"HYUNJIN BALIKIN AIRPODS GUE"
teriakan menggelegar sudah biasa didengar di rumah besar keluarga Hwang.Sinb mengejar Hyunjin yang sudah turun ke lantai bawah dengan membawa airpods miliknya.
Sinb menarik ujung kaos yang dipakai adiknya itu agar tidak pergi lagi.
"Balikin" perintah Sinb dengan mata melotot yang justru membuatnya terlihat seperti seekor kucing yang sedang marah. Membuat Hyunjin terkekeh gemas.
"Ambil aja kalo bisa"
Hyunjin mengangkat tangannya tinggi.Tentu saja Sinb kesulitan meraih airpods miliknya.
"Hyunjin gue gasampe. Cepet siniin"
"Emang pendek"
"HYUNJIN" teriak Sinb semakin kesal setelah diejek adiknya itu.
"Kakak sama adek kapan sih gak teriak-teriak di rumah. Telinga mommy sampe capek dengernya" ucap Jessica yang baru saja turun dari lantai atas menyela kegiatan kedua anaknya.
"Mom, ini airpods aku diambil Hyunjin ih. Cepet balikin"
"Yaudah tinggal ambil aja"
"Ya kan gue gasampe. Sadar diri dong, lo tinggi banget Hwang Hyunjin"
Sinb mencebikkan bibirnya kesal."Cium pipi gue dulu baru gue balikin airpods lo"
Sinb pura-pura menatap Hyunjin ngeri. Padahal biasanya mereka juga saling mencium pipi satu sama lain.
"Gamau lo bau belom mandi"
"Oh jadi gue bau ya"
"Yakk"
Sinb memekik kaget saat tiba-tiba tangan Hyunjin sudah memeluk erat pinggangnya. Bibir Hyunjin sibuk mengecupi seluruh wajah Sinb. Sinb berusaha melepaskan diri dari Hyunjin. Tangannya sudah mendorong dada Hyunjin namun berakhir sia-sia.
"Udah-udah gue nyerah" suara Sinb teredam karena menenggelamkan kepalanya di dada bidang Hyunjin.
Hyunjin mengangkat dagu Sinb agar dapat menatap wajah kakaknya ini.
Kembali terkekeh gemas saat menemukan wajah kakaknya yang sudah memerah karena kesal.
Hyunjin menunjuk pipi kirinya dengan jari.
Sinb yang mengerti apa maksud Hyunjin pun berjinjit, mengecup pipi kiri adiknya.
"Gitu dong, nurut sama adek"
Sinb mencebikkan bibirnya kesal.
Hyunjin kembali menarik Sinb ke pelukannya.
Hyunjin selalu merasa gemas dengan kakak satu-satunya ini. Ketika berhadapan dengan Sinb ia merasa menjadi seorang kakak.
Sedangkan Sinb selalu saja merasa menjadi adik dari Hyunjin. Padahal dirinya dua tahun lebih tua dari laki-laki itu.
"Dad juga mau dipeluk kakak dong"
Ucapan Daddy Hwang membuat Sinb dan Hyunjin melepaskan pelukan mereka.
"Daddy"
Sinb berlari kecil ke arah ayahnya yang berdiri di tangga terakhir, memeluknya manja.
"I miss you, Dad"
"I miss you too baby"
Sinb terkekeh senang.
"Dad beli oleh-oleh apa untukku?"
"Coklat kesukaanmu"
"Yey terima kasih, Dad" ucapnya lalu mengecup pipi kanan Daddy nya.