Biarlah Berlalu

2.6K 161 0
                                    

Pria bertubuh jangkung itu berdiri saat mendengar penjelasan dari gadis yang saat ini membuat hatinya hancur berkeping-keping, dengan kekecewaan dan amarah yang membuncah, hatinya seakan menolak dan tidak percaya bahwa Aliya meninggalkan nya hanya karena perbedaan status

"Jangan mencoba membohongi ku dengan alibi mu yang tidak jelas ini Al, aku tau kamu bukan gadis seperti itu" suaranya terdengar parau, air hujan pun kini mengalir di pelupuk mata nya yang tajam

Hancur!!, Itulah yang di rasakan dua insan yang sedang beradu argumen saat ini, Firmans yang masih kekeh untuk menolak alasan Aliya, sementara Aliya berusaha menahan sakit dan bertahan dengan alasannya, hembusan angin yang begitu sejuk pun tidak bisa mendinginkan suasana hati mereka

"Tolong mengertilah!!" Bentak Aliya, matanya menatap nanar punggung firman yang sedang berdiri membelakangi nya

"Jangan terus memaksaku Firman!!, kita itu beda, kamu tau itu kan!! seorang Aliya Rahman gak akan pernah nerima cinta dari pria biasa kayak kamu, kamu tidak lebih dari bawahan ku, ingat itu!!, jadi jangan pernah mimpi bisa bersanding dengan aku, and well, i'm not stupid, aku bukan wanita bodoh yang bisa kamu ajak hidup susah dan nurut semua perintah kamu, tolong sadar diri dengan siapa wanita yang kamu ajak nikah sekarang dan tolong carilah wanita yang sepadan dengan kamu!!" tubuh gadis itu bergetar hebat di susul dengan suaranya yang serak karena ancaman tajam yang ia lontarkan pada Firman, pria yang saat ini sangat dicintainya

Ancaman bak petir itu benar benar menusuk tepat di lubuk hati terdalam Firman, sakit hati, kecewa dan marah itulah yang saat ini sedang berkecamuk dalam benaknya

Pria itu sangat sakit hati ketika Aliya merendahkan harga dirinya, bagi Firman harga diri juga harga mati, walaupun ia hanya pria biasa dan bawahan Aliya, tidak sepantasnya Aliya mengatakan itu, sungguh Firman tidak menyangka gadis manis dan lembut yang sudah mencuri hatinya, saat ini malah menginjak harga dirinya sebagai seorang pria

"Jadi apa maksud nya saat kamu minta waktu untuk istikharah, apa gunanya itu Aliya!!, Kalau alasan kamu memang karena ini, seharusnya kamu sudah nolak aku saat itu, kamu memberikan aku secercah harapan, membuat angan ku tergantung tinggi di langit dengan harapan suatu saat aku bisa menggapainya berdua dengan kamu, terlebih saat kamu nyuruh aku datang dan bertemu langsung dengan bang Aufar, apa maksud itu semua Al!! aku tau kamu berbohong, ini bukan kamu Al!!, katakan yang sejujurnya!!" Firman benar benar kalut, amarah nya semakin menjadi jadi, nada suaranya pun meninggi di susul dengan suara tangisan Aliya yang semakin parau namun lirih yang tidak bisa ia dengar

"Aku gak bohong, dan maaf karena saat itu aku udah kasih kamu harapan palsu tap itu semua karena aku ngerasa gak enak sama kamu man, perhatian dan kepedulian kamu sangat aku hargai, tapi maaf, perasaan ku bukan untuk pria seperti kamu, aku anggap itu hal yang wajar dari seorang sekretaris pada bos nya, stop berharap padaku Man, kita gak akan pernah bisa bersama, " nada bicara Aliya mulai merendah, ia tidak sanggup untuk berteriak lagi, untuk kali ini dia benar benar berkamuflase menjadi wanita yang tidak punya hati, itu semua agar Firman percaya dan berhenti meminta kejujuran nya

Pria itu kemudian tersenyum sinis, senyum yang sangat sulit untuk di artikan, tersenyum namun air mata masih turun dari manik hitam pekat nya, gigi gingsul nya pun ikut muncul menghiasi senyum keterpaksaan itu

"Aku jadi ingat dengan kata kata Ambu, wanita kota yang bergelimang harta memang suka mempermainkan hati pria biasa seperti aku" ucap nya datar

Aliya bergeming ketika wanita yang menjadi alasannya menjauhi Firman di sebut

"Dengan kekayaan dan jabatan mereka, hati dan harga diri pun bisa di buat hancur bahkan di injak injak seperti barang bekas yang tidak berharga, awalnya aku ngebantah karena semua itu gak aku temuin dalam diri kami, tapi kata kata kamu barusan membuktikan itu semua, Ambu benar, wanita seperti kamu tidak akan pernah bisa menghargai orang lain, ketulusan dan harapan seseorang di anggap sebagai sebuah permainan, hebat!!, Sangat hebat, seorang Aliya Rahman sangat lihai bersandiwara, di balik topeng keanggunannya dia adalah penoreh luka yang sangat kejam!!!"

Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang