"Kenapa diluar? Dingin"
Kai memeluk Sinb dari belakang. Menumpukan dagunya di puncak kepala Sinb.
Sinb menyamankan kepalanya di dada pria itu. Tangannya mengusap lengan yang melingkari perut rata miliknya.
"Kenapa? Ada yang menggangu pikiranmu?"
Sinb menggeleng pelan mendengar pertanyaan suaminya.
"Benarkah?" tanya Kai sambil mengecupi puncak kepala Sinb gemas.
"Aku hanya ingin melihat bintang"
Kai sedikit mendongakkan kepalanya untuk menatap langit. Alisnya berkerut bingung.
"Tak ada bintang Sinb"
Sinb terkekeh pelan mendengar ucapan Kai. Ia membalikkan badannya agar dapat menatap wajah tampan suaminya.
"Memang malam ini tak ada bintang. Padahal aku ingin melihatnya"
"Kamu suka bintang?"
"Suka"
Sinb mengangguk dengan mata berbinar.
"Mau aku belikan bintang untukmu?"
"Jangan aneh-aneh. Kamu ingin membelikan ku sertifikat bintang seperti yang para fans idol Korea itu lakukan? Tidak usah"
"Boleh juga"
"Yakk"
Sinb melotot tidak setuju.
Cupp
Kai mencuri satu kecupan singkat di bibir istrinya.
Sinb mengerjapkan matanya dengan cepat. Masih saja terkejut jika Kai tiba-tiba melakukan hal-hal seperti itu padanya.
"Kenapa? Kamu gak suka aku belikan bintang?"
"Itu terlalu berlebihan. Untuk apa membelikan ku bintang? Itu pasti sangat mahal"
"Aku kan kaya"
Sinb berdecak malas mendengarnya.
"Iya iya aku tau. Kamu memang sangat kaya. Tak usah diingatkan lagi"
Kai terkekeh melihat Sinb yang dengan malas merotasikan matanya.
Laki-laki itu kembali membawa Sinb kedalam pelukannya. Menenggelamkan wajah perempuan itu kedalam dada bidangnya.
Ia menjauhkan wajahnya dengan tangan yang masih ada di pinggang istrinya.
Sinb balas menatap mata Kai yang menatapnya dengan lembut.
"Kamu tahu apa yang lebih banyak dari kekayaanku?"
Alis Sinb berkerut mendengar pertanyaan itu.
"Memangnya apa"
"Cintaku padamu"
Sinb tertawa mendengar jawaban itu.
"Cheesy"
"Hei jangan menertawakanku"
Sinb makin tertawa lebar saat mendengar Kai merajuk padanya.
Kai melepaskan tangannya dari pinggang Sinb dengan wajah kesal. Beranjak pergi meninggalkan Sinb di balkon.
Sinb dengan cepat berjinjit dan melingkarkan tangannya di leher laki-laki itu.
"Terima kasih karena sudah mencintaiku dengan sangat banyak. Meskipun kekayaanku tak sebanding dengan kekayaanmu. Tapi kamu harus tahu jika aku mencintaimu sebanyak bintang-bintang di langit "