Dengan perasaan was was Aliya melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi, pikiran buruk kini selalu terlintas dalam otak nya, apalagi ketika mendengar suara panik milik Nurul membuat ia tidak bisa berpikir jernih sekalipun
Dengan tergesa gesa ia masuk ke dalam rumah sakit, dan langsung menuju kamar yang sudah di sebutkan Nurul yaitu tempat di mana Aufar sedang di rawat
Manik hitam pekat nya terus menelisik setiap ruangan di sepanjang koridor rumah sakit hingga akhir nya ia menemukan kamar dengan name tag Anggrek 21, tanpa basa basi Aliya langsung masuk, namun matanya mengerjap melihat seisi ruangan yang nampak gelap tanpa penerangan apa pun
"Loh kok lampunya mati, kak Nurul kemana ya?" Aliya mulai berjalan perlahan
"Bang Aufar, kak nurul" Aliya memanggil sang kakak berharap ada seseorang yang menjawabnya, namun nihil
"Perasaan tadi ruangan nya udah bener deh, kok gak ada ya"
Aliya mulai panik, ia segera mengambil gawai dalam tas nya dan menghubungi Nurul, namun belum sempat ia mencari nomor Nurul tiba tiba lampu kamar itu hidup dan menampakkan seseorang berdiri di depannya yang sama sekali tidak ada di pikiran Aliya
Gadis itu mengerjapkan mata dengan ekspresi tidak percaya, lalu ia menatap sekeliling kamar, Aufar dan Nurul berdiri tepat di samping kanannya dengan senyum sumringah, lalu ia melihat ke arah sebelah, dini juga tersenyum simpul, apa apaan ini, Apakah ia sedang di jebak, ya saat ini gadis itu memang di jebak
"Apa maksud semua ini??" Tanya Aliya tegas
Seseorang yang ada di hadapannya pun kini mulai mendekat, dengan pakaian lengkap dokternya, ia berjalan dan berusaha menetralkan detak jantungnya yang sejak tadi tidak karuan, sementara yang di dekati malah menatap nanar penuh tanya pada dokter itu
"Ini semua kerjaan kak Zayn??"
"Maaf al, mungkin ini terkesan seperti jebakan buat kamu, tapi aku gak mau lama lama Al, dan ini mungkin udah waktunya, kamu masih ingat dengan kata kata aku saat di panti asuhan kemarin kan?"
Mendengar itu Aliya malah menatap penuh tanya pada sepasang kekasih yang ada di sampingnya nya, Aliya masih ingat dengan kata kata Zayn saat itu, tapi ia tidak menyangka kalau Nurul dan Aufar juga ikut campur dalam jebakan absurd ini
"Kak Zayn apa apaan sihh!!" Sarkas Aliya, ia merasa benar benar di tipu
Tanpa basa basi pria itu langsung berlutut dan mengeluarkan sebuah kotak kecil dengan bahan bludru berwarna merah, perlahan ia membuka kotak kecil itu dan menampakkan sebuah cincin permata berwarna putih yang sangat indah
"Aliya Rahman, mungkin ini terkesan seperti jebakan buat kamu bahkan ekstrim dan mungkin kamu pikir aku udah gila, but I love you Al"
Aliya masih bergeming, ia tahu apa maksud dari Zayn, tapi apa harus dengan cara menipu seperti ini, apa mereka tidak memikirkan perasaan Aliya, betapa panik dan takutnya ia saat Nurul menelfon nya dengan panik dan mengatakan Aufar kecelakaan, dunia Aliya seakan runtuh saat itu juga, Aufar adalah segalanya untuk Aliya, tapi mereka semua tega mempermainkan Aliya dengan lelucon seperti itu
"Will you marry me?"
Dimana mana kebanyakan wanita akan terkejut dan bahagia ketika mendengar itu, namun beda dengan Aliya, gadis itu hanya tersenyum kecut di susul dengan air mata yang lolos dari pipinya, Zayn melihat ada raut kecewa dari senyum itu
"Hebat ya!!, great kak Zayn!!, emang harus ngelamar aku dengan cara nipu gini?, oh atau kak Zayn lagi bercanda, iya?" Aliya berkacak pinggang dan menatap tajam Zayn
"Al aku gak becanda, aku serius, plis maafin aku, udah lama aku mau ngelamar kamu, tapi aku gak Nemu waktu yang tepat" Zayn berdiri dan mencoba meyakinkan aliya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)
Spiritual"Kamu udah nikah?" "kalau aku udah nikah atau belum emang ada hubungannya sama kak Zayn?" "Jawabannya simple, kalau kamu belum nikah, ya aku bakal nikahin kamu, tapi kalau udah nikah aku setia nunggu kamu jadi janda" "Jadi kak Zayn sumpahin aku jad...