Tiga Belas

149 12 0
                                    

Happy Reading



"Hei, cewek.....tunggu kenapa? Cepat banget jalannya. Selow aja kali, Mbak," celoteh Chandra yang berusaha menyejajarkan langkah Navya.

Navya kaget kenapa tiba-tiba Chandra sudah ada di belakangnya. Bukannya tadi masih di kantin bersama teman-temannya?

"Kamu mau ngapain Mas? Kok teman-teman kamu malah ditinggal?" tanya Navya yang menyadari keberadaan Chandra.

"Aku? Mau ke UKS," jawab Chandra singkat.

"Kamu sakit? Tapi badan kamu nggak panas Mas," tanya Navya seraya memegang dahi Chandra yang memang tidak panas.

"Aku nggak sakit. Daripada sama anak-anak yang ada aku dibully  habis-habisan sama mereka, mendingan tiduran aja di  UKS. Lebih tenang,  kamu khawatir ya? Kalau khawatir temenin aku aja yuk di UKS. Hahahaha," ucap Chandra dengan melihat wajah Navya yang tiba-tiba salah tingkah.

"Apaan sih, nggak lucu tau. Mendingan tidur di kelas. Memangnya habis ini nggak ada pelajaran? Kamu nggak ganti baju dulu?" ujar Navya. 

Navya mencoba mengalihkan perhatian Chandra, namun, tetap saja Chandra tidak berhenti tertawa melihat wajah Navya yang merona. Perlahan namun pasti, Chandra bisa merebut hati Navya dan menghilangkan nama Fahri dari hidup Navya.

"Kamu lupa ya? Habis istirahat kan bersih-bersih kelas dan halaman sekolah. Buat program Adiwiyata. Sekolah kita kan lagi gencar-gencarnya melakukan penghijauan untuk program itu. Jadi habis ini nggak ada pelajaran Navya cantikku. Udah ya aku ke UKS dulu, ngantuk berat nih," jelas Chandra yang langsung belok ke arah UKS.

"Ohhh.....iya aku lupa. Ya udah sana gih. Tapi jangan lama-lama, kasihan tuh teman-teman kamu. Kamu nggak ada niat gitu buat bantuin mereka bersih-bersih?" tanya Navya.

"Nanti aja ya setelah kantukku hilang," jawab Chandra dengan sedikit berteriak karena sudah agak jauh dari tempat Navya.

Navya hanya menggeleng dan langsung beranjak menuju ke kelas. Di kelas Navya hanya sendiri. Karena teman-temannya mungkin masih berada di lapangan atau kantin. Setelah beberapa saat, teman-temannya kembali ke kelas. Bel masuk pun berbunyi dan seketika Bu Intan, wali kelas 10 Mipa 6 masuk untuk memberi pengarahan tentang  pelaksanaan kegiatan bersih-bersih kelas.

"Loh,  kok pada nggak ganti baju?" tanya Bu Intan. 

"Habis olahraga Bu," jawab seluruh siswa 10 Mipa 6 dengan serentak.

"Oh....ya sudah. Begini anak-anak, sebelumnya Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh. Disini saya selaku wali kelas kalian akan memberikan sedikit pengarahan teknis dari kegiatan bersih-bersih. Nanti akan dibagi beberapa kelompok dan akan membersihkan tempat sesuai dengan kelompoknya," jelas Bu Intan yang kemudian membagi kelompok dan daerah yang harus dibersihkan.

Navya mendapat pilihan tempat yaitu taman di depan UKS. Dia bersama teman sekelompoknya langsung bergegas ke taman depan UKS dengan membawa alat kebersihan yang telah mereka bawa dari rumah atau mengambil dari inventaris kelas. Sesampainya di depan UKS, ia melihat seseorang keluar dari UKS dengan wajah khas orang bangun tidur. 

"Mas Chandra? Baru bangun? Nggak ke kelas?" sapa Navya dengan merundungnya pertanyaan.

"Iya nih. Sebenarnya masih ngantuk, tapi udah diusir sama penjaganya. Katanya kalau mau tidur itu di rumah bukannya di UKS. Ya udah aku ke kelas dulu ya Nav," ujar Chandra.

Chandra mendengus kesal karena tidurnya terganggu. Salah siapa coba tidur di UKS, tempat khusus siswa yang sedang sakit saja, bukan malah untuk tempat nongkrong atau membolos dari pelajaran. Meskipun saat ini tidak ada pelajaran, namun peraturan di UKS tetap dijalankan.

Navya hanya membalas dengan senyuman dan kekehan. Melihat kakak kelasnya itu, ia jadi geli sendiri. Melihat sosok Chandra yang biasanya terlihat cool dan rapi tiba-tiba berubah jadi berantakan dan kekanakan.

Di kelas Chandra, semua teman-temannya sudah berkumpul di dalam kelas. Wali kelasnya pun juga sudah berada di kelas.

"Kamu dari mana, Chandra?" tanya Bu Siti to the point.

"Ehm......itu Bu, dari UKS. Tadi sedikit meriang sama ngantuk. Jadi saya istirahat dulu disana. Nggak papa kan Bu?" jelas Chandra dengan hati-hati. Takut ketahuan kalau ia berniat membolos.

"Nggak deng Bu. Chandra lagi pacaran sama adek kelas," celetuk Fira, membuat Chandra hanya bisa pasrah karena memang semua temannya sudah tahu ia sedang melakukan PDKT dengan adik kelas sekaligus juniornya yang bernama  Navya.

"Nggak Bu. Saya beneran tidur di UKS. Kalau nggak percaya, tanya aja sama penjaga UKS nya," jelas Chandra lagi sambil menjulurkan lidah seraya mengejek Fira.

Fira tidak tersinggung dan malah cekikikan bersama Tita. Bahagia itu sederhana, dengan menggoda Chandra yang biasanya menggoda dirinya, itupun bisa dikategorikan sebagai kebahagiaan bagi Fira. Dasar aneh hahahahahaha

"Ya sudah balik ke bangku mu dulu. Baiklah anak-anak Ibu tinggal keluar. Chandra kamu tanya saja sama teman-teman kamu tentang pengarahan dan kelompoknya," Bu Siti pun melenggang keluar kelas Chandra.

Semua siswa SMA Insan Cendekia melaksanakan kegiatan bersih-bersih. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 11.15, itu tandanya sekolah telah usai dan para siswa berhamburan keluar kelas. "Guys, nanti jangan lupa Pramuka ya. Ada pengumuman penting," ucap Navya yang dibalas dengan anggukan dan kata siap dari teman-temannya.

Hari itu kebetulan Navya mendapat giliran piket kelas. Ketika sedang membersihkan laci meja yang penuh dengan sampah, tiba-tiba handphone Navya berdering. Ternyata WhatsApp dari Chandra.

Chandra :
Hai..........

Navya:
Apa?

Chandra:
Ya ampun singkat banget balasannya.
Jadi nggak nih?
Aku udah di gerbang depan nih.

Navya :
Iya bentar, aku baru piket.
Tunggu ya.😊

Chandra :
Siapp bos😉

Setelah dirasa kelas cukup bersih, Navya dan teman-temannya yang piket langsung keluar kelas.

"Jangan lupa ya nanti Pramuka. Soalnya ada pengumuman penting nantinya," Navya kembali mengingatkan teman-temannya.

"Iya Navya bawel. Kita nggak lupa kok," jawab Anjani disertai cekikikan dari teman-teman yang lain.

"Hai. Lama ya? Maaf ya," Navya menepuk bahu Chandra dan tiba-tiba sudah ada di sisinya.

"Astaga Navya. Bikin kaget aja. Kirain aku bakal digendam sama orang. Eh taunya kamu. Iya lama amat. Kamu piket atau tidur sih?" gerutu Chandra bertubi-tubi.

"Lebay deh. Ya kan tadi aku udah minta maaf. Di maafin nggak nih?" tanya Navya dengan wajah menggoda.

"Iya dimaafin lah. Ya udah yuk. Nanti keburu sholat Jumat," ajak Chandra yang tiba-tiba menarik tangan Navya.

Setibanya di warung mie ayam yang ditunjuk Chandra, Navya langsung memesannya pada penjualnya.

"Mau pesan minum apa Mas?" tanya Navya.

"Es teh aja," jawab Chandra.

"Pak,  mie ayam 2 sama es teh manis nya 2 ya," pesan Navya kepada penjualnya.

"Siap Mbak. Tunggu sebentar ya," balas bapak penjualnya.

Setelah mereka mendapatkan meja yang agak sepi, hanya ada keheningan diantara mereka dan Chandra menyerah karena dia yang harus mulai membuka pembicaraan.

"Nav? Kamu kenapa kok gelisah gitu?" tanya Chandra ynag sedari tadi melihat wajah Navya yang  terihat gelisah.

"Ehm....nggak kok Kak. Eh Mas Chandra. Kamu mau dengar cerita aku tentang cowok itu kan?" ucap Navya.

"Ya kalau kamu nggak keberatan, aku siap mendengarkan kok," balas Chandra.

Cinta Simpul Mati ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang