Happy Reading
Ekstrakurikuler Pramuka kali ini berlangsung canggung diantara Chandra, Navya, dan Geral. Mereka seolah-olah sedang memasang tembok besar sebagai benteng masing-masing.
Sampai pulang pun mereka masih setia dengan mode diam ala mereka bertiga. Padahal biasanya Geral dan Chandra selalu kompak membuat suasana menjadi ramai. Karena mereka berdua itu satu paket yang tidak dapat dipisahkan.
"Mas Geral, aku mau ngomong sama kamu," ujar Navya saat melihat Geral ingin meninggalkan sekolah.
Geral berhenti sejenak dan menoleh ke arah Navya. Ia tahu bahwa ia harus menjelaskan kepada Navya agar tidak terjadi salah paham.
"Aku tahu kamu pasti mau minta penjelasan tentang ucapan ku tadi kan?" tebak Geral.
Navya pun mengangguk.
Sekarang memang hanya tersisa Navya dan Geral di ruangan tersebut. Semua orang sudah pulang ke rumah masing-masing.
"Maaf Nav, bukannya aku berniat mau lancang berbicara seperti itu. Aku cuma nggak tega aja kamu dituduh macam-macam sama Chandra, padahal semua orang emang kurang suka dengan sikap pacarnya Chandra dan itu bukan kesalahan kamu, Chandra aja yang belakangan ini sensitif," jelas Geral.
"Tapi kenapa harus ngaku kalau kita dekat lebih dari senior-junior Mas? Dia nggak bakal percaya begitu saja Mas mengingat kita beda, apa ini nggak terlalu berisiko?" tanya Navya frustasi.
Geral tahu Chandra tak akan langsung percaya. Orang dulu Geral yang menjadi perantara Chandra dan Navya. Mana mungkin sekarang Geral menikung begitu saja.
"Mungkin itu akan membuat Chandra sadar kalau keputusan yang diambilnya salah besar, ya meski cara kita terbilang sedikit salah," jawab Geral.
"Nggak Mas, dia bilang kalau dia akan melepaskan diriku untuk kamu, dia menyerah Mas," balas Navya yang kembali terduduk dengan lemas.
"Chandra bilang begitu?" tanya Geral memastikan.
"Sudah benar-benar gila itu orang," batin Geral.
"Iya, tadi siang setelah kalian adu mulut dan aku bicara berdua sama dia, dia bilang kalau aku sama kamu, dia bakal tenang karena kamu itu sahabatnya dari kecil," jelas Navya.
"Shittt, bisa-bisanya Chandra berpikiran seperti itu," umpat Geral.
Melihat Navya yang sangat frustasi, membuat Geral akhirnya duduk di depan Navya sambil memegang tangan Navya.
"Kamu suka sama Chandra?" tanya Geral dengan halus.
Bukannya menjawab, Navya malah mengeluarkan air matanya.
"Kalau kamu suka sama Chandra, kenapa kamu menolak dia?" tanya Geral lagi.
"Aku pikir kalau aku kasih Mas Chandra ke Ningrum, aku dan Ningrum akan berdamai tetapi nyatanya Ningrum malah bersikap seperti itu, kayak akunya dilupakan begitu saja," balas Navya.
"Kamu terlalu memikirkan kebahagiaan orang lain yang belum tentu memikirkan kebahagiaan kamu. Kamu juga berhak bahagia dengan orang yang kamu suka Nav," ujar Geral.
"Entahlah Mas, aku nggak tahu harus gimana lagi. Aku menyerah," balas Navya sesenggukan.
"Kamu yakin dengan kamu menyerah, perasaan itu akan hilang?" tanya Geral berusaha meyakinkan Navya.
Navya hanya menggeleng.
"Aku bisa bantu kamu buat menyadarkan Chandra kalau kamu pantas diperjuangkan," ujar Geral.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Simpul Mati ✅
Literatura FemininaDi dalam Pramuka, aku diajarkan hidup dalam kesederhanaan Di dalam Pramuka, aku diajarkan kesetia kawanan Di dalam Pramuka, aku diajarkan tentang ilmu-ilmu kepanduan Namun, satu yang melekat dengan Pramuka meskipun tak ada di dalam materinya Cinta P...