Oke, seminggu ini Aqilla akan disibukan dengan persiapan untuk turnamennya. Seperti saat ini, dia sedang latihan bersama yang lainnya, dan hari ini ada tim laki-laki juga latihan. Dan pastinya ada Haikal di sini. Jadi, Haikal bisa sekalian curi-curi ayam, eh pandang maksudnya.
"Nih," kata Haikal sambil menjulurkan air mineral ke Aqilla.
"Makasih, Kak," katanya. Padahal Aqilla bawa minum, tapi ya gapapa lah, kita itu harus menghargai pemberian orang.
Haikal duduk di samping Aqilla, "Lurusin La kakinya,"
"Hehe iya, Kak,"
"Nanti pulang sama siapa?"
"Naek ojol paling,"
"Bareng gue aja,"
Spontan Aqilla menoleh, "Gak usah, Kak. Males ah ntar gue disinisin fans-fans lo itu,"
Haikal terkekeh, "Santai. Mereka gak ada apa-apanya buat gue daripada lo,"
"Ha?"
"Enggak peka, ya? Yaudah deh,"
Aqilla mengerutkan alisnya, "Pokoknya lo pulang ama gue aja," final Haikal.
"Yaudah iya,"
Setelah selesai latihan, mereka semua langsung bersiap untuk pulang.
"La, nanti mampir beli dimsum dulu ya. Adek gue nitip nih,"
Aqilla hanya mengangguk, dia ngikut aja lah.
Aqilla naik setelah Haikal menyalakan motornya, dan Haikal mulai melajukan motornya meninggalkan sekolah.
"Bang, dimsum 2, ya,"
Abangnya mengangguk setelah mendengar pesanan Haikal. Haikal menghampiri Aqilla yang menunggu, "Lo mau?"
Aqilla hanya menggeleng, "Capek, ya? Maaf ya harus ikut gue dulu," katanya sambil mengelus puncak kepala Aqilla. Dan itu cukup membuat Aqilla membeku dengan jantung yang berdegub kencang.
"Nih, Mas,"
"Makasih, Bang. Ini duitnya,"
"Ayo,"
Di perjalanan, keduanya hanya terdiam menikmati semilir angin yang menerjang tubuh keduanya.
"Makasih, Kak,"
"Iya. Nih," kata Haikal sambil menjulurkan plastik, yang Aqilla tau itu isinya dimsum yang tadi dibeli.
"Kok gue? Kan itu buat adek lo, Kak,"
"Satu-satu," katanya sambil tersenyum.
"Gue balik dulu, La,"
"Iya. Makasih, Kak. Hati-hati,"
---
Hari ini, hari Sabtu. Hari di mana Aqilla dan timnya bertanding melawan SMA Garuda. Hari yang sangat dinantikannya. Fyi, Aqilla sebenernya udah sering ikut turnamen voli bareng temen klubnya, tapi tetep aja dia selalu deg-deg an.
Ravaro, Nayya, dan Rahma juga menonton. Kalo Shalma gak bisa, katanya dia lagi ada acara keluarga.
Pertandingan dimulai. Terlihat anak dari sekolahannya menyemangati dari tribun penonton. Aqilla dan timnya kan jadi tambah semangat. Pertandingan berjalan sengit. Kedua tim kejar-kejaran poin, itu yang membuat seru. Sering kali, Aqilla mencetak poin untuk timnya yang kemudian dirayakan dengan selebrasi. Namanya juga cewe, ya pasti heboh. Wkwk.
Pertandingan pun selesai dan dimenangkan oleh SMA Bhinneka.
"Wah, La keren juga lo," kata Ravaro
KAMU SEDANG MEMBACA
Special Friend | When You Were Special For Me ✔
Novela Juvenil[COMPLETED] "Ceweknya itu yang lagi makan cilok di depan gue." "Mau gue musuhin seumur hidup lo?" •••• Tentang perasaan yang muncul karena sebuah ikatan bernama pertemanan. cover by _adindazp