Dua Puluh Tujuh

116 9 0
                                    

Happy Reading

Hari demi hari mereka lalui dengan latihan yang lumayan melelahkan. Tak terasa Dewan Ambalan SMA Insan Cendekia sudah berlatih selama satu bulan untuk lomba yang akan mereka ikuti lusa hari.

"Hari ini kita latihan terakhir karena besok akan dijadikan sebagai hari tenang. Jadi, maksimalkan hari ini. Formasi baris berbaris dimantapkan lagi, semangat untuk kita semua!!!" ujar Rizki menyemangati adik-adiknya.

"Siap kak," jawab semua anggota.

Mereka kembali memantapkan latihan formasi baris berbaris. Kekompakan yang harus ditanamkan dalam setiap anggota.

Waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore, Rizki menyarankan untuk sholat ashar terlebih dulu.

"Kamu sholat kan?" tanya Chandra kepada Navya.

Navya yang terlihat lelah hanya mengangguk.

Mereka berbondong-bondong menuju masjid sekolah untuk menunaikan sholat ashar.

Tepat pukul setengah empat sore, mereka kembali berkumpul di lapangan untuk memantapkan latihan per divisi.

"Masih ada yang belum dimengerti Nav?" tanya Chandra.

"Insyaa Allah nggak ada Mas, cuma ya aku agak grogi aja besok buat penampilan bakat," jawab Navya.

"Yang penting kamu yakin Nav, urusan menang kalah belakangan aja," ujar Rizki menyemangati.

Ya, memang untuk Chandra dan Navya yang melatih adalah Rizki sendiri karena dia mantan Putra Penegak Provinsi Jawa Timur.

Setelah dirasa cukup, semua anggota Dewan Ambalan yang akan mengikuti lomba dipersilahkan untuk pulang. Navya pulang bersama Chandra karena sudah menjadi rutinitas Chandra mengantar jemput Navya selama latihan berlangsung. Karena latihan bisa sampai malam hari mengingat hal-hal yang harus dipersiapkan sangat banyak.

*****

"Lomba Pramuka Penegak Se-Jawa Timur"

Rasanya baru kemarin tim Dewan Ambalan SMA Insan Cendekia berlatih dan mempersiapkan diri. Tahu-tahu hari ini mereka akan berjuang untuk sekolah tercinta mereka.

Lomba tersebut diadakan di salah satu Universitas Negeri terkenal di Surabaya dan berlangsung selama dua hari satu malam.

"Kamu siap?" tanya Chandra kepada Navya.

"Insyaa Allah," jawab Navya.

Lomba pertama yaitu Formasi Baris Berbaris. SMA Insan Cendekia membagi timnya menjadi dua sangga, yaitu sangga putra dan sangga putri.

Penampilan kedua sangga tersebut sangat memukau. Atraksi demi atraksi yang disuguhkan membuat banyak orang terperangah. Formasi yang mereka buat sungguh luar biasa.

Lomba selanjutnya yaitu lomba per divisi.

"Pertama apa Mas?" tanya Navya kepada Rizki.

"Pertama seleksi tertulis Nav, dilanjutkan seleksi wawancara dan keterampilan," jawab Rizki.

"Unjuk bakatnya nanti malam Mas?" tanya Chandra.

"Iya, sehabis isya kalian tampil pertama," jawab Rizki.

Meski tidak ikut lomba, namun Rizki juga sibuk karena bertanggungjawab mendampingi tim SMA Insan Cendekia.

Semua tahap seleksi telah diikuti oleh Chandra maupun Navya. Mereka menjawab pertanyaan tertulis dan wawancara dengan lancar.

Untuk keterampilan, Chandra membuat miniatur bumi perkemahan yang berasal dari batok kelapa. Sedangkan Navya membuat miniatur bumi perkemahan dari sabut kelapa dan daun kelapa. Memang tema yang diambil oleh panitia yaitu miniatur bumi perkemahan.

Cinta Simpul Mati ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang