"Hari ini maen ke rumah gue yuk!" ajak Shalma kepada 3 temannya
"Lah tumben lo?"
"Ya kali-kali,"
"Ayoo! Udah lama juga kita gak ke rumah lo, Shal," sahut Rahma
"Boleh tuh. Mumpung besok Sabtu," timpal Aqilla yang sedang memasukan bukunya ke dalam tas.
"Oke sip. Yuk! Kebetulan gue bawa mobil, naek mobil gue aja," kata Nayya
Mereka melangkah keluar kelas menuju parkiran.
"Aqilla!"
Keempatnya menoleh, mencari-cari siapa yang memanggil Aqilla. Dan ternyata, "Lo Aqilla, kan?"
"Iya kak," Aqilla tau ini kakak kelasnya. Haikal, ketua klub voli SMA Bhinneka.
"Bisa ikut gue sebentar buat ketemu Pak Sigit?"
"Ehm, ada apa ya kak?"
"Ikut aja dulu, nanti dijelasin di sana. Gak lama kok,"
Aqilla mengangguk, lalu menoleh ke temannya, "Kalian duluan aja, nanti gue nyusul,"
"Kita tunggu di mobil aja deh, La,"
"Oke. Sebentar ya!" katanya sambil mengikuti langkah Haikal menuju ruang guru.
Setelah sampai guru, keduanya langsung menemui Pak Sigit, "Permisi, pak,"
"Eh Haikal," Pak Sigit menoleh ke arah Aqilla, "Ini gantinya Hana?"
"Iya pak. Namanya Aqilla,"
Aqilla tersenyum, "Oke langsung aja ya. Karena Hana cedera saat latihan kemarin, jadi bapak menyuruh Haikal cari gantinya," Aqilla mengangguk paham dengan pembicaraan ini. "Kamu bisa menggantikan posisi Hana untuk turnamen voli melawan SMA Garuda?"
"Emang turnamennya kapan, Pak?"
"2 minggu lagi ya, Kal?
"Iya pak,"
"Ehm. Boleh kasih saya waktu pak? Besok saya kabarin pak,"
"Ya sudah. Langsung kabarin Haikal aja ya,"
"Oke pak, siap,"
"Sip, terima kasih, ya,"
Aqilla tersenyum sambil mengangguk, "Iya pak, saya pamit ya pak," katanya sambil menyalami Pak Sigit.
Haikal dan Aqilla berjalan berdampingan keluar ruang guru. Hal itu sempat mendapat tatapan tanya dari murid lainnya.
"Lo masih inget gue kan?" tanya Haikal memulai pembicaraan.
"Inget lah, Kak. Kan dulu gue juga pernah masuk klub voli sini,"
"Padahal maen lo bagus, kenapa keluar klub voli?"
Aqilla terkekeh, "Iya kak, soalnya gue udah ikut klub voli di luar,"
"Oh gitu. Jago dong berarti?"
"Enggak tau deh,"
"Kok gak tau?"
"Ya gak tau," kata Aqilla membuat Haikal tersenyum. Lucu, batin Haikal.
Tiba-tiba Haikal memberikan handphonenya ke Aqilla membuat Aqilla bingung, "Apa kak?"
"Add line lo,"
"Oh oke," Aqilla langsung mengetik id linenya dan memilih 'add'.
"Udah nih, Kak," katanya sambil mengembalikan handphone Haikal.
"Oke, besok gue tunggu kabarnya ya,"
"Iya kak,"
"Gue duluan kalo gitu," katanya sambil berjalan meninggalkan Aqilla di depan mobil Shalma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Special Friend | When You Were Special For Me ✔
Genç Kurgu[COMPLETED] "Ceweknya itu yang lagi makan cilok di depan gue." "Mau gue musuhin seumur hidup lo?" •••• Tentang perasaan yang muncul karena sebuah ikatan bernama pertemanan. cover by _adindazp