Suara bising kendaraan menyeruak di sepanjang jalan, asap dan debu menyapu beriringan dengan sengatan panas matahari, sepasang kekasih tengah menikmati kebahagiaan sebagai calon ayah dan ibu, sang suami mengelus pelan perut istrinya yang saat ini sudah menunjukkan perkembangan janin nya
"Assalamualaikum dedek" ucap pria itu dengan senyuman jahilnya
"Waalaikumsalam Abi" Nurul menirukan suara anak kecil untuk menjawab salam dari suaminya
"Kamu baik baik aja di dalam sana kan nak?, Abi gak sabar mau ketemu sama kamu" seru Aufar manja lalu mendekatkan kepalanya di perut Nurul yang mulai kelihatan buncit walaupun tidak terlalu jelas
Sementara sang ibu hanya tersenyum simpul lalu mengusap lembut rambut sang ayah dengan sayang
Hari ini Aufar dan Nurul akan melakukan rutinitas check up calon bayi mereka, tak terasa kandungan istrinya itu telah menginjak 3 bulan, dan semakih hari kedua pasangan itu semakin antusias untuk menanti kehadiran sang anak
Aufar pun berubah menjadi suami siaga, bahkan ia rela mengurangi jam kerjanya di kantor demi menemani dan menjaga sang istri untuk melakukan check up ataupun menemaninya saat sedang mual hebat
Aufar mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang, melewati jalan raya yang sedang macet, namun tidak begitu lama, sekitar 20 menit perjalanan akhirnya mereka sampai ke rumah sakit, awalnya mereka hanya memeriksa kan nya ke klinik namun karena dokter di klinik tersebut sedang keluar kota maka hari ini Aufar memutuskan untuk membawa sang istri ke rumah sakit
Perlakuan Aufar sangat manis bahkan mampu membuat pasien di rumah sakit cemburu dengan tingkahnya, ia membuka kan pintu mobil lalu menggenggam erat tangan sang istri sepanjang perjalanan koridor rumah sakit
Akhirnya mereka sampai di ruangan dokter kandungan tapi sayangnya, saat ini dokter tersebut tengah menangani proses persalinan, sehingga mereka harus menunggu sedikit lama, sebenarnya itu juga salah Aufar karena ia lupa membuat janji dengan sang dokter
"Mas, kamu harap anak kita laki laki atau perempuan?" Nurul memulai pembicaraan
"Kalau mas sih gak mau milih milih rul, mau perempuan atau laki laki yang penting dia sehat, itu udah cukup kok" jawab Aufar lalu mengusap lembut puncak kepala sang istri yang di balut dengan Khimar pink muda dan membuat Nurul semakin cantik
Beberapa suster dan perawat tiba tiba berlarian ke arah lobi rumah sakit, di tambah dengan bisingnya suara sirine ambulance membuat keadaan semakin panik, satu persatu brankar dan tandu juga di ulur keluar oleh perawat dan suster
Aufar dan Nurul bersama pasien lainnya yang duduk di kursi tunggu pun ikut panik, sang suami langsung memegang tangan sang istri dan berusaha meredakan ketakutan nya
"Sepertinya ada kecelakaan besar" ucap seorang pria yang juga duduk di tempat yang sama dengan Aufar
"Iya, liat aja tuh, semuanya pada panik, semoga semuanya baik baik aja ya pak" seru wanita berambut ikal yang duduk di samping Nurul
Nurul memasang wajah takut dan gelisah, ia termasuk orang yang tidak kuat melihat darah, dan kondisi seperti inilah yang membuat ia takut bukan main, Aufar tau hal itu dan ia pun langsung menenggelamkan wajah Nurul ke dalam dada bidangnya agar sang istri tidak ketakutan saat melihat pasien kecelakaan di evakuasi ke dalam rumah sakit
"Kamu tenang ya sayang" ucap aufar lembut dengan dekapan erat kepada Nurul
Beberapa dokter pun langsung turun tangan untuk membantu perawat membawa pasien, mata Aufar masih terus saja melihat pergerakan tenaga medis di sana, sungguh sangat mencekam, ternyata ini adalah kecelakaan kerja di sebuah proyek yang membuat beberapa buruh terluka parah
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)
Espiritual"Kamu udah nikah?" "kalau aku udah nikah atau belum emang ada hubungannya sama kak Zayn?" "Jawabannya simple, kalau kamu belum nikah, ya aku bakal nikahin kamu, tapi kalau udah nikah aku setia nunggu kamu jadi janda" "Jadi kak Zayn sumpahin aku jad...