Adzan subuh berkumandang dengan merdu, setiap umat muslim bangun dari tidur lelap mereka untuk melaksanakan kewajibannya kepada sang khalik
Aufar sejak tadi malam tidak bisa tidur, jantung nya terus berdegup kencang, perasaannya tidak karuan bagaikan es campur yang di aduk dalam blender
Hari ini ia akan resmi menjadi seorang suami dari Nurul, teman kuliah nya di Makassar, pagi ini mereka akan melaksanakan ijab Kabul di sebuah masjid yang tidak jauh dari rumah Nurul dan kemudian mengadakan resepsi di rumah istrinya
Aufar yang baru saja pulang dari masjid langsung bergegas mandi dan bersiap-siap, dengan mengucapkan bismillah ia memakai baju pengantin yang serba putih itu
Aliya dan Bu darmi juga sudah bersiap siap, mang Asep membawa satu persatu hantaran ke dalam mobil di bantu dengan beberapa karyawan kantor Aufar yang juga sejak tadi pagi sudah datang
Jam menunjukkan pukul 08:30, akan nikah akan di laksanakan tepat jam 9, melihat waktu yang sudah mepet, Aliya segera memanggil Aufar untuk keluar
"Assalamualaikum bang, udah siap belum" tanya Aliya sembari mengetuk pintu kamar aufar
"Sebentar" jawab Aufar dari dalam singkat
Mendengar jawaban itu Aliya hanya diam dan keluar rumah mengikuti Bu Darmi
Rombongan Aufar memang tidak terlalu ramai, hanya ada empat mobil, dua mobil kakak adik itu, dan dua lainnya adalah mobil karyawan pengantin pria
Setelah menunggu cukup lama, Aliya pun terpana dengan aura Aufar pagi ini, wajahnya berseri, di tambah dengan kulit wajahnya yang putih serta badannya yang tinggi tegap membuat Aufar bak pangeran di pagi hari
"Masya Allah, ganteng banget sih bang, biasanya kan gak pernah seganteng ini" puji Aliya dengan ekspresi kagum
"Abang dari dulu emang ganteng, ayo cepat, tadi Abi Nurul udah nelpon Abang katanya mereka udah siap" jawab Aufar sembari berjalan masuk ke mobilnya
Aliya pun hanya menuruti Aufar dan menyusul nya dari belakang, mobil Aliya di bawa oleh tuannya sendiri bersama Bu Darmi, Aliya juga mengajak Dini, selaku temannya, sedangkan Aufar pergi bersama mang Asep menggunakan mobilnya dan beberapa karyawan nya juga mengikuti dari belakang
Perjalanan ke masjid hanya membutuhkan waktu 15 menit, sampai di sana mereka langsung turun dan mengambil tempat yang sudah di sediakan
Terlihat beberapa keluarga Nurul juga sudah berkumpul di sana, Abi Nurul Rudi juga sudah siap di tempat ijab qobul
Aufar langsung duduk di tempat yang sudah di siapkan, berhadapan langsung dengan calon ayah mertuanya sementara saksi dan penghulu juga duduk di dekat mereka
Mata Aufar sejak tadi tidak henti mencari calon istrinya tersebut, dan akhirnya tatapan tajam itu berhenti ketika melihat sita, dan beberapa wanita yang menemani Nurul di sudut masjid
Tanpa menunggu lama, proses ijab qobul pun di mulai
"Saudara Aufar Rahman bin almarhum Abdul Rahman, saya nikahkan engkau dengan putri kandung saya Nurul Huda dengan mahar cincin emas 2 gram dan seperangkat alat sholat di bayar tunai" ijab di ucapkan dengan lantang oleh Rudi sembari menjabat tangan Aufar dengan keras
"Saya terima nikahnya nurul Huda binti Rudi Hartono dengan mas kawin Tersebut, tunai" sekali tarikan napas Aufar berhasil mengucapkan qobul dengan lantang
Para saksi juga saling mengangguk dan sepakat ijab qobul sudah sah, terdengar ucapan Alhamdulillah dari hampir setiap orang yang menyaksikan prosesi sakral itu
Penghulu pun membacakan doa untuk pengantin tersebut, setelah membacakan doa, Nurul di giring oleh sita untuk duduk di samping Aufar, gadis itu kelihatan sangat malu, pipinya memerah ketika berhadapan dengan Aufar
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)
Spiritual"Kamu udah nikah?" "kalau aku udah nikah atau belum emang ada hubungannya sama kak Zayn?" "Jawabannya simple, kalau kamu belum nikah, ya aku bakal nikahin kamu, tapi kalau udah nikah aku setia nunggu kamu jadi janda" "Jadi kak Zayn sumpahin aku jad...