"Bi. Wah parah. Lo gak pernah bilang lagi deket sama cowok"
"Iya nih. Masa udah punya gebetan gak pernah ngomong sama kita-kita"
"Jangan-jangan dia pacar lo ya?"
Sinb menghela napas panjang mendengar todongan pertanyaan dan juga pernyataan dari Dahyun, Eunseo, dan Pinky. Ketiga perempuan itu sudah duduk melingkar dengan Sinb yang ada di tengah-tengah mereka.
"Gebetan? Pacar? Kalian ngomongin apa sih?"
Pinky mengeluarkan ponsel dari tas dan mengangkat ponselnya tepat di depan wajah Sinb. "Ini cowok lo kan? Gak usah bohong"
Butuh tiga detik untuk Sinb mencerna apa yang sedang terjadi sampai akhirnya perempuan itu meledakkan tawanya. Beberapa mahasiswa lain yang mendengar tawa itu melirik sebentar ke arah meja mereka.
"Ckk. Malah ketawa. Jelasin woy" ujar Eunseo dengan raut bingung menuntut penjelasan.
Sinb berdehem singkat sebelum menjelaskan kesalahpahaman antara dirinya dan teman-temannya. "Dia Daddy gue elah. Pacar apaan. Mana ada"
Dahyun menatap Sinb dengan mata memicing, tidak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan temannya.
"Gue gak perca..." ucapan Pinky terhenti saat Sinb berbicara dengan seseorang lewat telepon.
"Halo"
"Oh udah di depan?"
"Oke aku keluar sekarang, Dad"
"Aku tutup"
"Gue duluan ya. Udah dijemput"
Dengan cepat Eunseo menahan lengan Sinb. "Eh tunggu dulu"
"Kenapa lagi sih?"
"Lo dijemput daddy lo?" tanya Eunseo yang dijawab anggukan oleh Sinb.
"Ikut"
"Hah?"
"Ikut ke depan maksudnya. Gue pengen liat daddy lo" jawab Eunseo sambil cengengesan dan langsung mendapat toyoran dari Dahyun.
"Buset dah ayah temen sendiri mau diembat. Tapi kalo macem daddy lo gue juga mau, Bi"
"Ye kutil. Sama aja" kesal Eunseo dengan raut muka kemusuhan.
Sinb memutar bola matanya malas mendengar temannya yang mulai berdebat.
"Yuk, Bi. Udah tinggalin aja mereka" kata Pinky menarik Sinb menuju parkiran fakultas mereka.
"Kok kita diting"
"gal" ucap Eunseo yang terpotong ketika matanya menangkap orang yang sejak tadi menjadi bahan perbincangan mereka.
"Bi" panggil orang itu sembari melambaikan tangan ke arah Sinb.
"Dad" panggil Sinb ke arah laki-laki itu.
"Ganteng"
"OMG fix ini sih hot daddy banget"
"Bi, angkat gue jadi mommy lo. Gue ikhlas"
Sinb mengabaikan ucapan nyeleneh yang diucapkan ketiga temannya, berjalan mendekati laki-laki yang tadi ia panggil dengan sebutan daddy yang sedang bersandar di samping mobil.
"Udah selesai?" pertanyaan itu dijawab dengan anggukan dan senyum lebar di bibir Sinb. Hal itu membuat sang daddy mengusak gemas pucuk kepala Sinb.
Sinb duduk di kursi penumpang setelah sebelumnya dibukakan pintu oleh daddy-nya.
"Gue pulang ya" teriak Sinb berpamitan dengan ketiga temannya yang masih berdiri di tempat tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
story of hwang eunbi / sinb gfriend
Fiksi PenggemarJust random story about my sinbe