Tiga Puluh Lima

125 9 0
                                    

Rasanya sakit banget
saat orang yang kita cinta
tidak mempercayai kita lagi. 

C. A.

Happy Reading

Ujian Kenaikan Kelas atau UKK pun telah dimulai hari ini.  Semua siswa tengah mengerjakan soal-soal yang membuat pusing kepala mereka. Tak terkecuali  Chandra yang juga harus mengikuti ujian tersebut.

Chandra sudah diperbolehkan pulang kemarin dan saat ini dia sudah masuk sekolah.  Meski belum sehat sepenuhnya,  ia tetap bertekad mengikuti UKK. Tetapi Chandra mendapatkan dispensasi karena tangan kanannya yang masih di gips.  Pilihan ganda dari soal tersebut ia silang sendiri dengan tangan kirinya dan soal esai ada guru yang merekam jawabannya.  Begitu seterusnya untuk semua mata pelajaran. 

"Kamu kok nekad ikut UKK sih Chandra?  Kan bisa ikut tes susulan," ujar Bu Reva, guru BK yang bertugas menemani Chandra. 

Ya saat ini Chandra mengerjakan UKK di ruang BK dan ditemani oleh guru BK yang sedang tidak bertugas menjaga ujian di kelas.

"Malas aja Bu kalau ikut susulan.  Toh dari kemarin-kemarin saya sudah belajar jadi ya saya udah siap Bu," jawab Chandra.

Beruntung Chandra memiliki otak yang lumayan cerdas.  Jadi kalaupun tidak belajar,  ia tak kesusasahan meski harus menjawab lisan. Padahal kebanyakan anak kalau disuruh jawab lisan pasti grogi dan membuat mereka jadi tak fokus dengan jawabannya.

Satu minggu berlalu dengan cepat.  Selama UKK pula Chandra dan Navya selalu menyempatkan waktu untuk belajar bersama,  entah di perpustakaan sekolah atau hanya sekadar lewat video call. 

****

"Wahh Chandra udah masuk?" ujar Geral  berlebihan. 

"Heh,  baru tahu ya?  Padahal udah seminggu aku ikut UKK,"

Bukan Chandra yang menjawab,  melainkan Indra yang memang satu kelas dengan Chandra.  Sebenarnya Geral pun sudah tahu kalau Chandra sudah masuk sekolah, ia hanya sedang ingin menjahili sahabatnya itu.  Hahahahaha

"Emang Navya nggak bilang  sama kamu?" tanya Chandra. 

"Kenapa Navya harus bilang ke aku?  Emang kita pacaran?  Tapi nggak apa juga sih kalau Navya mau," ujar Geral setengah menggoda Chandra.

"Yeeee ingat Stevani coy,  dan emangnya Navya mau sama kamu?" tanya Chandra sewot.

Geral tergelak mendengar kecemburuan Chandra. Sungguh gampang sekali membuat Chandra cemburu.  Hahahahahaha

"Udah ah,  aku mau balik.  Siapa tahu ketemu Navyaku," ujar Chandra. 

"Dasar bucin," ledek Indra.

"Bucin kok nggak berani nembak lagi," timpal Geral.

Tanpa memperdulikan perkataan kedua temannya, Chandra terus melangkah keluar dari kantin.  Dan mungkin ini hari keberuntungan Chandra, dia melihat Navya berjalan sendirian menuju gerbang depan.

"Pasti itu anak mau pulang," ujar Chandra monolog.

"Navyaaaa," panggil Chandra.

Navya yang merasa terpanggil,  menoleh ke belakang dan mendapati Chandra yang berlari  menghampirinya. 

"Kenapa sih?" tanya Navya. 

"Buru-buru nggak?" tanya Chandra balik. 

Navya menggeleng

"Ikut aku ke warung Bu Endah yuk," ajak Chandra. 

"Mau ngapain? Kamu mau merokok lagi? Nggak usah ah,  kamu kesana sendiri aja," tolak Navya. 

Cinta Simpul Mati ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang