Happy Reading
"Jadi gini ceritanya...........,"
Geral sengaja menggantung kalimatnya yang membuat Chandra semakin penasaran.
"Kita cari sepatu dulu, baru nanti aku kasih tahu yang sebenarnya," imbuh Geral.
"Zzzzz ngapain nggak sekarang sih, entar tinggal beli sepatunya kan bisa," balas Chandra garang.
"Biar kamu penasaran lah, kan aku suka kalau kamu penasaran kayak gitu," ujar Geral yang langsung menaiki motornya tanpa memperdulikan Chandra yang tengah menahan emosi.
Sesampainya di toko, Chandra yang sudah tak berniat membeli sepatu hanya mengekor di belakang Geral saja.
"Woiii cepetan elahhh, milih sepatu udah kayak milih cewek aja sih," celetuk Chandra.
"Nggak ada yang pas sama seleraku, emang kamu nggak jadi beli?" ujar Geral.
"Sabarrrr punya temen gini amat yak, nggak tahu apa sini sudah penasaran banget sama ceritanya," batin Chandra.
"Udah nggak minat. Kalau nggak jadi beli, udahlah kita pergi aja, ngapain sih masih muter-muter nggak jelas kayak gini," ujar Chandra emosi.
Gimana nggak emosi, udah dirundung rasa penasaran yang besar malah sahabatnya ini mempermainkan dirinya. Untung teman, kalau nggak entah apa jadinya Geral saat ini.
"Bentar dahh, udah kayak anak cewek aja yang buru-buru pulang, di rumah juga nggak ada kerjaan juga," balas Geral.
Geral sebenarnya hanya sedang bermain-main dengan emosi Chandra yang siap meledak. Sebenarnya juga sudah dari tadi Geral menemukan sepatu futsal yang pas dengan seleranya, tetapi sengaja muter-muter toko agar Chandra tambah emosi.
Hahahhahahhahaha
"Kenapa nggak dari tadi sih, ujung-ujungnya milih yang itu juga," ujar Chandra geram.
"Sengaja," ujar Geral yang terbilang sangat santai.
"Rasain lu, emang enak di buat emosi, hahahahahahaha," batin Geral.
******
Di lain tempat, seorang perempuan tengah melamun dengan pandangan kosong. Navya, Indah, dan Dini tengah belajar kelompok di rumah Dini.
"Nav, yang ini gimana caranya?" tanya Indah.
"......"
"Yailahh malah ngelamun," tegur Indah.
"Eh,,,,,sorry mana yang susah?" tanya Navya yang terkejut karena tepukan tangan Indah.
"Kenapa sih galau mulu dari sekolah tadi?" tanya Dini.
"Nggak apa-apa kok, mana Ndah yang susah?" elak Navya.
"Nggak usah mengelak gitu kali Nav. Kita tahu kamu lagi punya masalah, kalau mau cerita, kita dengan senang hati mendengarkan," balas Indah.
Navya merenung sebentar. Haruskah ia menceritakan semuanya kepada kedua sahabatnya? Atau biarlah hanya Navya sendiri yang menangani masalahnya?
"Apa ini ada hubungannya dengan kejadian di kantin tadi?" tanya Dini.
"Kejadian apa?" tanya Indah yang tak paham dengan maksud dini.
Dini menghela nafas, "Navya menampar Ningrum,"
Terlihat Indah terkejut mendengar perkataan Dini barusan.
"Kok bisa?" tanya Indah lagi.
"Abis dia ngomong nggak pakai filter. Kalau aku yang digituin, udah pasti tuh cewek bentuknya nggak karuan aku aniaya," ujar Dini berapi-api.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Simpul Mati ✅
ChickLitDi dalam Pramuka, aku diajarkan hidup dalam kesederhanaan Di dalam Pramuka, aku diajarkan kesetia kawanan Di dalam Pramuka, aku diajarkan tentang ilmu-ilmu kepanduan Namun, satu yang melekat dengan Pramuka meskipun tak ada di dalam materinya Cinta P...