Empat Puluh Satu

132 7 0
                                    

Baca sambil dengerin mulmednya yaaaa




Happy Reading


Aku menyerah memperjuangkan hubungan kita,  buat apa aku memperjuangkan kalau kamu malah berusaha untuk melepaskan
hubungan kita.


Setelah perdebatan sengit minggu lalu,  Navya dan Chandra dipertemukan lagi dalam satu acara yang mengharuskan mereka untuk membawakan lagu bersam alias berduet. 

Kini mereka tengah bersiap untuk perform di pentas seni akhir tahun yang diadakan sekolah mereka. Sebenarnya Chandra maupun Navya enggan untuk satu panggung lagi. Tapi apa mau dikata kalau kontrak itu sudah mereka sepakati jauh sebelum badai menerpa mereka.

Navya melamun, beruntung ada Fira dan Stevani  yang menemaninya.  Mereka memang belum mengetahui masalah sebenarnya yang  terjadi di antara Navya dan Chandra. 

"Kamu siap Nav?" tanya Fira. 

Navya mengangguk dan tiba-tiba Chandra masuk dan langsung menghampiri Navya. 

"Aku mau ngomong bentar sama kamu," ujar Chandra. 

Navya yang paham langsung beranjak dan mengikuti Chandra.  Ternyata Chandra membawanya ke gudang belakang sekolah. 

"Mau ngomong apa?" tanya Navya. 

Navya memang masih berharap bisa seperti dulu bersama Chandra tetapi kalau Chandra tidak mau,  apakah ia harus memaksa? Bukannya cinta itu tidak memaksa satu sama lain?

"Kita nggak usah duet.  Kita nyanyi sendiri-sendiri aja," ujar Chandra tanpa menoleh ke arah Navya. 

"Maksud kamu apa Mas?  Kamu nggak profesional kalau begitu," jawab Navya.

"......"

Chandra diam seribu bahasa.  Tak tahu juga Chandra mempunyai pemikiran seperti itu dari mana. 

"Kenapa diam?  Nggak bisa jawab?"

Navya sudah bertekad untuk tidak terlihat lemah di hadapan Chandra.  Toh dia nggak salah,  kenapa harus takut?  Karena ketakutan hanya untuk orang yang merasa dirinya berbuat salah.  Dan Navya tidak pernah merasa dirinya salah.  Navya tak pernah selingkuh dengan siapapun, apalagi dengan sahabatnya yang juga sudah punya kekasih. 

"Terserah kamu mau percaya sama aku atau nggak.  Udah berkali-kali aku jelasin sama kamu tapi nggak pernah kamu dengerin atau seenggaknya kamu hargai aku. Kamu tetap menomorsatukan ego kamu. Sekali lagi aku ngomong dan setelah ini aku nggak akan menjelaskan apapun sama orang yang nggak mau aku perjuangkan.  Aku nggak pernah selingkuh sama Fahri atau siapapun itu.  Meski kita nggak ada status pacaran,  aku tetap menghargai kamu,  aku berusaha menjaga komitmen kita.  Tapi semua itu nggak ada artinya buat kamu kan? Terserah,  aku capek Mas.  Aku menyerah memperjuangkan hubungan kita,  buat apa aku memperjuangkan kalau kamu malah berusaha untuk melepaskan hubungan kita.  Kesabaran seseorang juga ada batasnya karena aku manusia biasa yang juga memiliki perasaan sakit hati saat kamu tuduh yang nggak-nggak.  Tenang aja aku nggak bakal dendam sama kamu kok," ujar Navya panjang lebar. 

Terlihat Chandra mulai goyah dengan pendiriannya. Hatinya mempercayai semua perkataan Navya tadi,  tetapi otaknya menyuruhnya untuk menjauh karena ia sudah menangkap basah Navya berduaan dengan Fahri, seseorang yang pernah menjadi dambaan hati seorang Navya Putri. 

Cinta Simpul Mati ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang