"Ma, gue ke toilet dulu ya,"
Rahma mengangguk, Aqilla langsung ke depan kelas untuk berpamitan dengan Bu Tuti yang sedang mengajar. Setelah diizinkan, Aqilla langsung melangkah menuju toilet.
Setelah menyelesaikannya urusannya di toilet, Aqilla segera kembali ke kelas. Namun saat berjalan, dari atas, dia melihat Ravaro yang lagi berjemur di lapangan sambil hormat ke tiang bendera. Tak sengaja pandangan keduanya bertemu. Bisa Aqilla lihat, Ravaro pucat, sedikit. Aqilla yakin pasti Ravaro telat jadinya gak sempet sarapan. Tau banget Aqilla tuh.
Baru aja Aqilla mau menghampiri Ravaro, Pak Budi muncul. Jadinya gak jadi deh.
---
"Kita gabung sini ya, La," kata Gilang yang baru saja datang sambil membawa makanan dan minumannya, "Iya ya, La. Gak ada meja kosong lagi," tambah Leo.
Aqilla dan ketiga temannya mengangguk. Saat mereka duduk, Aqilla baru sadar, ternyata Ravaro gak ada.
"Kok berdua doang? Ravaro mana?" Tanya Aqilla
"Hooh biasanya lo pada bertiga tiga mulu," timpal Nayya
"Ravaro mager, katanya," jawab Gilang sambil meminum teh manisnya.
Mendengar itu, Aqilla langsung bangkit dari duduknya membuat lima orang lainnya yang sedang makan menoleh.
"Mau kemana, La?"
"Nyusulin Ravaro,"
"Makanan lo belom abis nih,"
"Biarin aja, udah kenyang gue,"
Setelah mengatakan itu, Aqilla langsung menuju kelas Ravaro.
"Perhatian banget ya Aqilla ama Ravaro," kata Rahma sambil memakan baksonya
"Lo pada ngerasa ada yang beda gak sih antara mereka?" Tanya Gilang
"Beda?" tanya Shalma yang sedari tadi diam menikmati nasi gorengnya.
"Iya,"
"Gak tau sih ini bener atau engga. Tapi, gue ngerasa kalo Ravaro tuh suka ama Aqilla," kata Nayya
"Emang iya," kata Leo
"Hah?! Serius?!" kata Rahma heboh sampai murid yang lainnya menengok ke arah meja mereka.
"Kecilin napa suara lo!"
"Ya maaf. Kan gue kaget. Itu beneran?"
"Iya, tapi lo pada diem-diem aja deh. Itu urusannya Ravaro ama Aqilla,"
"Aqilla tuh orangnya gak pekaan, njir,"
"Makanya itu,"
---
Aqilla langsung masuk ke kelas Ravaro. Dia melihat cowo itu sedang menelungkupkan kepalanya di atas tumpukan tangannya, langsung aja dia menghampiri Ravaro.
"Heh!"
Merasa ada yang memanggil, Ravaro mendongakan kepalanya. Bisa dilihat, Ravaro pucet banget. Lebih pucet dari tadi pagi saat Aqilla lihat cowo ini dijemur di lapangan.
" Lo pucet banget," kata Aqilla dengan nada khawatir sambil mengecek suhu badan Ravaro dengan tangannya yang diletakkan di dahi Ravaro.
"Badan lo panas. Ayo ke UKS, gue temenin,"
Ravaro menggeleng, "Ck, udah makan?"
Sekali lagi, Ravaro menggeleng. Aqilla bangkit dari duduknya, namun tangannya ditahan oleh Ravaro.
"Sini aja, temenin gue," kata Ravaro dengan suara lemasnya
"Gue mau beli makan dulu buat lo,"
"Jangan lama-lama,"
Aqilla mengangguk dan langsung menuju ke kantin untuk membeli makanan buat Ravaro.
"Bang, nasi goreng sama teh anget satu, ya,"
"Siap, Neng. Tunggu ya,"
Sambil menunggu, Aqilla menghampiri temannya yang ternyata masih di meja tadi.
"Udah?" Tanya Shalma saat Aqilla duduk
Aqilla menggeleng, "Lo ngapain? Katanya belom," tanya Gilang
"Lagi beli makan buat Ravaro,"
"Segitu magernya dia," kata Leo
"Mukanya pucet. Dia demam, ditambah lagi dia belom sarapan tadi pagi," jelas Aqilla
"Neng, ini nasi goreng sama teh angetnya," kata abang penjual nasi goreng di kantin.
"Oke makasih, Bang. Ini uangnya,"
"Gue duluan, ya,"
Setelah pamitan dengan temannya, Aqilla langsung menuju kelas Ravaro.
"Ravaro. Ini makan dulu,"
Ravaro mengangkat kepalanya. Aqilla menyodorkan nasi goreng dan teh anget yang tadi dibelinya. Ravaro langsung memakannya.
"Tadi lo telat?"
Ravaro mengangguk, "Makanya, bangun pagi, biar gak telat jadi bisa sarapan dulu,"
Ravaro yang sedang sibuk dengan makanannya hanya mengangguk.
"Gak mau ke UKS aja?"
"Enggak, di sini aja,"
Aqilla mengangguk. Pas banget, saat bel berbunyi, Ravaro selesai makan.
"Gue balik ya. Kalo ngerasa gak enak, langsung ke UKS aja,"
"Iya. Makasih, La," Aqilla mengangguk sambil tersenyum. Hm, langsung sembuh nih Ravaro.
Saat sampai depan kelas Ravaro, dia berpapasan dengan Leo dan Gilang.
"Le, Lang, Ravaro agak panas badannya. Nanti kalo dia keliatan gak enak suruh ke UKS, ya,"
"Iya, La. Siap,"
"Oke, gue balik dulu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Special Friend | When You Were Special For Me ✔
Teen Fiction[COMPLETED] "Ceweknya itu yang lagi makan cilok di depan gue." "Mau gue musuhin seumur hidup lo?" •••• Tentang perasaan yang muncul karena sebuah ikatan bernama pertemanan. cover by _adindazp