Bangchan

1.1K 125 41
                                    

Sinb yang malam ini menghadiri acara ulang tahun anak dari bosnya menggunakan atasan putih dan rok hitam terlihat cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sinb yang malam ini menghadiri acara ulang tahun anak dari bosnya menggunakan atasan putih dan rok hitam terlihat cantik. Ya perempuan itu memang cantik dengan apapun yang melekat ditubuhnya. Bukankah hal itu membuat perempuan lain merasa iri?

Semua berjalan lancar, Sinb mencicipi beberapa makanan dan minuman yang ada di sana dan juga beberapa kali ia berbincang dengan orang yang dikenalnya. Sampai akhirnya Sinb mulai menggerutu pelan saat tiba-tiba ada acara dansa. Apa apaan ini. Kenapa tiba-tiba ada acara dansa? Sinb yang tidak memiliki pasangan merasa sedang diejek. Dirinya menepi ketika orang-orang mulai berkerumun di tengah dengan pasangan masing-masing.

Sinb duduk di meja pojok sembari meneguk minuman yang sebelumnya ia ambil. Dirinya tidak sadar sedari tadi ada sepasang mata yang mengamati semua gerakannya.

"Ayo dansa, Bi" ajak Eunseo yang sudah menggandeng tangan Moonbin, kekasihnya.

"Lo ngejek gue?" sinis Sinb dengan tatapan datar ke arah kedua orang yang menatapnya sambil menahan tawa.

"Makannya cari pacar dong. Betah banget jomblo sih lo" ujar Moonbin yang merupakan sahabat sejak kecilnya.

"Diem. Lo kira gampang apa nyari pacar. Udah sana kalian pergi jangan ganggu gue"

Sinb sendirian ketika kedua orang itu pergi dari hadapannya. Perempuan itu kembali meneguk minuman sampai tandas.

"Boleh aku duduk di sini nona?"

Sinb mendongak menatap laki-laki yang berdiri di hadapannya, ia sedikit menyipitkan mata.

"Tampan" batinnya menatap laki-laki dengan setelan jas dan kemeja berwarna hitam. Apa lagi dengan tatanan rambut laki-laki itu yang menunjukkan jidatnya. Ugh. Double kill.

Sinb menetralkan raut wajahnya lalu berdehem singkat. "Silahkan" ucapnya sembari menganggukkan kepala.

Laki-laki itu duduk setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih.

"Bangchan"

Sinb menatap tangan dan wajah laki-laki yang duduk di sebelahnya secara bergantian.

"Sinb" balasnya sembari membalas jabatan tangan Bangchan.

"Apa kau memiliki kekasih?"

Sinb melotot mendengar pertanyaan yang sedikit tidak sopan ditanyakan oleh seseorang yang baru saja kenal.

"Tidak"

"Baguslah"

"Apa?" tanya Sinb yang tidak begitu jelas mendengar ucapan laki-laki itu.

Bangchan menggeleng dengan senyum tipis di bibirnya yang mampu membuat Sinb sedikit tersentak menatap senyuman itu.

Keduanya terdiam dengan pikiran masing-masing.

"Sinb" panggil Bangchan sembari menatap tepat manik mata Sinb.

"Ya?" balas Sinb yang juga menatap manik mata Bangchan.

"Mau berdansa denganku?"

Sinb terkejut. Dirinya hanyut dalam mata indah milik laki-laki itu. Kepalanya mengangguk dengan tanpa sadar. "Boleh"

Bangchan bangkit dari duduknya. "Ayo" ucapnya sembari mengulurkan tangan di hadapan Sinb yang langsung dibalas oleh perempuan itu. Keduanya melangkah menuju bagian tengah.

Bangchan yang berdiri di hadapan Sinb, kembali menatap manik mata gadis itu. Sebelah tangannya melingkar di pinggang Sinb. Bibirnya membentuk senyum tipis yang membuat Sinb juga ikut tersenyum sembari mengalungkan sebelah tangannya di pundak lebar Bangchan.

Keduanya larut dalam dansa. Pandangan Bangchan yang tadinya menatap manik mata Sinb, turun ke arah belah bibir cherry gadis itu. Tatapannya tidak bisa lepas dari bibir tipis Sinb.

Bangchan berhenti bergerak, hal itu membuat Sinb juga berhenti bergerak dan menatap laki-laki itu dengan tatapan seolah bertanya ada apa.

Sinb merasakan kedua tangan Bangchan yang melingkar di pinggangnya. Sinb tersentak kaget saat tubuhnya ditarik tiba-tiba sampai menempel di tubuh Bangchan. Matanya melotot ketika bibir Bangchan menyentuh bibirnya. Hanya menempel tidak lebih.

Bangchan menjauhkan wajahnya dari wajah Sinb. Laki-laki itu langsung menarik tangan Sinb menuju kamar hotel yang ditempatinya.

Kebetulan Bangchan merupakan tamu VIP karena perusahaan laki-laki itu bekerja sama dengan perusahaan Sinb.

"Sinb" panggil Bangchan setelah keduanya memasuki kamar.

Sinb berdehem sebagai jawaban. Gadis itu tidak bodoh. Berdua dengan laki-laki di sebuah kamar hotel. Matanya menatap awas semua gerakan yang dilakukan laki-laki di hadapannya.

"Aku tidak bisa menahannya lagi"

"Apa?"

Bangchan menarik pinggang Sinb mendekat sampai Sinb bisa merasakan hembusan napas beraroma mint dari bibir laki-laki itu.

"Bibirmu" ucapnya sebelum dengan cepat menyatukan kedua benda kenyal milik mereka berdua. Tubuh Sinb menubruk pintu di belakangnya, terpojok oleh tubuh besar laki-laki itu. Bangchan menggigit kecil bibir Sinb membuatnya dengan mudah memperdalam kegiatannya.

Untung saja Bangchan menahan pinggang Sinb, jika tidak ia pastikan tubuhnya sudah meluruh saking lemasnya.

Sinb tidak sadar ketika tubuhnya dituntun ke arah ranjang, bahkan sekarang dirinya sudah terbaring dengan Bangchan yang ada di atasnya.

"Apa kabar permaisuriku?" ucap Bangchan dengan suara rendah menatap Sinb dengan senyum miring sebelum akhirnya memulai kegiatan untuk menghabiskan malam dengan suara decitan ranjang yang memenuhi kamar.


🌻🌻🌻

Keong gak nih?

Ada yang bingung?

End di sini aja atau aku lanjutin part Bangchan ini?

🌻🌻🌻

Hai apakah masih ada yang nungguin buku ini lanjut ?

Maaf banget aku jarang update cerita-ceritaku soalnya udah mulai kuliah online jadi mulai ada kegiatan

Makasi kalo masih ada yang nungguin hihihi

Selamat membaca

🌻🌻🌻

story of hwang eunbi / sinb gfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang