Happy Reading
Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu oleh siswa kelas 10 SMA Insan Cendekia. Hari ini mereka akan melaksanakan kegiatan kemah tahunan atau sering disebut Penerimaan Tamu Ambalan (PTA).
Mereka telah berkumpul di halaman upacara untuk mendengarkan sepatah dua patah kata dari Kepala Sekolah sebelum berangkat ke Bumi Perkemahan tempat dilaksanakannya PTA.
"Bisnya dibagi per kelas dengan didampingi dua orang dari Panitia Dewan Ambalan dan dua guru pembina," ujar kepala sekolah.
Semua siswa diberi lembaran kertas tempat duduk di bis.
"Kok aku duduk sendirian sih?" protes Navya.
"Iya ya, padahal aku sebelahan sama Dini loh," balas Indah.
"Nggak adil banget nih yang bagi tempat duduknya," gerutu Navya..
"Yang penting kita duduknya deket Nav, siapa tahu kamu nanti bisa sebelahan sama Mas Chandra," goda Dini.
"Apaan sih, entar ada yang denger terus cemburu lho," ujar Navya sambil melirik Ningrum yang dengan sengaja mendengar percakapan Navya dan teman-temannya.
"Yang cemburu kayaknya semua perempuan deh Nav, semua perempuan yang tergila-gila sama Mas Chandra, hahahhaa," goda Dini lagi.
Navya pun hanya tersenyum tanpa berniat membalas perkataan dan godaan teman-temannya.
Mereka memasuki bis masing-masing. Navya masih setia dengan kesendiriannya.
"Ini beneran aku duduk sendiri?" tanya Navya kepada dua sahabatnya yang duduk di belakangnya.
"Siapa bilang kamu sendirian?"
Suara itu bukan suara Indah ataupun Dini, tetapi itu suara laki-laki yang sangat familiar di telinga Navya. Siapa lagi kalau bukan Chandra Abimanyu.
"Ehh??"
Jujur Navya terkejut dengan kehadiran Chandra di depannya.
"Aku duduk sini ya," ujar Chandra yang langsung mendudukkan dirinya tanpa menunggu jawaban Navya.
Navya yang masih terkejut hanya bisa menganggukkan kepalanya. Ia lihat sekelilingnya, ternyata kakak Dewan Ambalan yang ada di bis ini berjumlah tiga orang, yaitu Rizky yang sudah bersebalahan dengan Fira, dan Chandra yang memutuskan untuk duduk di sebelah Navya. Dasar modussss.......
"Kamu kok kayak orang bingung gitu sih?" tanya Chandra yang sedari tadi memperhatikan sikap dan tingkah Navya.
"Kamu kok bisa sini sih? Bukannya kakak DA yang dampingi cuma dua ya?" tanya Navya hati-hati.
"Emang sih, harusnya aku tuh ikut di truk bersama barang-barang," jawab Chandra cuek.
Navya mengernyitkan dahi, "Sengaja ya kamu biar bisa dekat denganku?" tanya Navya penuh selidik.
"Tuh kamu tahu,"
"Dasar kang modus," ujar Navya sambil memalingkan wajahnya ke luar.
Dan itu bertepatan dengan Ningrum yang melihat kedekatan Navya dengan Chandra. Navya merasa tidak enak hati karena tatapan Ningrum menyiratkan kebencian. Padahal ini bukan keinginan Navya bersebelahan dengan Chandra.
Bis pun melaju membawa rombongan itu ke tempat tujuan. Selama di perjalanan, Navya pura-pura tidur agar tidak terjadi kecanggungan dengan Chandra.
"Pulas banget sih tidurnya," ujar Chandra sambil mengelus kepala Navya yang tertutup jilbab.
"Plis Mas jangan begini. Jangan buat aku semakin tak enak hati sama Ningrum," batin Navya.
"Hei, bangun Nav. Udah dekat nih," ujar Chandra hati-hati takut Navya terganggu dalam tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Simpul Mati ✅
ChickLitDi dalam Pramuka, aku diajarkan hidup dalam kesederhanaan Di dalam Pramuka, aku diajarkan kesetia kawanan Di dalam Pramuka, aku diajarkan tentang ilmu-ilmu kepanduan Namun, satu yang melekat dengan Pramuka meskipun tak ada di dalam materinya Cinta P...