13.50
Refa tertidur pulas mungkin kecapean karena kegiatan disekolah sangat lah padat murid kelas 12 dibubarkan dari jam 11 siang tadi. Refa tertidur dengan seragam sekolah masih melekat ditubuhnya.
Tok tok tok
"Non, dicariin temen non dibawah" ucap bi ona
Refa terbangun melihat jam di tangan nya sudah menunjukan jam dua siang ia berfikir berarti nico udah nungguin gua satu jam yang lalu batin refa
Ia segera pergi turun ke bawah dan ternyata hujan ia tidak memikirkan ia bajunya basah kuyup. Nico yang melihat didalam mobil langsung mengambil panyung dan menghampiri refa dengan wajah yang mungkin dibilang marah.
"Lo apa apaan sih, gak liat tuh hujan nya gede kenapa gak pake payung!" ucapnya agak membentak karena kesal dengan refa yang keluar tidak memakai payung.
"Nic itu lo keujanan sini payungan juga" ucap refa menarik nico ke dalam teduhan payung yangbertanya
e tadi.
Bereka berdekatan membuat jantung satu sama lain bedegub tak karuan. Payung yang dipegang refa diambil oleh nico untuk dia pegang.
"Lu cantik, pantes ya hati gua bisa luluh. kecantikan bisa buat semua cowo tertarik, dan cowo yang ada didepan lu ini adalah cowo pertama yang bisa deket sama lu kayak gini" ucap nico
"Emang iya? Tau dari mana kalo lu cowo pertama yang bisa sedekat ini sama gua" ucap refa sambil menaruh tangan nya didada bidang nico.
"Tau lah emang ada yang berani dan mau sama cewe pendek, jelek kayak lu" ucap nico
"Jadi gua jelek? Kalo gua jelek kenapa lu mau deket sama gua?" ucap refa membuat nico diam. Nico memalingkan wajah ke samping kanan.
"Hehehe ngampang banget sih baper
Nya" ucap refa mengembalikan wajah nico menghadapnya. "Wajah tampan ini yang buat gua kenal yang namanya suka, jatuh cinta dan lain lain dan hati ini juga yang buat gua luluh dengan semua kata kata lu" lanjut refa.Nico tersenyum dan senyum ini lah yang selama ini ia jaga demi perempuan yang ia temukan dan refa lah perempuan tersebut.
"Ayok masuk dulu gua ganti baju sekalian lu ngeringin jaket lu" ucap refa diangguki oleh nico.
***
Refa sudah siap dengan pakaian dan make up tipisnya. Ia menggunakan celana kulot diatas mata kaki berwarna putih polos dengan hoodie yang warnanya hampir mirip dengan nico dan sepatu cats berwarna putih dan rambut tergerai sempurna refa tidak membawa tas hanya handphone dan dompet kecil yang ia pegang.
"Yuk" ucap refa membuat nico menoleh.
"Udah?" balasan dengan anggukan oleh refa.
Refa membawa hoodie dengan warna yang sama ia tahu pasti nico kedinginan dengan jaket yang basah.
"Emm, ini hoodie nic takut lu kedinginan jadi gua bawain juga" ucap refa menyerahkan hoodienya
"Makasih ya aku ganti dulu" ucap nico
20 menitan mobil nico memasuki parkiran basman mobil.
"Yuk turun" ucap nico
Banyak yang memperhatikan mereka dengan mata bertanya
'Mereka cocok ihhh'
'Ihh cowonya buat gua aja ganteng gilaaa'
'Ih buat gua aja'
Dll
"Katanya mau ke suatu tempat tapi ko ke mall" tanya refa
"Iya tadinya mau tapi karena ujan terus juga udah sore jadi gak baik kalo kesana sekarang besok gua aja lu bua ke makam" ucap nico
"Makam?" ucap refa diangguki oleh nico
"Gak usah dipikirin besok juga tau" ucap nico
"Kabar bunda gimana?" tanya nico
"Gak tau bunda gak nelfon atau pun kirim pesan mungkin dia sibuk" ucap refa, nico hanya mengangguk ngangguk.
***
-NICO BRAMASTA ENUGROHO
KAMU SEDANG MEMBACA
NICO[EnD]
Teen FictionNico Bramasta Enugroho remaja berumur 17 tahun yang dikenal dengan panggilan Nico disekolahnya sifat dingin yang melekat didirinya. Nico ketua geng besar sekolah yaitu Brainer, banya perempuan yang ingin menjadi pacarnya hanya karena ia seorang ketu...