insiden di jalan

2.8K 207 0
                                    

Matahari mulai menampakkan dirinya di langit biru, sinarnya yang menyengat menambah kehangatan di pagi ini

Hari ini Aliya dan Bu darmi akan ke sebuah ruko wedding organizer untuk mengambil hantaran pernikahan Aufar dan Nurul

Aliya dan Aufar menikmati sarapan nasi goreng yang di buatkan oleh Darmi, Darmi yang sudah sejak pagi kelihatan rapi pun sangat bersemangat menemani Aliya untuk mengambil hantaran hari ini

"Wah Bu darmi kelihatan semangat banget hari ini, pasti udah gak sabar temenin Aliya ambil hantaran bang Aufar" goda Aliya pada bu Darmi

"Eeumm, iya non, ibu suka sekali liat pernak pernik nikahan, apalagi ini kan nikahan den Aufar, pasti harus yang istimewa" jawab Darmi sembari membawa dua gelas jus jeruk dari dapur

"Insya Allah Bu, doain aja semoga rumah tangga Aufar nanti seindah pernak pernik hantaran nya" ucap Aufar yang tersenyum ketika mendengar pujian Bu darmi

"Aamiin" Aliya dan Bu darmi mengaminkan doa calon pengantin itu

"Bang, selain ambil hantaran ada yang mau di beli lagi nggak?" mumpung Liya lagi keluar" tanya Aliya setelah meneguk jus jeruk yang di buat oleh Darmi

"Enggak ada ya, kamu nanti langsung pulang aja ke rumah, gak usah kemana mana lagi" jawab Aufar dengan nada sedikit kesal

Aufar masih kesal dengan Aliya semalam, ia tidak mau khawatir dengan adiknya seperti kejadian semalam

"Heem, jangan marah lagi dong bang, iya nanti Aliya langsung pulang" Aliya memasang wajah memelas nya pada Aufar

"Iya iya, abang cuma gak mau kamu kenapa Napa ya" jawab Aufar sembari mengusap puncak kepala adiknya

"Yaudah kalau gitu, Abang berangkat dulu ya, kamu hati hati sama Bu darmi, kalau ada apa langsung telfon Abang" aufar sejak tadi merasakan hal yang tidak enak di hatinya, entah apa, ia merasa sangat khawatir dengan adiknya itu

"Assalamualaikum" ucap Aufar

"Waalaikumsalam" jawab Bu darmi ,dan Aliya sembari Aliya mencium punggung tangan abangnya itu dan melihat nya berlalu melewati pintu rumah

"Hem bu, Aliya siap siap ke atas dulu ya, nanti kalau udah siap Liya panggil ibu, Bu darmi tunggu di sofa juga gak papa" ucap Aliya yang meninggalkan meja makan dan naik ke atas menuju kamarnya

Sekitar 10 kemudian Aliya sudah siap dan turun ke bawah, Bu darmi yang sedari tadi menunggu di sofa pun bergegas mengikuti Aliya yang sudah berjalan mendahului nya keluar rumah

Mobil Aliya pun sudah di siapkan oleh mang asep

"Mang jagain rumah ya, Liya sama Bu darmi mau keluar sebentar, itu di atas meja makan ada nasi goreng, kalau mang Asep lapar ambil aja ya, assalamu'alaikum" ucap Aliya kepada mang Asep sambil memasuki mobilnya

"Waalaikumsalam, hati hati non" jawab mang Asep sembari membuka pagar untuk Aliya

Di tengah perjalanan, Aliya dan Bu darmi berbincang bincang

"Gak kerasa ya non, den Aufar udah mau nikah aja" Bu darmi memulai pembicaraan

"Eumm, Iya bi, yaa begitulah, hidup harus terus berlanjut, semakin dewasa kita semakin mikir kalau kita juga butuh seorang pendamping hidup" jelas Aliya datar yang matanya menatap lurus ke jalan

"Iya bener non, eumm kalau non sendiri gimana sama mas Fadil?" Bu darmi tidak tau kejadian antara Aliya dan Fadil kemarin

"Hehe, liya gak jadi sama mas Fadil bu, cinta mas Fadil bukan buat liya" jawab liya dengan senyum sinisnya

Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang