17 : Kembali, tapi ...

31 9 2
                                    

Wah, ini sih udah darurat. Udah terhitung 2 minggu Haikal gak ngabarin Aqilla. Aqilla jadi kelimpungan sendiri. Biasanya pagi ada yang jemput, pulang ada nganter. Dan dua minggu terakhir ini, Aqilla sendiri. Berasa jomblo.

Ravaro juga sekarang lagi sibuk sama klub basketnya, kadang dia juga anter-jemput Reira, dah kek ojek aje ye. Ya, akhir-akhir ini mereka semakin dekat.

"Anjir, udah kek jomblo gue," keluh Aqilla.

"Sumpah ya tuh orang kemana, sih?" ucapnya bermonolog. "Lupa kali ya dia punya pacar,"

Aqilla merebahkan dirinya di atas kasur empuknya, "Aaa Bundaaa," rengeknya.

Aqilla selalu berusaha untuk menghubungi Haikal, namun nihil. Pacarnya itu tidak pernah membalas. Bahkan pesan Aqilla dibaca saja tidak. Sungguh malang nasibmu, Aqilla.

Aqilla berlanjut menggulir jarinya di layar ponsel. Membuka sosial medianya, menjelajahi explore instagram.

Tiba-tiba Aqilla terbangun, "Wah ada pameran buku,"

"Gue harus pergi," putusnya. "Tapi ama siapa ya?" katanya tampak berpikir. "Ajak Ravaro aja kali, ya,"

Ravaro ganteng!

assalamualaikum akhi

Lima menit, sepuluh menit, belum dijawab juga. Aqilla menunggu, lagi-lagi dia harus menunggu. Akhirnya pada menit ke-30, ponsel berbunyi tanda ada notifikasi masuk, ternyata dari Ravaro.

Ravaro ganteng!

waalaikumsalam
kenapa, tumben?

saking udh jrng gue ngecht lo,
jadi tumben ya ro
wkwk

kenapa?

temenin gue dong ke
pameran buku

kapan?

besok
yayaya?

sibuk gue la
tapi krn lo yg ngajak,
gue oke ni

sok sibuk
oke

jam brp?

abis zuhur

cowo lo blm ngabarin?

gaush dibahas, malesin

dih
Read

Setiap ada pameran buku, sebelumnya Aqilla selalu pergi sama Ravaro. Aqilla gak pernah absen kalau ada pameran buku, karena dia suka baca. Baca novel, sih. Buku pelajaran mah kurang minat. Catat, kurang minat, bukan gak minat. hehe.

By the way, sudah puluhan bahkan ratusan chat yang Aqilla kirimkan ke Haikal. Tapi satu pun gak dibaca.

"Bener-bener nih, keknya dia ilang dari peradaban dunia," katanya dan kembali merebahkan diri di kasur empuknya.

sumpah ye, Aqilla rebahan mulu.

---

Kini Aqilla berada di tempat favoritnya setelah toko buku bersama Ravaro. Ya, di pameran buku. Aqilla terlihat antusias, padahal menurut Ravaro biasa aja.

Special Friend | When You Were Special For Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang