Empat Belas

138 11 0
                                    

Happy Reading

"Jadi begini ceritanya Mas, cowok itu namanya Fahri, dia mantan aku. Sebenarnya pas kamu lihat aku dibonceng sama dia tempo hari,  aku masih berstatus  pacaran sama dia. Tapi nggak lama setelah itu kita putus.  Aku tahu kamu cari tahu tentang aku dan laki-laki itu  tetapi nggak mau tanya langusung ke aku malah lewat Mas Geral. Beberapa hari yang lalu emang Mas Geral tanya sama aku tentang cowok itu tapi aku nggak ngomong apapun karena aku ingin menjelaskan langsung sama kamu yang kepo," jelas Navya sambil terkekeh.

Chandra hanya manggut-manggut saja tanpa ingin menyela Navya. Karena ia tahu kalau sekarang ini Navya hanya butuh di dengarkan bukan untuk di komentari. Nanti saat Navya menginginkan komentar Chandra, pasti ia akan bersuara.

"Kalian putus gara-gara aku ya? Soalnya saat itu kan kita juga udah dekat. Maaf ya karena aku , kamu putus sama pacar kamu," ujar Chandra dengan wajah yang bersalah.

Bagaimanapun orang akan mengatakan dirinya sebagai perebut pacar orang. Padahal tak ada sedikitpun niat Chandra untuk merebut Navya dari pacarnya. Seandainya Chandra mengetahui lebih dulu kenyataan ini sebelum berani mendekati adik kelasnya itu. Namun, buat apa berandai-andai sekarang.

"Eh.....nggak kok Mas. Bukan gara-gara kita dekat. Tapi emang sikap dia terlalu posesif. Sebenarnya masih mau aku pertahankan tapi aku juga nggak mau terlalu terkekang sama dia. Sebenarnya juga udah lama sih aku punya pikiran  dan niat buat putusin dia cuma belum nemu kata-kata yang pas aja hehehe."jawab Navya dengan santai untuk menghilangkan kecanggungan Chandra.

"Oh....sejak kapan kalian pacaran?" tanya Chandra.

Sebelum Navya menjawab pertanyaan Chandra, tiba-tiba pesanan mereka datang. Dua mangkuk mie ayam yang memang menggoda selera. Mereka pun menikmati makan siang mereka dengan hening.

"Udah,  jawabnya nanti aja. Makan dulu gih," ujar Chandra menyuruh Navya makan.

Suasana hening diantara mereka. Tiba-tiba Chandra bersuara. "Berarti kamu sekarang lagi jomblo?"

Sontak membuat Navya tersedak. Cepat-cepat Chandra memberikan minum kepada Navya. Apa ia salah bicara?

Ya iyalah salah, orang lagi makan malah diajak bicara soal begituan, dasar Chandraaaaaa

"Hati-hati kalau makan. Nih minum dulu," Chandra mengulurkan gelas dan segera Navya meminumnya dengan rakus. Tenggorokan Navya rasanya panas sekali karena ia tadi menambahkan sambal dan saus lumayan banyak ke mie ayamnya.

"Habis kamu nanyanya mendadak banget. Kepo ya? Mau tahu aja atau mau tahu banget?" balas Navya dengan sedikit cengiran.

Sukses membuat wajah Chandra merona. Gampang juga buat seorang Chandra merona. Hahahahhaha

"Ya kalau nggak mau jawab juga nggak papa kok. Aku udah tahu jawabannya juga. Tadi kan aku hanya mau ngetes kamu aja," tukas Chandra yang berusaha menyembunyikan kegirangan hatinya, melihat gadis yang menjadi pujaannya ternyata lagi sendiri alias tak punya pacar.

"Ckckck seorang Chandra Abimanyu bisa blushing juga ya? Ya udah kalau udah tahu jawabannya ngapain masih nanya?" balas Navya diikuti tawanya yang semakin meledak.

Chandra yang sadar telah berhasil digoda oleh adik kelasnya, menampilkan wajah garangnya sambil melotot ke arah Navya. Bisa-bisanya ia yang terkenal jahil nan usil, sekarang dijahili adik kelas sekaligus gebetannya itu?

Ehh bolehkan memanggil Navya sebagai gebetan? Toh ia udah jomblo, hehehehe.

"Hahahahahaa. Maaf Mas hati-hati jangan kebanyakan marah, nanti gantengnya berkurang lho. Fans nya juga berkurang lho," Navya sudah tidak bisa menahan tawanya lagi.

Sedangkan Chandra yang tak tahu harus berbuat apa, hanya pasrah dan diam pada setiap godaan Navya. Baru kali ini Chandra tak bisa membalas perkataan seorang cewek.

"Halah bilang aja kamu juga ngefans sama aku. Ya kan? Dulu aja sok jual mahal kalau dideketin, lah sekarang malah terang-terangan ngajak makan bareng. Tuh kan pipinya blushing juga," balas Chandra yang juga menyadari rona merah di wajah Navya.

"Apaan sih. Udah ah lanjut makan gih, nanti keburu  sholat Jumat," Navya mengalihkan pembicaraan yang hanya dibalas anggukan saja oleh Chandra.

********

"Habis ini mau kemana?" tanya Chandra saat berjalan menuju sekolah.

"Nggak tahu, paling ke kelas dulu atau nggak cari Indah aja. Tuh kan udah adzan, cepetan ke masjid sana," suruh Navya dengan mendorong tubuh Chandra ke arah masjid sekolah.

"Ya udah nanti kalau bisa, pulangnya sama aku aja ya," tawar Chandra yang terkesan memaksa.

"Siap kakak," balas Navya dengan gaya seperti hormat bendera.

Setibanya Navya di kelasnya , ternyata kelasnya kosong. Padahal ia dan Indah sudah janjian ketemu di kelas. Kemudian Navya mengeluarkan handphonenya untuk mengirim pesan kepada Indah.

Navya :
Ndah kamu dimana?
Aku udah di kelas nih

Selang beberapa menit, handphone Navya berdering menunjukkan ada pesan masuk.

Indah :
Aku lagi di kantin sama anak-anak DA 10.
Kesini aja Nav.

Tanpa berpikir panjang, Navya langsung menemui teman-temannya di kantin.

"Hai........"sapa Navya kepada teman-temannya yang sedang asyik ngobrol di kantin.

"Hai juga Nav. Ciee yang habis jalan sama kakak senior paling cool yang unchhh banget," ledek Ria,teman DA Navya.

"Hah? Emm nggak kok cuma makan aja. Kamu pasti Ndah yang koar-koar?" tuduh Navya untuk mengurangi kegugupan ketahuan berduaan sama senior mereka yang terkenal dingin itu.

"Eh kok aku sih? Aku aja nggak tahu kamu tadi pergi kemana dan sama siapa. Eh btw udah sejauh mana hubungan kamu sama Kak Chandra?" tanya Indah dengan cekikikan diikuti teman-temannya. .

"Iya Nav, tadi aku tuh lihat sendiri kalian jalan berdua dari warung mie ayam kan? Kamu udah jadian ya sama Kak Chandra? Gercep banget Nav?" ujar Ria.

"Oh....nggak kok,  aku sama dia cuma deket sebagai senior-junior doing," jelas Navya agar tidak ada kesalahpahaman.

"Oh ya?" tanya teman-teman yang lain dan semakin membuat Navya salah tingkah.

"Iya...bener kok. Kalau nggak percaya tanya aja sama orangnya langsung. Udah ah nggak usah bahas dia. Gimana nanti ekstrakurikuler Pramuka nya? Kita harus gimana?" Navya mencoba mengalihkan pembicaraan agar tidak terus-menerus membahas hubungannya dengan Chandra.

"Kata Kak Geral tadi, kita nanti di briefing dulu sebelum menjelaskan ke anak kelas 10 yang lain. Nanti kita kumpul jam 1 siang udah harus pakai seragam Pramuka lengkap, jangan sampai telat," jelas Ria panjang lebar.

Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, itu berarti semua anggota Dewan Ambalan harus sudah berkumpul. Mereka mulai masuk ruang kelas yang sengaja untuk ruang kumpul. Sudah ada beberapa orang dari angkatannya Chandra di dalam kelas tersebut.

Setelah sedikit berbasa-basi, Rizki  sebagai ketua pelaksana menjelaskan tentang pelaksanaan kegiatan PTA. Mulai dari pembagian sangga, penanggung jawab dari DA 10 yang di dampingi anggota DA 9, penjelasan tentang barang apa saja yang dibawa peserta,rundown kegiatan selama di buper, dan masih banyak lagi.

Cinta Simpul Mati ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang