Sembilan Belas

153 11 0
                                    

Happy Reading





Malam pun datang, semua orang sibuk mempersiapkan api unggun. Anak-anak Dewan Ambalan sibuk mempersiapkan kayu-kayu yang akan digunakan untuk api unggun.

Berbeda dengan peserta yang sibuk mempersiapkan diri untuk penampilan pentas seni. Memang konsep api unggun yang diambil yaitu penampilan pentas seni per sangga.

Tepat pukul delapan malam, api unggun dimulai. Kini yang menjadi MC adalah Rizki dan Fira.

"Mereka pacaran ya?" tanya Indah yang tingkat kepo nya tinggi.

Navya yang merasa diajak bicara hanya mengendikkan bahu karena ia memang tak tahu kebenarannya meski Chandra mengatakan kalau Rizki dan Fira berpacaran.

"Selamat malam adik-adik," sapa Rizki dengan suara lantangnya.

Tak kalah dari Chandra, Rizki juga mempunyai daya tariknya tersendiri. Kalau Chandra terkenal dengan sifat sok akrabnya, Rizki terkenal karena sifat cool yang ia miliki.

"Kak Rizki juga nggak kalah ganteng ya," puji Navya.

Chandra yang kebetulan berada di dekat Navya langsung menyambar, "Udah ada yang punya si Rizki, jangan coba-coba mendekati,"

"Idihh kan aku cuma mengagumi aja, kagum bukan berarti suka atau cinta kan? Toh masih pacaran, belum juga menikah. Jadi nggak apa-apa dong," jawab Navya acuh.

Navya sebenarnya tak ingin berbicara seperti itu kepada Chandra. Ia hanya sedang menjaga perasaan orang yang juga menyukai Chandra.

Chandra yang sedikit tersinggung langsung meninggalkan Navya begitu saja dan lebih memilih bergabung dengan teman-temannya.

"Malam ini kita akan menampilkan sebagian dari sangga yang ada, selebihnya akan ditampilkan besok malam," ujar Fira.

Sangga Navya kebetulan tampil malam ini, jadi mereka bersiap-siap dengan perlengkapan yang diperlukan. Navya dan teman-temannya akan menampilkan musikalisasi puisi yang dipadukan dengan sedikit drama tentang kepramukaan.

Selain siswa kelas 10, anggota Dewan Ambalan juga menampilkan kebolehan mereka dalam seni. Chandra yang pandai memainkan gitar langsung meminta Fira agar diberi waktu untuknya bernyanyi.

"Untuk selingan, ini ada kakak Dewan Ambalan yang akan membawakan sebuah lagu, Kak Chandra mau membawakan lagu apa?" tanya Fira.

"Karena ini malam yang spesial, saya akan membawakan lagu yang spesial dan untuk orang spesial di hidup saya," jawab Chandra sambil melirik Navya.

Bukannya tak tahu kalau dirinya di lirik terus oleh Chandra. Navya tahu tentang kelakuan Chandra itu dan ia tahu siapa yang dimaksud Chandra, bukan karena ia sombong tetapi kenyataan kalau orang yang dimaksud Chandra adalah Navya.

Semua orang yang ada di tempat itu berpikir keras siapa yang dimaksud Chandra termasuk guru-guru yang ikut berbisik-bisik menerka siapa orang itu.

"Cinta Simpul Mati, salah satu lagu favorit saya. Tak dapat dipungkiri kalau keadaan saya saat ini sama dengan lirik di lagu tersebut. Kini saya sedang memperjuangkan dia yang juga turut hadir di tempat ini," ujar Chandra yang semakin membuat bingung semua orang kecuali Navya dan kedua sahabatnya.

"Jangan bilang kalau kamu mau ditembak sama Mas Chandra?" tanya Dini penuh selidik.

"Apaan sih, ya enggak lah," kilah Navya.

Chandra mulai memetik gitarnya dan mulai menyanyi.

Berawal dari ku tatap matamu
Dan kau jabatkan tanganmu
Tuk saling berkenalan
Getaran cinta kian terus membelenggu
Ku rasa ku tlah jatuh cinta
Di perkemahan ini

Cinta Simpul Mati ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang