story of hwang eunbi / sinb gfriend

Kim Jongin II

"Sialan"

Kai mengumpat kesal dengan mata tajam mengawasi mereka berdua.

Menatap wanita yang sedang menari dengan sahabatnya. Hwang Sinb.

🌻🌻🌻

"Oppa"

Kai mengalihkan pandangan pada Jennie yang baru saja memanggilnya.

"Kau sudah datang"

Kai tersenyum cerah. Menarik Jennie untuk duduk disebelahnya.

"Aku merindukanmu"

Ucap Jennie manja sambil memeluk erat pinggang Kai.

Kai terkekeh kecil sambil balas memeluk wanita disebelahnya itu.

"Ini teman-temanku"

Orang-orang yang ada di meja itu memusatkan perhatian pada sepasang manusia yang baru saja ikut bergabung. Jimin dan Sinb.

Ravi dan Taemin terdiam, menyadari wanita yang tadi menari dengan Jimin itu adalah Sinb.

Kedua bola mata Sinb melotot kaget melihat suaminya ada disini.

Sedangkan Kai hanya menatapnya datar.

"Oh hai Sinb" Jennie menyapa Sinb ceria.

"Hai"

"Kau mengenalnya?" Jimin kaget dan tersenyum senang saat tahu Jennie mengenal Sinb.

"Tentu saja aku mengenalnya. Dia istri Kai"

Jimin melotot kaget. Menyadari sejak tadi ia sedang menggoda istri dari sahabatnya sendiri. Heol.

Suasana mendadak menjadi canggung.

"Sepertinya aku tak jadi ikut bergabung"
Sinb berbalik pergi meninggalkan meja itu.

Ia menemukan Kim Dahyun, sahabatnya lalu kembali menari di tengah-tengah banyak orang.

"Bukankah itu suamimu?" Dahyun sedikit berteriak agar suaranya dapat didengar.

"Ya" balas Sinb ikut berteriak.

"Tapi kulihat dia bersama wanita lain"

"Ya"

"Yakk jangan hanya menjawab ya. Kau tak cemburu?"

"Untuk apa? Wanita itu adalah pacarnya. Pernikahan ini hanya status. Jadi aku tak peduli. Dia dengan dunianya. Dan aku dengan duniaku"

"Ya ya terserah kau saja"

Keduanya kembali tenggelam dengan irama musik.

🌻🌻🌻

"Oppa besok kita belanja ya. Aku ingin beli tas dan baju baru" ucap Jennie yang sedang duduk di pangkuan Kai. Kedua tangannya sudah mengalung di pundak Kai.

"Jadwalku sedang sibuk, sayang"

Jennie menatap Kai kesal. Turun dari pangkuan Kai beralih duduk di sebelahnya.

"Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi? Karna istrimu itu eoh"

"Hai jangan marah. Aku hanya mencintaimu. Apa kau tak percaya padaku?"