Situasi Sulit

2.5K 155 0
                                    

Dengan pemandangan bintang yang bertabur indah di langit, Pria itu mengusap lembut kepala sang istri dengan penuh kasih sayang, kini Aliya dan Zayn tengah duduk berdua di taman hotel bintang lima tempat resepsi pernikahan Faiz di langsung kan, mereka berdua memutuskan untuk menginap, mengingat malam yang sudah semakin larut dan perjalanan pulang pun cukup jauh, Aliya juga sudah mengeluh kalau dirinya sangat lelah

Aliya menyenderkan kepalanya di bahu Zayn, kedua tangan mereka saling bertaut satu sama lain sedangkan kedua mata pasangan itu di manjakan dengan ribuan cahaya bintang yang berjejer di langit

"Al"

"Kak Zayn"

Ucap mereka bersamaan, tiba tiba suasana menjadi awkward, Aliya dan Zayn sama sama canggung untuk membicarakan hal yang menjadi topik perbincangan mereka tadi, bagaimana mengungkapkan nya, Aliya malu untuk memulainya, dan Zayn juga begitu

"Aku mau ngomong sesuatu"

Zayn melingkarkan lengan kekarnya ke leher Aliya sementara kepala Aliya masih setia bersender di bahu sang suami, Aliya mengurungkan niatnya, ia rasa Zayn ingin berbicara hal yang serius dengan nya, mungkin di lain waktu Aliya memberitahu kan Zayn perihal anak yang sudah ia impikan dari pernikahan mereka

"Kamu udah siap jadi ibu?" Tanya Zayn dengan nada ragu

Aliya membulatkan mata, ternyata Zayn punya maksud yang sama dengan dirinya, ayolah kenapa tiba tiba Aliya jadi malu begini

"Ehmm, kak Zayn sendiri gimana?"

"Aku dari awal nikah juga udah siap jadi ayah, cuma aku gak mau buru buru aja Al, apalagi aku tau kamu itu wanita karier, dan sekarang juga perusahaan kamu lagi di puncak kan?"

"Emang kalau wanita karier gak bisa jadi ibu?" Sarkas Aliya

"Maksud aku bukan gitu sayang, aku cuma gak mau ganggu karier kamu, kalau kamu lagi hamil dan punya anak otomatis gerakan kamu jadi terbatas" Zayn menjelaskan alasannya sembari mencium puncak kepala sang istri

"Insya Allah aku siap jadi ibu kak, masalah kantor, kan ada Dini, sekarang juga udah ada Galang, mereka bisa kok ngurus kantor, dan kalau aku hamil, kan aku bisa kerja dari rumah, jadi kamu gak perlu khawatir lagi" Aliya berusaha meyakinkan Zayn kalau dirinya bisa menghendel masalah kantor walaupun sedang mengandung

"Maaf Al"

"Kok malah minta maaf?" Aliya mengernyitkan dahi

"Maaf selama ini aku belum bisa jadi suami yang baik buat kamu, selama ini aku terlalu sibuk sama rumah sakit, sampai aku gak peka kalau kamu udah pengen jadi ibu" Zayn mencium tangan Aliya dengan tatapan sendu

"Harusnya aku yang minta maaf, aku belum bisa ngasih hak kak Zayn sepenuhnya" balas Aliya dengan ekspresi bersalah

"Yaudah, kita mulai ikhtiar dari sekarang ya Al" Zayn tersenyum simpul lalu mengusap lembut puncak kepala Aliya

Aliya mengangguk lalu membalas senyuman Zayn

"Besok kamu ada shift pagi kan? Ayo tidur, udah malam ni, capek tau di perjalanan tadi, badan ku udah pegel pegel semua" ucap Aliya lemas lalu sedikit meregangkan badannya

Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang