Happy Reading
"Baiklah dan terima kasih kak Geral atas waktunya. Begini adik-adik, untuk mengubah sebutan untuk kalian dari Calon Dewan Ambalan menjadi Dewan Ambalan, bukan hanya melalui rentetan tes kemarin. Namun masih ada Diklat yang wajib kalian ikuti. Dalam Diklat tersebut kalian akan mendapat predikat "Dewan Ambalan" juga mendapat badge kibaran cita yang berlogo Ambalan kita. Itu tanda kalian telah resmi menjadi anggota organisasi Pramuka. Tidak semua orang bisa memakainya karena yang berhak memakainya hanya anggota Dewan Ambalan saja. Diklat tersebut akan dilaksanakan setelah kegiatan Perkemahan Penerimaan Tamu Ambalan (PTA) atau lebih tepatnya setelah Ulangan Tengah Semester ganjil. Hari ini kita akan membahas tentang PTA terlebih dahulu. Untuk menjelaskan tentang PTA akan dijelaskan oleh Kak Rizki selaku ketua pelaksana dan nanti tentang Diklat kibaran cita akan saya jelaskan hari Jumat setelah ekstrakurikuler Pramuka," jelas Chandra panjang lebar.
Penjelasan Chandra tadi benar-benar disimak oleh semua anggota yang hadir. Agar tidak lupa, mereka mencatat di buku atau note di handphone. Tak peduli angkatan lama atau baru, semua menyimak penjelasan Chandra.
Rizki mulai menjelaskan teknis kegiatan PTA. "Makasih Kak Chandra. Begini adik-adik, PTA atau Penerimaan Tamu Ambalan akan dilaksanakan tiga hari dua malam, yaitu tanggal 13-15 Agustus mendatang di Bumi Perkemahan kota Surabaya. Sebenarnya hal ini nantinya akan disampaikan kepada seluruh siswa kelas 10 hari Jumat esok ketika ekstrakurikuler. Namun karena kalian berbeda dan istimewa, maka kami memberitahukan lebih dulu. Kami dari panitia pelaksana PTA memerlukan bantuan kalian. Saya akan jelaskan, berhubung tanggal 14 adalah HUT Pramuka, maka kami akan mengadakan berbagai lomba kepramukaan di Buper nanti. Karena minimnya jumlah panitia, maka yang akan bertanggung jawab untuk kegiatan tersebut adalah kalian. Kalian boleh mengusulkan berbagai macam lomba yang berhubungan dengan dunia Pramuka atau umum. Dan ini salah satu penilaian untuk kalian sebelum Diklat. Jadi aktif-aktif saja menyampaikan pendapat kalian. Pengusulan macam lomba bisa kalian utarakan ke siapa pun dari angkatan saya atau dikumpulkan di angkatan kalian dulu, nanti kami yang akan mempertimbangkan. Untuk selebihnya tentang waktu pemberangkatan, keperluan yang akan dibawa, penjelasan tentang kegiatan, akan saya jelaskan nanti saat ekstrakurikuler. Sampai di sini ada yang ditanyakan?" jelas kak Rizki.
Setelah penjelasan panjang lebar dari Rizki tersebut, semua anggota yang hadir dalam rapat berusaha mengutarakan pendapat mereka tentang macam perlombaan yang akan dilaksanakan pada waktu PTA. Hingga akhirnya jam menunjukkan pukul empat sore.
"Baiklah adik-adik untuk rapat perdana ini saya sudahi dahulu. Nanti bila ada yang mau ditanyakan silahkan tanyakan di grup atau bisa personal chat dengan angkatan kami. Pesan saya, aktif-aktif aja sebelum Diklat karena akan menambah nilai," tutup Geral yang memulai rapat tadi.Navya yang langsung keluar dengan sigap dicegah oleh Chandra sehingga menjadi perhatian semua orang.
Bukannya merasa risih dilihat banyak orang, Chandra malah makin erat menggenggam tangan Navya.
"Mau langsung pulang?" tanya Chandra.
"Iya," jawab Navya dengan singkat.
"Maaf ya nggak bisa nganter. Mau ada urusan dulu sebentar," balas Chandra.
Sebenarnya Chandra tidak mau mengantar Navya bukan karena ada urusan lain, namun lebih ke menjaga jarak dengan Navya. Bisa saja kan nanti di jalan mereka malah dipergoki oleh laki-laki yang tempo hari bersama Navya, Chandra tidak ingin memperkeruh suasana, jadi ia lebih memilih sementara untuk menjauhkan diri dari Navya tetapi tetap berhubungan baik di WhatsApp atau sosial media yang lain.
"Iya. Nggak apa-apa kok kak. Besok Jumat jadi, kan?" tanya Navya memecah kecanggungan.
"Jadi dong. Mie ayam samping sekolah saja gimana? Murah tapi enak dan nggak murahan," jawab Chandra layaknya orang marketing yang sedang menawarkan produknya.
"Boleh. Ya udah aku pulang ya," pamit Navya."Hati-hati ya," pesan Chandra yang tidak melepaskan pandangannya hingga punggung Navya hilang dibalik tembok.
****
Beberapa hari ini, komunikasi antara Navya dan Chandra seperti ada tembok pembatasnya. Chandra yang dulunya sering mengirim pesan-pesan remeh kini hampir tak pernah ada, seolah Chandra seketika ditelan bumi.
Di sekolah pun, mereka hanya saling melempar senyum bila berpapasan, jarang sekali menyapa.
Tiba-tiba hari itu, Kamis malam, Navya ingin memencet nomor Chandra untuk menghubunginya. Namun niat itu Navya urungkan. Tidak seharusnya dia segelisah ini saat benar-benar tak ada kabar tentang seniornya itu. Saat Navya hanyut dalam pikiran dan rasa gelisah nya itu, tiba-tiba ada notif WhatsApp. Dari Chandra. Ya, seolah Tuhan tau apa yang sedang dipikirkan oleh Navya.
Chandra :
Hai........Hanya kalimat sederhana, langsung membuat senyum Navya merekah.
Navya :
Halo....😄Chandra :
Wkwkwkwk.
Kamu kira kita lagi di ekstra Pramuka? Disaat ada yang bilang "hai" terus dijawab "halo"?😆😆Navya :
Hahahaha.
Bisa saja kamu Mas.
Btw ada apa nih?
Tumben chat.
Kirain udah lupa sama juniornya ini.Chandra :
Maaf ya.
Ya aku akui, memang lupa chat kamu. Tapi aku nggak melupakan tentang janji traktiran itu lho Nav. 😝Navya :
Hahahhahahhahaha.
Memang aku siapa kamu yang perlu kamu kasih kabar?
Gitu ya?
Iya besok aku tepati janjiku, Mas.
Aku nggak akan melarikan diri kok.Chandra :
Hahahahahaa.
Terserah kamu aja lah.
Siap 86.
Tenang aja aku juga nggak bakal melarikan diri kok untuk semangkuk mie ayam samping sekolah. Aku jamin kamu bakal ketagihan sama rasa mie ayam disitu.Navya :
Oke.
Besok pulang sekolah langsung ketemuan di gerbang depan ya.
Jalan aja ya Mas kan dekat jaraknya.Chandra :
Oke.
Udah kamu belajar dulu sana.
Aku juga mau bergelut sama presentasi ini.
Hehehe.Navya :
Siap Kakak.
Aku besok juga ada ulangan 😴
Semangat ya mengerjakan presentasi nya. 💪💪Chandra :
Semangat juga.💪💪Navya :
😄😄Tak tahu kenapa, perasaan Navya kini mampu melambung tinggi secara tiba-tiba gara-gara sering chatingan dan bertemu sama Chandra.
Padahal dulu Navya benar-benar nggak mau berhubungan sama Chandra. Tetapi sekarang, kenapa saat bersama dengan Chandra hatinya selalu berbunga-bunga.
Berbeda dengan saat masih bersama Fahri dulu, hampir setiap hari Navya tertekan terus hati juga raganya.
Terus menerus menghadapi pacar posesif nya itu. Tapi sekarang Navya sudah bebas dari laki-laki posesif itu dan dia yakin bahwa keputusan untuk mengakhiri hubungan adalah keputusan terbaik untuk hidupnya. Rasanya tak sabar menunggu hari esok sepulang sekolah.
Entah perasaan apa yang kini telah melanda Chandra dan Navya. Tetapi Navya percaya apapun yang akan terjadi pada hubungannya dengan Chandra mendatang, itulah yang terbaik untuk mereka. Yang bisa mereka lakukan saat ini yaitu menjalaninya saja, biarkan semua mengalir seperti air yang terus mengaliri sungai. Entah kapan akan sampai pada muara nya. Yang penting saat ini mereka sama-sama senang dan nyaman menjalaninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Simpul Mati ✅
ChickLitDi dalam Pramuka, aku diajarkan hidup dalam kesederhanaan Di dalam Pramuka, aku diajarkan kesetia kawanan Di dalam Pramuka, aku diajarkan tentang ilmu-ilmu kepanduan Namun, satu yang melekat dengan Pramuka meskipun tak ada di dalam materinya Cinta P...