NICO#15

2.5K 91 0
                                    

Happy Reading

Hari senin, hari dimana menyebalkan bagi kebanyakan siswa - siswi di SMA karena harus melaksanakan upacara dan bangun dipagi yang lebih awal dari hari biasanya.

Jangan kan mereka author aj kalo upacara males:v (boong)

Refa dan teman teman nya sudah berkumpul dilapangan sebelah kanan berkumpul dengan anak anak paduan suara.

"Berkumpul dilapangan ayo ayo" ucap pak gilang

***

Upacara berlangsung 30 menit semua siswa dan guru guru sudah bubar hanya ada beberapa anak paskibra dan paduan suara disana detik selanjutnya suara drum motor memasuki sekolah ya itu motor nico yang baru saja sampai. Refa melihat jam yang melingkar di tangan nya ia mengelengkan kepala sudah jam tujuh dan nico baru datang kemana saja ia 30 menit yang lalu.

"Ko baru dateng?" ucap bu arun

"Iya bu" ucap nico

"Hukuman buat kamu, lari 10 kali dan bersihkan toilet di lantai 3 sekarang" ucap bu arun

"Bu gak bisa gitu dong masa dah lari 10 kali disuruh bersihin toilet juga" ucap lingga

"Berani ngelawan saya kamu lingga" ucap bu arun

"Eh enggak bu maaf" ucapnya

"Masuk kalian gak ada yang diluar kelas" ucap bu arun "refa tolong awasi nico lari dilapangan atau pergi ke lantin" lanjutnya. Refa yang memdengar suara bu arun menyuruh nya untuk mengawasi nico tidak bisa menolak dari pada ia juga kena hukuman karena tidak mau mending nyari aman.

"Bos semangat diawasin cewe cantik tuh larinya" ucap reno langsung ngacir menyusul teman teman nya.

Tidak terhitung sudah 6 kali putaran yang nico Jalankan mungkin bagi anak perempuan lari 5 kali saja sudah cape apalagi 10 kali nico kuat sekali tanpa ada berhenti dijalan, dan ngosngosan.

"Bener udah 10?" tanya refa yang berdiri dibelakang
Nico mengangguk sambil menetralkan nafasnya kebali ke semula.

"Gak ada niatan buat beliin gua minum apa?" ucap niko membuat refa menaikan sebelah alisnya

"Punya kaki kan? Tinggal beli sendiri. Tugas gua dah kelar sekarang gua mau naik" ucap refa, nico hanya diam.

***

Bel istirahat sudah berbunyi semua siswa siswi berhamburan memasuki kantin tempat duduk dikantin mau itu didekat taman, parkiran, dan tepat dodepan warung warung penjualan sudah terisi dengan cepat, anak anak brainer masuk kedalam kantin dengan wajah dingin mereka mungkin dari kebanyakan orang dikantin takut kepada mereka.

"Geser dong gua juga mo duduk" ucap adrian meminta geser ke lingga

"Ribet anjer cari tepat laen ke" ucap lingga emosi.

"Kalo berisik pindah deh mendingan" ucap nayla. Yaps anak brainer sedang duduk bareng refa dan teman teman nya.

"Nah lo macan nya ngamuk" ucap adrian

Refa beranjak dari tempat duduknya mungkin karena keberisikan entah kenapa hari ini ia lebih banyak diam dari biasanya yang ceria.

"Refa kenapa?" tanya dika pada nayla, nayla hanya mendelik bahu.

Nico masuk ke dalam kantin yang tadinya ingin berbelok ke bangku teman teman nya tidak jadi karena melihat perempuan yang cantik jelita sedang duduk sendirian. Ya dia refa.

"Ko sendirian? Gak gabung ama yang lain?" tanya nico membuat refa kaget, dan nico mengambil gelas yang tadi refa minum menjadi ia yang meminumnya.

"Enggak lagi pengen sendiri disana juga terlalu ribut, berisik banget" ucap refa.

"Owh, dah pesen makan?"

Refa menggeleng.

"Gua pesenin, lu harus makan" ucap nico dan detik selanjutnya ia berdiri.

"Fa sini," panggil lala
Refa hanya mengeleng lesu

Tak lama nico datang membawa satu nampan berisi dua buah mangkuk bakso dan dua gelas jus mangga.

"Nih makan gua beliin lu minum lagi jus yang tadi dah gua minum" ucap nico.

***

"Lagi kenapa si kalo boleh tau?" tanya nico disela sela makan

"Gak papa lagi pengen sendiri aja" ucap refa

"Iya gua tau lu mau sendiri tapi kan penyebab kesendirian itu ada sebab nya" ucap nico sambil menyendokan bakso ke dalam mulutnya.

"Gak papa"

"Nanti siang anterin gua mau?" ucap nico

"Kemana"

"Ke suatu tempat, kalo mau nanti gua tunggu di parkiran" ucap nico

-NICO BRAMASTA ENUGROHO

Maaf ya aku telat up semoga kalian suka part ini maaf juga suka ngegantungin:(

NICO[EnD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang