Tiga Puluh Tujuh

116 8 0
                                    

Happy Reading




"Kenapa?  Takut?"

Tiba-tiba ada yang bicara di belakang Navya.  Entah manusia atau makhluk halus.  Karena terkejut,  Navya refleks menjerit.

"Aaaaaaaaaa,"

Navya menoleh ke belakang dan mendapati Chandra yang tersenyum jail.  Pantas saja dari tadi tidak terlihat batang hidungnya,  ternyata sedang berjaga di pos terakhir. 

"Astagfirullah,  kamu tuh ya selalu aja hobi bikin aku kaget," omel Navya. 

"Maaf deh, habis kamu kelihatan takut banget,  kenapa sih?" tanya Chandra.

"Aku kira kamu tuh makhluk tak kasat mata," jawab Navya.

Chandra terkekeh mendengar ucapan Navya barusan.

"Udah sana masuk,  apa mau disini aja nemenin aku?" goda Chandra. 

"Ogah nemenin kamu, yang  ada kena hukuman lagi," balas Navya. 

"Nahh tuh tau, yaudah masuk gih," suruh Chandra setengah mendorong Navya.

Navya masuk dan berusaha mencari dek Bantara.  Tetapi usahanya sia-sia karena ia tak menemukan dek tersebut.  Ia pun keluar dengan wajah lesu.

"Gimana? Ketemu nggak?" tanya Chandra.

Navya hanya  menggeleng pelan

"Siap-siap aja ya kena eval nanti. Dan jangan lupa kamu masih punya hutang hukuman lho sama aku," ujar Chandra. 

"Iya-iya nggak usah diingatkan terus sih," balas Navya.

Chandra terkekeh, "Yaudah sana balik ke buper. Tenang aja jalannya udah terang benderang. Kalau ada yang nyapa jangan dibalas,  siapa tahu bukan manusia,"

"Bodo,"

***

Mentari pun sudah muncul.  Semua anggota angkatan Navya maupun Chandra tengah bersih-bersih badan, sebenarnya cuma sikat gigi sih karena tak ada yang berani mandi dari kemarin.  Identik anak Pramuka kalau kemah tak pernah mandi.  Hahahahaha

Setelah  itu acara dilanjutkan dengan sarapan bersama dan penandatanganan buku SKU oleh angkatan Chandra. 

"Pukul 10 tepat nanti kumpul,  kita evaluasi dek Bantara," ujar Geral. 

"Mampus,  aku nggak dapat lagi," celetuk Navya.

"Sama kali Nav,  aku juga nggak dapat kok," balas Indah dan beberapa temannya yang juga gagal mendapatkan dek tersebut. 

Tiba-tiba..........

"Panggilan kepada seluruh peserta diklat Bantara tiga bersaf kumpul," teriak Chandra dari tengah lapangan dengan bahasa khas saat panggilan anggota.

Seketika semua peserta berdiri, "Siap tiga bersaf kumpul," jawab mereka dan langsung lari ke arah Chandra. 

Semua sudah berbaris rapi  dihadapan Chandra. Ekspresi Chandra pun sudah tak mengenakkan, seakan ingin menerkam orang.  Hahahahaha

"Bagi peserta yang tidak menemukan dek Bantara, silahkan keluar dari barisan dan membentuk barisan lagi 2 bersaf," ujar Chandra.

Dengan lemas,  Navya keluar dari barisan. Ada sekitar 12 anak yang gagal mendapatkan dek Bantara. 

Peserta yang berhasil mendapatkan dek dipersilahkan untuk beristirahat dan membersihkan tenda. 

"Di sekitar lapangan ini udah disebar semua dek yang tersisa. Silahkan kalian cari sampai ketemu.  Kecuali Navya,  kamu masih punya hutang hukuman sama saya.  Jadi tetap di tempat," ujar Chandra. 

Cinta Simpul Mati ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang