Bin
Iya kenapa adinda?
Kesini dong
Nanti aja ya
Aku lagi main ps sama Chan
Jangan lama-lama
Bosen di rumah sendirian
Loh kamu di rumah sendirian?
Aku kesana sekarang
Mau di bawain apa?
Martabak coklat keju biasa?
Boleh
Oke
Otw sayangggg
🌻🌻🌻
"Bunda kemana, yang?" tanya Moonbin begitu masuk rumah keluarga Hwang yang terlihat sepi padahal masih jam lima sore.
"Kondangan ke luar kota sama ayah"
"Terus itu si curut kemana?"
"Hyunjin main di rumah Yunseong. Kayanya mau nginep sekalian di sana"
"Oh gitu"
Sinb duduk di sofa maroon yang ada di ruang tamu diikuti dengan Moonbin yang duduk di sebelah kirinya.
"Aku taro di piring dulu ya martabaknya. Kamu mau minum apa?"
"Minum teh aja deh. Gak usah pake gula ya, Bi"
"Hah? Tumben gak pake gula?"
"Iya nanti minumnya sambil liatin kamu aja kan udah manis"
Bukannya baper Sinb malah menatap Moonbin dengan tatapan jijik.
Moonbin cengengesan sembari melihat punggung Sinb yang menjauh ke arah dapur.
"Yang"
"Anjing kaget" umpat Sinb saat Moonbin tiba-tiba sudah berdiri di belakangnya.
Moonbin mengaduh sakit saat Sinb memukul pundaknya dengan kuat.
Pukulan Sinb tidak main-main. Salahkan saja Moonbin yang sudah mengganggu perempuan bertenaga laki-laki seperti dirinya.
"Ih apaan sih" erang Sinb yang merasa risih ketika dagu Moonbin ada di pundaknya.
"Mumpung sepi yang"
"Ya teros" sewot Sinb yang tidak paham dengan jalan pikir pacarnya itu.
"Kan aku pengen uwu uwu an sama kamu" tambah Moonbin dengan tangan yang melingkar di pinggang pacarnya.
"Ih Moonbin modus anjir. Lepas"
"Gak mau" ucap Moonbin dengan nada merajuk ala anak kecil yang membuat Sinb makin bergidik geli.
