?

1.3K 127 60
                                    

Sinb dan Vernon tengah duduk berhadapan di sebuah meja di cafe yang letaknya masih di area kampus mereka. Keduanya sepakat untuk mengerjakan tugas mekanika yang kemarin diberikan oleh dosen di cafe agar lebih mudah untuk berdiskusi.

"Gue gak mudeng sama sekali. Asli kosong banget otak gue" keluh Sinb dengan mata menatap kertas yang berisi contoh pengerjaan soal yang menjadi patokan dalam mengerjakan tugas itu.

Vernon hanya diam, masih fokus degan rentetan angka di kertas itu. "Coba dulu ditulis soalnya, nanti kita ikutin cara di contoh soal"

Sinb mengangguk setuju dan mulai menyalin gambar dan tulisan di kertas folio kosong. Keduanya larut dengan soal masing-masing sebelum suara helaan napas kasar Sinb membuat Vernon menatap gadis itu dengan satu alis terangkat.

"Sampe sini gue bingung. Lo mudeng?" tanya Sinb menunjuk kertasnya.

"Gue juga bingung"

"Ye napa malah ngikut-ngikut gak paham si bambank"

Sinb dan Vernon terdiam menatap deretan angka di kertas masing-masing. Vernon yang lagi mikir gimana bisa ketemu angka segitu. Kalo Sinb sih gak lagi mikir, perempuan itu cuma ngalamun saking gak mudengnya.

Suara lonceng karena pintu yang terbuka membuyarkan lamunan Sinb. Matanya melebar ketika menemukan dua sosok laki-laki yang ia kenal.

"KAK JUNGO" panggil Sinb dengan suara tidak santai. Sampai membuat beberapa pengunjung yang lain menengok ke arahnya. Namun, Sinb tidak sadar dan malah tersenyum lebar ke arah laki-laki yang tadi namanya ia panggil.

"Oi, Bi" sapa Jungkook yang saat ini berdiri di samping Sinb setelah sebelumnya melakukan tos dengan Vernon.

"Kok tumben berdua doang sama Kak Mingyu? Kayak homo anjir" ujar Sinb sembari tertawa kencang. Sedangkan Jungkook dan Mingyu menatap perempuan itu dengan tatapan malas.  Sudah biasa dengan ucapan frontal yang diucapkan Sinb.

"Kakak ngapain di sini?" tanya Sinb yang sudah meredakan tawanya.

"Mau tidur. Ya mau nongki lah, lo pikir ngapain gue ada di cafe dodol"

"Hehe iya juga ya. Dodol emang"

"Lah lo sendiri? Oh lagi selingkuh nih ceritanya sama Vernon"

Vernon tersenyum geli sedangkan Sinb memukul lengan Jungkook sampai laki-laki itu mengaduh sakit karena pukulan gadis itu terlalu kencang.

"Sembarangan lo. Gue lagi ngerjain tugas mekanika nih. Bantuin bisa lah" ucap Sinb dengan senyum lebar dan tangan menyatu di depan dada.

"Udah ngatain homo terus minta bantuan" sindir Mingyu yang dibalas cengiran polos Sinb.

"Bercanda doang kak hehe. Kalo beneran homo juga gue santai aja gak bakal jauhin kalian. Jadi, ajarin gue ya ya ya ya" ucap Sinb dengan bibir mengerucut dan puppy eyes di matanya.

"Yaudah iya" jawab Jungkook pasrah yang langsung dibalas pekikan senang oleh Sinb.

"Kita duduk di meja luar aja" ucap Vernon yang diangguki setuju oleh mereka semua.


🌻🌻🌻

"Ini tuh dapet jarak 16.25 dari mana? Harusnya kan kalo dijumlah dari C ke B hasilnya 17.5" tanya Sinb menunjuk kertas di tangannya saat keempatnya sudah duduk di meja yang ada di area luar cafe.

"Coba gue liat" ujar Mingyu mengambil alih kertas itu. Jungkook juga ikut melihat kertas yang ada di hadapan Mingyu.

"Oh jadi gini. Ini kan titik tumpunya ada di antara A sama C yang panjangnya 2.5. Terus kita ngitungnya bukan dari C ke B tapi dari titik tengah antara A dan C. Panjang A ke C 2.5 terus kalo di tengah berarti panjangnya berapa?" jelas Mingyu yang disimak oleh dua maba di seberang mejanya dengan serius.

story of hwang eunbi / sinb gfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang