Sudah beberapa hari semenjak firman menyatakan niatnya untuk menikahi Aliya, gadis itu setiap malam melakukan sholat istikharah, memohon petunjuk dari Allah apakah pria yang menyatakan cintanya kemarin adalah takdirnya atau tidak
Hingga saat ini hati Aliya masih ragu dengan ketulusan firman, namun setelah memanjatkan doa nya di sepertiga malam, Allah memberikan titik terang
Setiap bertemu dengan firman di kantor entah kenapa Aliya tidak bisa menahan degup jantungnya di tambah lagi dengan ketenangan nya saat mendengar firman melantunkan ayat suci Al-Quran ketika menjadi imam musholla di kantor
Apakah ini tanda dari Allah bahwa firman memanglah pria yang bisa akan menjadi imam dalam kehidupan Aliya?
Gadis itu pun di buat bingung dengan hati Dan pilihannya, di satu sisi ia masih trauma akan kegagalan kisah cintanya dengan Fadil tapi di sisi lain kenapa hatinya selalu merasakan ketenangan dan kebahagiaan ketika bertemu ataupun sekedar bertatap muka dengan firman
Akhirnya ia memutuskan untuk meminta pendapat dan saran dari kakak iparnya Nurul, setelah mencurahkan isinya hati kepada sang pemilik hati Allah SWT, kini ia akan meminta saran dari perempuan yang sudah seperti kakak kandungnya sendiri
Aliya sengaja mengajak Nurul untuk mengobrol di taman belakang rumah agar tidak ada yang bisa mengintip atau mendengar pembicaraan mereka
Gadis itu mencari waktu yang benar benar tepat yakni sebelum Aufar pulang dari kantor, Aliya sengaja pulang lebih awal agar abangnya itu tidak kepo dengan pembicaraan nya dengan Nurul
"Kamu mau bicara apa Al, kok kayaknya serius banget?" Tanya Nurul sembari menatap Aliya intens
"Eum, gimana yaa, Liya bingung mau mulai dari mana kak, Liya malu" wajah gadis itu seketika merah merona ketika mengingat kejadian saat firman melamarnya di pelataran masjid
"Kok malu sih, ayo cerita, kakak janji deh gak bakal ngetawain kamu" Nurul membentuk jarinya membentuk angka dua
"Ihh kak Nurul, Liya serius, Liya kemarin habis di lamar sama sekretaris liya" akhirnya gadis itu menjelaskan maksudnya dengan sedikit nada kesal
"Alhamdulillah bagus dong kalau gitu, kenapa harus Malu sih, kan harusnya kamu itu senang ada Ikhwan yang berniat baik sama kamu" Nurul memegang lembut tangan adik iparnya itu
"Tapi liya masih ragu sama dia kak, Liya takut kalau dia cuma mau manfaatin liya kayak pria yang taaruf sama liya kemarin" Aliya menekuk bibirnya sehingga membuat Nurul semakin gemas
"Gini deh, selama ini kamu liat dia tulus gak sama kamu, dia pernah minta sesuatu atau apa nggak sama kamu?" Tanya Nurul
"Eum, selama ini gak ada sih kak, malah dia yang sering nolongin Liya, kalau liya sakit atau lagi pusing dia selalu ada buat Liya, kasih perhatian gitu" jelas Aliya sembari mengingat kebaikan yang pernah firman berikan padanya
"Tapi itu kan bisa aja modus kak, supaya liya bisa jatuh cinta sama dia" jelas Aliya lagi
"Eh gak boleh su'uzon ya, kita gak tau isi hati orang gimana, oh iya kamu udah sholat istikharah?" Nurul mengerutkan kedua alisnya
"Alhamdulillah udah kak"
"Terus gimana, udah ada jawaban dari Allah atau udah ada tanda tanda?" Tanya Nurul lagi antusias
"Setelah istikharah rasanya saat liya ketemu dia di kantor Liya selalu deg degan kak, tapi ada rasa bahagia juga, apalagi dia juga sering jadi imam sholat berjamaah di kantor, Aliya ngerasa tenang banget kalau dia lagi ngaji atau bacain ayat Al Qur'an"
Saat ini wajah gadis itu merah merona, ia merasa bahagia ketika mengingat firman
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)
Spiritual"Kamu udah nikah?" "kalau aku udah nikah atau belum emang ada hubungannya sama kak Zayn?" "Jawabannya simple, kalau kamu belum nikah, ya aku bakal nikahin kamu, tapi kalau udah nikah aku setia nunggu kamu jadi janda" "Jadi kak Zayn sumpahin aku jad...