Suasana tegang kini tengah menyelimuti Erwin, rasa gugup dan takut bercampur aduk dalam hatinya, pria itu sejak tadi menunggu Zayn di ruangan pribadi milik sahabat nya itu, dokter Zayn sejak tadi menangani sebuah operasi besar dan belum selesai hingga sekarang
Erwin lantas saling menggosok kedua telapak tangannya lalu mengusap wajahnya kasar "gimana cara gue nanti ngomong ke dia.. ah sial!!, kenapa jadi ribet gini sih!!" Umpat dokter itu dengan kasar
Pintu terbuka dan menampakkan Zayn yang masih menggunakan pakaian intensif, ia cukup terkejut dengan kehadiran Erwin di ruangannya, pria itu kemudian masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri
"Mau apa Lo?" Sarkas Zayn setelah keluar dari toilet
"Ada sesuatu yang mau gue omongin ke lo, penting!!"
"Tumben, masalah apaan?" Tanya Zayn penasaran
Pria itu lalu duduk di samping Erwin sembari memeriksa gawainya, senyum merekah terbit dari wajah lelah dokter itu saat melihat kiriman foto imut nan lucu dari Aliya bersama sang buah hati, Erwin malah berdecak kesal ketika melihat Zayn tersenyum
"Gue gak becanda Zayn"
Zayn mengernyitkan dahi sembari menatap heran pada Erwin "yang bilang Lo becanda siapa sih?"
"Terus ngapain Lo malah nyengir gak jelas gitu?" Titah Erwin dengan wajah kesalnya
Zayn menghela nafas kasar, pria itu sangat lelah setelah dua jam operasi, dan saat ingin istirahat ia malah di ganggu oleh dokter bujang lapuk ini, ingin rasanya Zayn menendang Erwin Keluar angkasa sekarang
Zayn kemudian menunjukkan layar gawai yang membuat nya tersenyum simpul tepat di depan wajah Erwin "makanya cepetan nikah!!, Lo gak ngerasain sih gimana rasanya dapat suntikan vitamin habis kerja"
Erwin berdecak kesal, ia lantas menggeser layar gawai Zayn dari hadapannya "sebenarnya ini yang mau gue omongin sama Lo"
"Win, Lo tau gue capek gak sih!!, buruan deh jangan banyak cincong, Lo mau ngelamar siapa?" Sarkas Zayn sembari bersandar dan memijat kepalanya yang sedikit pusing
"Ada, dan gue butuh bantuan Lo"
Erwin lantas menjelaskan maksud dan tujuannya kepada Zayn, dengan seksama Zayn mendengar kan niat baik dari sahabat nya ini, kedua pria itu kemudian membuat rencana untuk memudahkan Erwin melamar gadis pujaan hatinya
"Kira kira dia mau Nerima gue gak ya?" Terdengar gurat keraguan dari suara Erwin
"Bismillah win, gue rasa gak ada alasan dia buat nolak Lo, kalian juga udah kenal satu sama lain" Zayn berusaha memberikan semangat kepada sang sahabat
"Iya gue tau, cuma selama ini kami kenal ya cuma sebatas teman aja Zayn, kalo tiba tiba gue langsung datang buat ngekhitbah dia, apa gak keliatan frontal banget?" Erwin menatap intens Zayn dengan sedikit keraguan dalam hatinya
"Lo pikir gue sama Aliya kemarin apa?, Bayangin ni ya.. lima tahun lebih kami gak ketemu, dan di pertemuan kedua setelah di panti, gue langsung ngelamar dia di rumah sakit, dan di situ gue udah pasrah win, yang jelas niat baik gue udah tersampaikan ke dia" jelas Zayn dengan penuh keyakinan
"Jangan mikir apa keputusan dia, yang jelas Lo udah ngasih tau niat baik Lo ke dia, tenang aja win kalo emang jodoh gak bakal kemana kok" timpal Zayn lagi lalu menepuk pundak Erwin dan memberikan senyum simpul sebagai penyemangat untuk sahabat karibnya ini
"Bismillah, doain gue Zayn" ucap Erwin penuh harap
"Pasti win, gue akan selalu ngedukung Lo"
Kedua pria itu lantas saling merangkul satu sama lain, Zayn tertawa kekeh melihat teman sejawatnya ini tersipu malu saat menceritakan perasaannya yang sudah ia pendam sejak tiga tahun lalu tepatnya pada saat pernikahan Zayn dan Aliya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)
Spiritual"Kamu udah nikah?" "kalau aku udah nikah atau belum emang ada hubungannya sama kak Zayn?" "Jawabannya simple, kalau kamu belum nikah, ya aku bakal nikahin kamu, tapi kalau udah nikah aku setia nunggu kamu jadi janda" "Jadi kak Zayn sumpahin aku jad...