"Ayo semuanya ke lapangan indoor udah ditunggu sama Pak Wonho"
Semua siswa kelas XIIA bergegas keluar menuju tempat yang dimaksud ketua kelas mereka, Jung Chanwoo.
"Ayo, Bi"
"Iya iya bentar Chan"
Sinb memasukkan ponselnya kedalam tas dan berjalan mendekati pintu. Keduanya berjalan bersisian menuju lapangan indoor.
🌻🌻🌻
"Sinb"
Sinb mendekati Pak Wonho yang tadi memanggil namanya.
"Iya pak"
"Kamu belajar sama Chanwoo gimana caranya shooting bola ke ring. Minggu depan bapak adain penilaian"
"Chanwoo kamu bantu Sinb ya. Kalian kan temen deket"
"Iya pak Sinb bakal saya ajarin sampe jago"
"Oke"
"Kenapa harus sama lo sih Chan?" tanya Sinb saat pak Wonho pergi.
"Emang kenapa si?"
"Dih males banget. Mendingan sama Ucok"
"Bawel banget emang. Masih untung gue mau ajarin lo"
Sinb yang kesal menatap Chanwoo dengan death glare nya.
🌻🌻🌻
"Pulang sekolah latihan dulu bentar"
"Besok aja gimana Chan? Gue udah bilang kak Minhyun minta jemput"
"Bentar"
Chanwoo mengeluarkan ponselnya dan berjalan keluar kelas.
Sinb yang masih menata bukunya menatap Chanwoo dengan bingung.
"Gue udah bilang sama bang Minhyun nanti lo pulang bareng gue"
"Hah"
"Udah cepetan gausah hah hah gitu keliatan bego tau ga"
Chanwoo menarik Sinb ke lapangan basket outdoor untuk mulai latihan basket.
"Males banget gue Chan"
"Ck"
Sinb mengerucutkan bibirnya mendengar decakan Chanwoo.
Dengan ogah-ogahan Sinb mengambil bola basket, mendribelnya dan melempar ke arah ring.
Shoot
Udah pasti gak masuk.
"Yang bener dong,Bi. Masa gitu doang gak bisa"
Sinb mengacungkan jari tengahnya ke arah Pinky dan Eunseo yang menonton di pinggir lapangan.
"Diem"
Kedua teman Sinb itu malah tertawa kencang melihat raut muka perempuan yang sangat memeable itu. Mereka berdua pamit pulang setelah puas menertawakan Sinb .
Sinb kembali fokus dengan apa yang diucapkan Chanwoo. Mengikuti instruksi laki-laki itu agar dirinya bisa melempar bola dengan tepat.
Satu jam mereka latihan. Keringat sudah bercucuran dari dahi Sinb. Lelah karena terus-terusan berlari dan melempar bola.
"Udahan ya Chan. Gue capek" rengek Sinb dengan napas tersengal.
Sinb merebahkan dirinya asal. Tak peduli jika masih memakai kemeja putih dan nanti bunda akan menceramahinya karena bajunya kotor. Matanya terpejam menikmati hembusan angin sore selama beberapa menit. Capek lur.