"Lunak belum tentu lemah, terpuruk belum tentu menyerah" -NICO
Hari ini lapangan SMA LASKAR sangat lah ramai karena nico yang dengan teganya menyeret adik kelasnya yang bernama juna ketengah lapangan entah ada masalah apa nico jadi menyeret ketengah lapangan.
"Ngadu apa lo ke bu arun hah! Udah berani ngadu? Baru kelas X aja udah gaya jadi tukang ngadu lo." Titah nico.
"Sa-saya gak ngadu ap-apa kak" ucap juna dengan nada gemetar karena bentakan dari suara tinggi nico tadi.
"Hajar aja bos." Sahut reno dari belakang nico.
Nico memang cowo yang sama sekali gak suka dengan adik kelas yang belagu atau kurang ajar dengan nya. Apalagi jika adik kelas menjelekan geng brainer dibelakang dirinya. Nico tidak akan milih milih orang mau itu perempuan atau laki laki yang menjelekkan brainer ia pasti akan turun tangan.
"REFA"
Refa pemilik nama yang namanya disebut membuatnya menengok.ia baru keluar dari mobil jazz nya yang berwarna putik kinclong.
"Apa?" Sahutnya judes moodnya hari ini lagi kurang bagus karena nico tidak menepati janjinya untuk menjemput dirinya dirumah.
"Judes amat mbanya lagi pms lo ya." Tebak nayla karena refa menanggapinya dengan nada agak sedikit judes.
"Enggak sok tau lo, mood gue lagi gak enak." Sahut refa. Refa melihat ke arah lapangan ramai dengan kerumunan anak anak brainer membuatnya bertanya tanya
"Anak anak brainer lagi ngadain bazar ya itu rame amat dilapangan" ucap refa membuat teman teman nya terkekeh sebentar.
"Gak tau mungkin iya coba samperin aja yuk" ucap lala.
Lapangan sekarang penuh dengan siswa yang ingin melihat nico menghabisi juna adik kelasnya yang sudah kurang ajar menjelekkan geng brainer dibelakang mereka semua.
"Eh, nit, gue mau nanya itu ada apaan sih" ucap nayla pada salah satu teman seangkatan nya yang bernama nita.
"Oh, itu si nico nyeret adik kelas namanya juna katanya sih si juna ngejelekin anak anak brainer ke guru" ucap nita membuat refa kaget.
Refa pergi dari tiga teman nya ia menerobos kerumunan agar lebih jelas melihat apa yang nico lakukan pada adik kelasnya itu. Baru aja semalem ia mengingatkan nico untuk tidak berantem lagi tapi kenyataan nya hari ini ia berkelahi dengan adik kelasnya. Juna sudah babak belur dipukul oleh nico ia sebenarnya tidak dia, ia juga sempat melawan tapi kekuatan nico lebih besar dari pada kekuatan dirinya.
Refa yang geram masuk kelebih dalam lagi kerumunan dan berhenti didepan nico yang yang ingin memukul juna yang sudah kehabisan nafas itu.
"Nic, udah lo gak kasian dia udah kehabisan nafas masih aja lo hajar" ucap refa menahan tangan nico.
"Jangan jadi pahlawan ref, minggir. Dia udah kurang ajar" ucapnya membentak refa membuat sang empuh terloncat kaget
"Iya gue tau tapi gak gini juga caranya. Lo bisa selesain masalahnya gak harus pake adu tonjok kan" ucap refa ikut membentak ia tidak suka jika ada yang membentaknya apa lagi itu teman nya sendiri sendiri.
"Jun, bangun, ke uks bersihin luka lo." Ucap refa menyuruh juna pergi dan Nico masih ditahan oleh refa dengan tangan refa berada dipundaknya menenangkan
Juna pergi dari kerumunan, Kerumunan yang tadinya memenuhi lapangan sekarang hanya tinggal nico dan refa yang ada disitu dari kejauhan ada inti brainer yang memperhatikan nya semula mereka berada di lapangan sekarang mereka sudah memilih mundur ke tepi lapangan dengan ketiga sahabat refa yang tidak jauh dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
NICO[EnD]
Teen FictionNico Bramasta Enugroho remaja berumur 17 tahun yang dikenal dengan panggilan Nico disekolahnya sifat dingin yang melekat didirinya. Nico ketua geng besar sekolah yaitu Brainer, banya perempuan yang ingin menjadi pacarnya hanya karena ia seorang ketu...