Dua Puluh

146 9 0
                                    

Happy Reading





"Aku......."

Semua orang menanti jawaban dari Navya. Dan yang paling berdebar yaitu Chandra. Ia hanya berharap kalau Navya akan mengatakan "ya" dan mereka akan resmi menjadi sepasang kekasih.

"Aku belum bisa jawab sekarang, aku butuh waktu kak," jawab Navya dengan sebutan formalnya.

Yahh penonton kecewa.........

Tetapi sebisa mungkin Chandra menutupi kekecewaannya. Tak mungkin berlaga galau di hadapan banyak orang. 

"It's okay aku akan tunggu kapanpun itu, yang penting kamu udah tahu tentang perasaan ku yang sebenarnya untuk kamu," balas Chandra.

Chandra langsung mengajak Navya menepi untuk penampilan selanjutnya.

"Maaf aku buat kamu malu ya?" tanya Navya saat berdekatan dengan Chandra.

"Nggak kok, tenang aja," jawab Chandra yang berusaha meyakinkan Navya.

Tetapi Navya tidak bodoh, ia bisa melihat kekecewaan itu ada di wajah tampan Chandra.

"Apa aku harus bilang sekarang?" batin Navya.

"Tidak, aku belum siap," batin Navya lagi.

****

Keesokan harinya, hari kedua kegiatannya yaitu tracking di sekitar Buper. Setiap sangga harus menyelesaikan tugas yang diberikan oleh setiap pos.

"Tracking kali ini akan dibagi menjadi lima pos dengan dua panitia yang akan di stand by di setiap pos. Kalian harus menyelesaikan semua tugas dan permainan yang ada di pos tersebut. Setiap sangga akan dibekali denah menuju pos-pos agar tidak tersesat. Sangga pertama yaitu sangga Dewi Untari dan Sangga Krisna. Silahkan untuk kedua sangga berangkat duluan," jelas Rizki.

Navya dan teman-temannya bergegas menuju pos pertama. Ternyata penunggu pos pertama adalah Chandra dan Geral.

Di pos tersebut, siswa diwajibkan untuk membuat tandu dari dua tongkat dan tali temali. Mereka harus secepat mungkin menyelesaikan tugas tersebut.

Entah ada apa dengan Navya dan Chandra yang hanya diam tanpa menyapa sama sekali, padahal Geral tadi menyapa Navya dan dibalasnya.

"Kenapa sih?" tanya Geral kepada Chandra.

"......."

"Ditanya malah diam aja, kamu sakit hati semalam ditolak oleh Navya?" tanya Geral lagi.

"Dia belum memberi kepastian, entah diterima atau ditolak aku nggak tahu," jawab Chandra.

"Santai aja kali bro," balas Geral.

Navya yang merasa tidak dipedulikan hanya pasrah menerima sikap Chandra. Namun tak dapat dipungkiri kalau Navya juga terganggu dengan sikap acuh dari Chandra.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang dan mereka semua sudah kembali ke Buper. Navya melihat Chandra sedang melamun sendirian.

"Ini saatnya aku menjelaskan semuanya," batin Navya.

"Mas Chandra," panggil Navya.

"Eh Nav, ada apa?" tanya Chandra.

"Mas, aku mau ngomong berdua sama kamu, ini tentang semalam," ujar Navya.

"Kita cari tempat yang nggak ramai, disana aja," jawab Chandra sambil menunjuk ke tempat yang lumayan sepi.

Mereka berdua berjalan beriringan tanpa mengetahui ada yang menguping percakapan mereka.

Cinta Simpul Mati ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang