04 : Dirga (?)

44 13 4
                                    

"Hari ini lo jadi nembak Aqilla?"

"Jadi lah,"

"Gede juga nyali lo. Kalo lo diterima sama Aqilla--"kata cowok itu, namun langsung dipotong oleh temannya, "Apa?"

"Motor gue buat lo,"

"Yakin?" Cowok itu mengangguk

"Oke, deal,"

"Tapi kalo lo ditolak, jauhin Aqilla,"

Cowok itu terdiam, namun tawaran motor itu cukup menarik baginya, "Oke," putusnya, karena dia yakin kalau Aqilla akan menerimanya.

Kedua cowok itu gak sadar, kalau dari tadi ada seorang gadis yang mendengarkan obrolan mereka. Sakit hati sekali dirinya hanya dijadiin bahan taruhan. Ya, gadis itu adalah Aqilla. Sebelumnya cowok itu, Dirga, mengajaknya bertemu di sini, di taman belakang sekolah.

Aqilla berpura-pura seolah dia baru datang ketika Rendi, teman Dirga, pergi.

"Eh udah dateng ternyata," kata Dirga, yang dibalas senyuman oleh Aqilla.

"Duduk sini, La," Mereka duduk di bawah pohon yang ada di taman itu.

"La,"

"Apa?"

"Gimana hari ini?"

"Kayaknya bakal gak baik-baik aja," kata Aqilla sambil menatap ke arah daun di tanah. Perkataan Aqilla membuat Dirga terdiam, namun dia tak menghiraukannya.

"Ehm, La. Gue mau ngomong sesuatu," kata Dirga yang membuat Aqilla menoleh ke arahnya, "Kita udah deket, gue tau lo, lo tau gue, em.. gue.. gue suka sama lo. Mau gak lo jadi pacar gue?"

Lantas saja Aqilla terdiam, emosinya kini sudah di ubun-ubun, "Sorry, Ga. Gue gak bisa,"

"Kenapa, La? Gara-gara Ravaro?"

Aqilla tambah emosi aja rasanya, "Gak usah bawa-bawa Ravaro! Lo gak mikir?"

"La, selama ini kita deket, gue sayang banget sama lo,"

"Gue juga sayang sama lo. Tapi sekarang gue udah terlanjur benci sama lo," kata Aqilla yang membuat Dirga terdiam.

"Lo kira gue apa? Mana ada sih cewek yang mau jadi bahan taruhan?"

"La, maksud lo apa?"

"Ga, gue juga masih punya harga diri kali,"

"La, apa sih? Gue gak ngerti,"

Aqilla tertawa meremehkan, "Lo kira gue gak denger obrolan lo tadi sama Rendi? Lo jadiin gue bahan taruhan,"

"La, gak gitu maksudnya!"

"Gak gitu gimana?!" Meluap sudah emosi Aqilla. "Lo kira gue bodoh? Udahlah, Ga. Gue kecewa. Kita sampe sini aja,"

Aqilla lalu pergi meninggalkan Dirga, tapi baru beberapa langkah Aqilla berbalik, "Pesen gue, jangan lakuin hal yang sama ke cewek lain, karena lo tau? Rasanya sakit banget," kata Aqilla penuh penekanan.

Setelah Aqilla hilang dari pandangan Dirga. Dirga terdiam, dia emosi. Gagal sudah dia mendapatkan motor Rendi. Hei di saat seperti ini masih saja sempat memikirkan taruhannya.

"Anjing!"

Setelah kejadian itu, Aqilla kembali ke kelas dan menangis, membuat Ravaro, Nayya, dan Shalma kewalahan dan ingin sekali rasanya Ravaro menghajar Dirga. Sialan banget tuh cowok. Berani-beraninya jadiin Aqilla-nya bahan taruhan. Namun Ravaro tetaplah Ravaro, dia tidak jadi menghajar Dirga saat itu juga karena dilarang Aqilla. Bucin memang.

Special Friend | When You Were Special For Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang