Mask II

806 120 23
                                    

Ini laporannya gimana ya?

Kenapa tanya ke gue?

Gue gatau caranya gimana

Ya itu urusan lo
Bukan urusan gue

Tapi kita kan satu kelompok

Iya emang kita satu kelompok
Tapi laporan itu kan tugas lo
Gue udah nulis soal
Lo yg buat laporan + kesimpulan

Kok kayaknya gak adil ya

Gak adil gimana?
Gue udah nulis soal
Lo tinggal lanjutin
Kok masih gak adil
Dewasa dikit dong
Lo udah semester 3
Bukan maba lagi
Jangan kayak anak kecil

Sinb tertegun membaca balasan dari teman sekelompoknya. Tanpa terasa air matanya mengalir ketika dadanya terasa sesak membaca kalimat yang mengatakan dirinya belum dewasa.

"Lo gak tau apa-apa tentang gue" lirih Sinb yang menatap ponselnya dengan nanar. 

🌻🌻🌻

"Maksud lo apa? Kenapa gue belom ngumpulin tugas? Lo hapus nama gue di kertas kemaren?"

Sinb berjengit kaget saat tiba-tiba seorang perempuan menggebrak meja yang ia tempati.

Sinb balik menatap orang itu yang sudah melotot tajam padanya.

"Gue gak hapus nama lo kok" jawab Sinb dengan santai.

"Gak dihapus tapi gue dapet tugas tambahan ditambah peringatan dari Mrs. Sojung. Gak usah boong. Lo pasti nyoret nama gue kan? Kenapa? Mentang-mentang lo yang buat laporannya? Hellow. Gue juga udah nyumbang nulis soalnya ya. Mentang-mentang lo paling pinter di jurusan ini jadi sok pamer gitu? Cihh. Najis banget jadi orang. Dewasa dikit dong. Lo pikir lo itu siapa sih? Berani banget sama gue"

Sinb memejamkan matanya erat mendengar kalimat "dewasa dikit" yang menurutnya tidak sopan diucapkan oleh temannya itu.

"Stop it" ucap Sinb dengan tatapan dingin.

"Lo pikir lo siapa? Lo gak tau apapun tentang gue. Gausah sok bilang gue harus dewasa. Lo pikir gimana gue bisa hidup kalo sejak dulu gue gak sok dewasa" ucap Sinb yang memelankan kalimat terakhirnya menatap orang di depannya dengan mata yang menunjukkan bahwa ia terluka.

"Ckk. Cengeng banget baru gitu aja udah mau nangis. Terus maksud lo nyoret nama gue apa hah?"

Sinb menepis tangan perempuan itu yang mengangkat dagunya.

Sinb mengeluarkan kertas dari dalam tasnya.

"Itu tulisan tangan lo. Gue gak butuh. Semua yang ada di tugas yang gue kumpulin itu tulisan tangan gue sendiri. Lo kira gue gak bisa nulis soal yang cuma setengah lembar folio itu? Sama aja gue kerja sendiri. Gue yang buat tabel, laporan, kesimpulan. Enak banget lo cuma nulis soal terus ngerasa paling bener dan nyalahin gue. Dewasa dikit dong" ucap Sinb menyeringai puas setelah dapat membalikkan ucapan temannya.

"Sial" umpat perempuan itu.

Tangannya terangkat untuk menampar pipi Sinb merasa tidak terima dengan kalimat terakhir yang diucapkan Sinb.

Plakkk

Terdengar pekikan tertahan dari beberapa mahasiswi yang menonton kejadian itu.

Sinb mengangkat kepalanya yang sebelumnya menoleh ke arah kanan karena tamparan keras perempuan itu.

story of hwang eunbi / sinb gfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang