Sinb menatap pemandangan indah di depannya dengan mata tanpa berkedip. Bibirnya tanpa sadar sedikit terbuka mengagumi sesosok manusia yang menurutnya begitu sempurna.
Tampan
Tinggi
Ramah
Sopan
Kaya
"Mama aku mau dia" batinnya bersorak gembira.
"Oh. Ada apa Sinb?"
Sinb mengerjapkan matanya cepat ketika objek yang sejak tadi dipandanginya itu membalikkan badan dan menyadari kehadirannya.
Sinb memberikan cengiran lebar. Ia berjalan mendekati laki-laki yang menjadi laki-laki idaman hampir semua gadis pecinta drama.
"Tidak. Tidak ada apa-apa. Apa yang sedang Oppa lakukan?" tanya Sinb yang sudah berdiri sejajar dengan Minho.
Kalian bingung kenapa Sinb dengan santai memanggil Oppa pada laki-laki di sampingnya?
Sebenarnya keduanya baru saling mengenal sebulan yang lalu. Saat pembacaan naskah drama yang akan mereka bintangi. Minho menjadi pemeran utama pria sebagai seorang raja. Sedangkan Sinb menjadi pemeran utama wanita sebagai pasangan raja itu.
Sinb syok sekaligus sangat senang mengetahui siapa yang akan menjadi lawan mainnya di drama kali ini.
Woah. Bukankah dirinya sangat beruntung?
"Hanya mencari udara segar"
"Ah. Begitu"
Sinb menganggukkan kepalanya mendengar jawaban Minho. Sesekali matanya mencuri pandang ke arah laki-laki itu.
Keduanya terdiam menikmati semilir angin dari atas rooftop gedung yang menjadi tempat syuting.
"Kurasa Tuhan sedang merasa sangat bahagia ketika menciptakanmu" batin Sinb yang kembali mengagumi sosok di sebelahnya.
"Ayo turun" ajak Minho saat syuting akan kembali dimulai 10 menit lagi.
Sinb tersenyum dan mengikuti langkah Minho yang sudah bejalan di depannya.
Laki-laki itu membukakan pintu untuk Sinb dan menahannya sampai gadis itu masuk.
Sinb tersenyum kecil dan mengucapkan terima kasih.
Hatinya menghangat dengan perhatian kecil yang laki-laki itu berikan.
"Aaa" Sinb memekik tertahan saat tubuhnya limbung dan hampir jatuh terjerembab ke depan.
Terdengar beberapa staf yang berjalan di belakang mereka ikut memekik kaget.
Jantung Sinb berdebar hebat karena terkejut. Hampir saja ia terjatuh dari tangga yang ia turuni.
Untung saja Minho dengan sigap menahan pinggangnya dan menariknya mendekat.
"Hati-hati"
"Te terima kasih O Oppa"
Jantung Sinb kembali berdebar saat Minho menarik tangan kanannya untuk melingkari lengan laki-laki itu.
Sinb menatap tangannya yang melingkar di lengan Minho dengan mata membulat kaget.
"Kurasa kau butuh bantuan dengan high heels itu" ucap Minho menatap high heels tinggi yang saat ini melekat di kaki Sinb.
"Bagaimana ini? Kurasa aku makin jatuh pada pesonanya" batin Sinb dengan senyum tertahan.
🌻🌻🌻
"Aaakkkkk"
Sojung yang merupakan manajer pribadi Sinb menutup telinganya ketika tiba-tiba Sinb berteriak begitu masuk ke dalam mobil van.