Lee Taeyong

1.7K 117 7
                                    

"Kak Taeyong cepetan" ucap Sinb sambil tertawa lebar, tangannya sudah melambai-lambai meminta Taeyong untuk cepat mendorong troli belanja ke arahnya.

Taeyong menggelengkan kepala gemas melihat Sinb. Lihat saja, matanya sudah berbinar menatap deretan es krim di depannya.

"Kakak mau yang mana?" tanya Sinb yang sudah asik memilih es krim.

"Yang biasa aja, Bi" balas Taeyong sambil menyelipkan rambut Sinb yang menurutnya mengganggu ke belakang telinga.

"Aku mau lima ya" Sinb menatap Taeyong dengan tatapan memelas.

Taeyong menghela napas berat sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya pasrah. Menolak keinginan gadis itu sama saja hanya akan membuang waktunya. Mana bisa Taeyong tahan dengan rengekan Sinb.

Sinb memekik senang mendengar jawaban Taeyong.

Dengan gerakan cepat gadis itu berjinjit dan mengecup singkat pipi kiri Taeyong.

"Terima kasih, Kak Taeyong" bisik Sinb di telinga laki-laki itu.

"Em" Taeyong hanya menggumam singkat untuk membalas ucapan Sinb. Tangannya terangkat mengusak pelan kepala pacarnya itu dengan tersenyum hangat.


🌻🌻🌻


"Kak Taeyong ayo kita putus" ucap Sinb tiba-tiba saat keduanya sedang berhadapan di meja makan apartemen Taeyong. Mereka baru saja selesai makan malam dengan menu yang dimasak sendiri.

Taeyong menatap Sinb kaget. Lalu mulai berbicara ketika sudah bisa menguasai ekspresi wajahnya.

"Kenapa, Bi? Apa aku melakukan kesalahan padamu? Jika iya aku minta maaf. Kumohon maafkan aku, Sinb"

"Tidak. Kakak tidak melakukan kesalahan apapun padaku"

Sinb menarik napas dalam sebelum kembali berucap.

"Tapi kurasa hati kakak sudah tidak sepenuhnya milikku. Sepertinya kakak mulai menganggap ku sebagai adik dibanding sebagai pacar. Jujur saja padaku, kak. Aku tak apa, sungguh. Daripada harus menyembunyikan perasaan kakak, dan pura-pura mencintaiku. Lebih baik kakak mengatakan yang sebenarnya. Aku akan baik-baik saja jika kakak jujur. Justru aku akan merasa sedih jika kakak bohong karena merasa kasihan dan tak enak padaku. Aku tak apa, sungguh"

Ucap Sinb dengan nada ragu di akhir kalimatnya. Ia ragu apakah benar dirinya tidak apa apa jika yang diucapkannya tadi dibenarkan Taeyong.

Taeyong kembali nampak terkejut mendengar ucapan Sinb. Bibirnya tertutup rapat tidak mengatakan sepatah katapun.

Suasana menjadi hening. Membuat Sinb merasa takut dan menyesal mengatakan hal tadi. Tapi hati kecilnya membenarkan perbuatannya.

Tak apa Sinb. Ini sudah benar. Kamu sudah terlalu lama menahan Kak Taeyong di sisimu. Mungkin sekarang sudah saatnya kamu harus melepaskan Kak Taeyong.

Helaan napas Taeyong yang terdengar, membuat Sinb kembali tertarik ke alam sadarnya.

"Maafkan aku, Sinb"

Taeyong menjeda kalimatnya.

"Aku memang sudah menganggapmu sebagai adikku"

Sinb memejamkan matanya erat. Menggigit bibir bawahnya untuk menahan isakan yang ingin keluar.

"Maafkan aku yang tak bisa menjaga hatiku untukmu. Aku minta maaf"

Sinb memaksakan senyumnya. Menatap kedua mata Taeyong yang memancarkan rasa bersalah yang amat dalam.

"Tak apa, Kak. Terima kasih karena sudah mengatakan yang sebenarnya"

"Sinb, maafkan aku"

"Tidak tidak. Kak Taeyong tak perlu mengatakan maaf lagi. Aku tahu, kita memang tak bisa mengendalikan perasaan yang sudah hilang. Aku tak apa, sungguh"

story of hwang eunbi / sinb gfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang