Enam (Revisi)

255 17 0
                                    

Happy Reading







Sehari tak bertemu gadis pujaan hati, perasaan Chandra makin tak menentu. Baru kali ini ia merasakan getaran begitu hebat ketika sedang mendekati seorang gadis. Sebenarnya bisa dibilang Navya tidak lebih dari barisan mantan dan gebetan Chandra.

Ya, memang kabar burung yang beredar di sekolah tentang Chandra yang playboy, suka ganti-ganti teman jalan itu tidak semua salah. Memang Chandra pernah dekat dengan beberapa gadis yang entah itu pacarnya beneran atau cuma teman jalan.

Yang pasti untuk sekarang Navya lah yang menjadi tantangan untuk Chandra, apakah ia mampu menaklukkan hati gadis pendiam itu atau ia harus memilih mengibarkan bendera putih sebelum berperang? Itulah yang dipikirkan Chandra seharian ini

Sabtu kemarin adalah seleksi tahap wawancara untuk CDA 10. Semuanya sudah berkumpul sejak pukul setengah sembilan pagi dengan seragam Pramuka lengkap. Mereka menunggu kakak DA 9 selesai melakukan persiapan dengan berbincang sesama angkatan agar lebih akrab.

Jika ditotal semua calon anggota Dewan Ambalan angkatan 10 berjumlah hampir 50 orang. Navya yang berbincang dengan Indah, Anis, Mia,dan masih banyak lagi. Mereka saling mengutarakan kegelisahan saat diwawancarai nanti.

Sebenarnya Navya tidak takut tentang pertanyaan yang akan diajukan nantinya, dia sudah menyiapkan mental jika nanti harus dibentak oleh seniornya. Tetapi yang ia khawatirkan, ia akan berhadapan dengan Chandra.

Tidak tahu kenapa dia merasa bersalah karena sudah berhasil membuat seorang Chandra yang terkenal playboy menaruh perasaan khusus untuknya, sedangkan kini hubungannya dengan Fahri juga tidak harmonis lagi.

Dan ternyata dugaan Navya benar, saat namanya dipanggil dan Navya keluar dari ruangan kak Fira bilang, "Kamu masuk kelas 11 IPS 2 dan menemui Kak Chandra."

Seketika Navya syok karena harus berhadapan dengan Chandra. Jika saja Chandra tidak memiliki perasaan istimewa kepada Navya, pasti keadaannya tidak akan secanggung ini. Tapi apalah daya Navya yang harus menuruti kata seniornya.

Navya masuk ruangan dengan mengetuk pintu. Di sana sudah ada Chandra, Rizki, dan Novi. Mereka pasti menunggu juniornya untuk masuk. Dan yang pertama masuk adalah Navya. Ia langsung menuju tempat Chandra.

"Permisi kak, saya Navya Calon anggota baru Dewan Ambalan 10 SMA Insan Cendekia siap melaksanakan apapun yang kakak ucapkan," ucap Navya sebagaimana yang diajarkan kak Fira di luar tadi.

"Oke. Nggak usah tegang dek, santai saja. Kita nggak akan merundung pertanyaan yang aneh-aneh kok, iya kan guys?" teriak Chandra sambil menoleh ke Kak Rizki dan Kak Novi yang sibuk memulai pertanyaan mereka kepada Indah dan Nafia, teman seangkatan Navya.

Navya hanya mengangguk pelan dan seketika wajah Chandra yang tadi riang kini menjadi tegang.

Katanya tadi suruh santai dan nggak boleh tegang, tetapi sekarang baru jalan lima menit saja mukanya sudah tegang dan menakutkan, batin Navya.

"Sebenarnya saya nggak mau harus mewawancarai kamu dengan kondisi kita yang seperti ini. Pasti akan membuat kita canggung, aku tahu itu. Tapi bagaimana lagi Geral dan Fira membuatmu harus berhadapan denganku. Maaf ya tapi kita harus profesional kan? Anggap saja kita baru kali ini bicara berdua. Oke?" jelas Chandra yang sedari tadi melihat kekikukkan Navya.

Cinta Simpul Mati ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang