Hari bahagia

15.5K 504 3
                                    

Sinar pagi di hari yang indah menjadi momen bersejarah dalam kehidupan seorang gadis cantik bernama Aliya

Hari ini ia akan resmi menyandang gelar sarjana ekonomi yang telah ia perjuangkan kurang lebih tiga tahun belakangan ini

Sebagai salah satu lulusan cumlaude di universitas ternama di Bandung, Aliya sangat bahagia, walaupun hari ini orang tua terkasih tidak dapat menyaksikan moment berharga dalam hidupnya namun ia tetap bersyukur karena Aufar, pria hebat yang menjadi cinta terindah dalam hidup nya, abang kandung yang masih setia berada di sampingnya, menemani dan mendengarkan semua keluh kesah kehidupan nya, Aufar berhasil menggantikan sosok kedua orang tua, ia menjadi ayah, ibu sekaligus Abang bagi Aliya, sungguh Aliya tidak pernah membayangkan jika Aufar tidak ada dalam hidupnya.

Wisuda dilaksanakan di sebuah gedung gelanggang mahasiswa
Hiruk pikuk tangis bahagia pecah, orang tua, sanak saudara dan keluarga dari masing-masing mahasiswa berkumpul dalam suatu ruangan

Aliya yang hanya di temani oleh Aufar tidak bisa menahan tangisnya ketika melihat teman teman wisudawan lain memeluk erat kedua orang tua mereka

"Andai aja umi dan Abi masih ada sama kita, mungkin saat ini liya bisa ngerasain pelukan mereka terus ngehapus air mata mereka" Aliya menahan air mata yang sejak tadi membendung di pelupuk mata indahnya

"Sayang, umi dan Abi udah tenang di sana, sekarang umi dan Abi pasti bangga banget sama kamu, mereka tersenyum di surga karena putri kecilnya kini sudah dewasa dan jadi orang berilmu" Aufar melingkar kan tangannya ke pundak sang adik kesayangan, ia berusaha menenangkan Aliya dengan pelukannya

"Makasih Abang, selama ini udah jadi pahlawan dalam hidup liya, Liya gak tau kalau bang Aufar gak ada dalam hidup liya, entah apa yang bakal terjadi sama Liya, Liya sayang sama Abang" gadis itu langsung memeluk erat pria bertubuh kekar yang kini tersenyum haru menatapnya, Aufar pun membalas pelukan Aliya lalu mencium puncak kepalanya yang di tutupi hijab syar'i berwarna merah muda

Sejak kecil Aufar dan Aliya sudah hidup mandiri, Sebagai anak pertama Aufar memiliki tanggung jawab besar, ia berjuang demi pendidikan nya, dan Allah membalas perjuangan pria itu, setelah lulus ia langsung di terima di sebuah perusahaan sebagai manajer marketing karena pengalaman nya yang sudah mumpuni dalam hal pemasaran

Setelah dua tahun bekerja Aufar memutuskan untuk mendirikan sebuah usaha, berkat kelihaiannya dalam berbisnis saat ini perusahaan yang ia dirikan sudah membuka beberapa cabang di kota kota besar di Indonesia

Sementara Aliya di berikan kepercayaan oleh Aufar untuk memegang perusahaan cabangnya yang ada di Sukabumi, karena jaraknya tidak jauh sehingga ia bisa pulang balik bertemu dengan adik kesayangan nya itu

Setelah acara wisuda, Aliya dan Aufar berziarah ke makam kedua orang tua mereka, Aliya menaburkan bunga di atas pusara umi dan abinya sementara Aufar duduk sembari membacakan doa, tanpa sadar air mata gadis itu kembali tumpah

"Sudah 10 tahun umi dan Abi tinggalin Liya dan bang Aufar, hari ini adalah hari yang paling bahagia buat Liya, semoga umi dan Abi juga bisa ngerasain kebahagiaan Liya saat ini"  Aliya mengusap nisan kedua orang yang di kasihinya itu, Aufar kembali merangkul pundak adik nya dan membawa kepala Aliya ke dalam pelukan hangat, setelah adik kesayangannya itu cukup tenang, Aufar lantas mengajak Aliya pulang dan beristirahat karena sejak kemarin dia sibuk mengurus pelaksanaan wisuda nya mulai dari galdi bersih hingga toga dan kebaya yang ia pakai

***

Selama di perjalanan pulang, Aliya terlelap di samping Aufar, wajah nya kelihatan sangat lelah dan pucat, Aufar sesekali menatap wajah adiknya itu dengan rasa khawatir, ia lajukan kecepatan mobil sedan hitam miliknya agar perjalanan ke rumah tidak memakan waktu yang lama

Dan benar saja, perjalanan yang biasanya menghabiskan waktu 20 menit hanya di tempuh sekita 10 menit, suara hentakan mobil mengejutkan Aliya sehingga ia bangun dari tidur lelapnya tadi, badannya sangat lemas, wajah pucat dan tangannya dingin

Aufar meletakkan tangannya ke dahi Aliya, badan gadis itu sangat panas, tanpa basa basi Aufar langsung menggendong Aliya masuk ke dalam rumah

"Assalamualaikum, bu Bu darmi" aufar membuka pintu dan memanggil Bu darmi, asisten rumah nya

"Waalaikumsalam, ya Allah den, ini non Liya kenapa?" Bu Darmi yang sejak tadi memasak di dapur langsung bergegas menemui Aufar dan Aliya yang baru saja datang

"Liya sakit, sekarang Bu darmi tolong siapin air hangat dan kompresan, bawa ke kamar Liya, sekalian buatin bubur dan teh hangat ya Bu" pinta Aufar sambil membawa Aliya ke atas menuju kamarnya

"Baik den, sebentar ibu siapkan" Bu darmi bergegas menyiapkan apa yang di minta oleh Aufar, ia sangat cemas dengan Aliya, walaupun Aliya bukan anak kandungnya tapi ia sudah menganggap kakak beradik itu sebagai keluarga nya sendiri

Aufar membuka pintu kamar Aliya yang tepat menghadap ke balkon , dengan hati hati ia meletakkan Aliya di atas kasur, lantas membuka sepatu dan kaus kaki yang sejak tadi ia pakai, tak lama setelah Aufar membuka sepatu Aliya ,Darmi datang dengan membawa nampan yang di dalamnya terdapat kompres, obat dan bubur yang di minta oleh pria itu

Semuanya kelihatan sangat panik saat Aliya sakit karena Aliya sendiri adalah tipe orang yang jarang dan susah jatuh sakit, namun ketika sekali saja ia sakit, butuh waktu lama untuk menyembuhkan nya bahkan hampir berakibat fatal bagi kesehatan Aliya

"Apa kita telpon dokter aja den?" Tanya Bu Darmi sambil membelai lembut kepala gadis yang sakit itu

"Kayaknya gak perlu Bu, kita tunggu aja sampai besok, kalau badannya masih panas tinggi baru kita hubungi dokter" rasa khawatir Aufar mulai mereda, ia berusaha tetap tenang dan dia juga tidak ingin merepotkan dokter karena malam sudah larut sekali

"Yaudah bi, kita biarin Liya istirahat dulu, Bu darmi juga jangan terlalu kecapean, ini udah larut malam, lebih baik ibu istirahat aja, Aufar juga mau balik ke kamar, mau mandi, gerah banget soalnya" Aufar mengajak Darmi meninggalkan kamar Aliya dan membiarkan adik nya tersebut beristirahat, Dia juga sudah cukup lelah dan besok dia akan melakukan meeting dengan klien penting nya

Bu darmi mengikuti Aufar dari belakang dan balik ke kamarnya begitu juga dengan Aufar yang sejak tadi sudah kelihatan lelah, ia harap besok pagi kesehatan Aliya kembali pulih dan ia bisa mengajak Aliya menemui seseorang yang sudah menunggunya sejak lama






Assalamualaikum teman teman
Sebelumnya makasih udah mau baca cerita pertama aku, jujur ini pertama kalinya aku post cerita di wattpad
Maaf kalau menurut kalian cerita nya gak nyambung atau kata kata nya gak tepat
Kalian bisa kasih saran dan masukan buat aku, biar di bagian selanjutnya aku bisa aku perbaiki dan lebih semangat nulis kelanjutan ceritanya
Terima kasih❤️

Missjuni❤️

Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang