pacara aden ya" ucap mang ali.

Nico terkekeh. "Bukan mang ini teman saya. Omah pengen ketemu sama dia" jelas nico membuat mang ali mengangguk.

"Yaudah mang saya kedalem dulu." Ucap nico memasukan kunci motornya kedalam saku celana abu abunya lalu mengandeng refa untuk masuk kedalam.

Memasuki rumah ralat memasuki manison ini refa hanya diam ia memang diam dari bertemu dengan nico diparkiran sampai mereka sampai dirumah omah nico pun ia hanya diam tidak bersuara.

"Eh kalian dikira omah kalian berdua gak bakalan dateng" ucap omah dari lantai dua membuat mereka mendongak keatas.

"Refa udah makan?" Ucap omah saat sampai dihadapan mereka berdua.

NICO[EnD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang