Hangatnya mentari pagi seakan memberikan kehangatan untuk setiap penikmatnya, sinarnya yang terang di temani udara segar pagi hari seakan memberikan semangat baru bagi setiap jiwa dan hati yang sudah siap memulai kegiatan dan rutinitas harian di kota kembang ini
Dengan sedikit bersenandung, gadis itu membawa mobil silver miliknya sembari menatap langit pagi yang cerah, gamis biru muda yang di kenakan nya saat ini sangat sesuai dengan suasana hatinya yang mulai kembali pulih, menata kehidupan baru dan berusaha berdamai dengan luka
Sangking asyiknya menikmati suasana pagi, ia sampai tidak sadar bahwa gawai abu abu yang berada di dalam tasnya berbunyi beberapa kali
"Assalamualaikum Al, kamu udah dimana?" Tanya seorang wanita di seberang sana
"Iya bentar, ni aku lagi di jalan, kamu udah nyampai di lokasi?" Tanya Aliya dengan mata yang masih fokus ke jalan
"Udah, yang lain juga udah pada nyampe nih, jangan sampai telat ya Al"
"Siap ibu negara" jawab Aliya sembari tertawa kekeh, ia memutuskan sambungan telfon tersebut dan menambah kecepatan mobilnya
10 menit kemudian Aliya sampai di tempat yang sudah di rencanakan sebagai lokasi reuni mereka, setelah memarkirkan mobilnya gadis itu segera turun, saat sampai ia di sambut dengan sekumpulan anak kecil yang sangat lucu, dari dulu Aliya sangat suka dengan anak kecil, jadi tak heran ia dengan senang hati membalas sambutan anak anak kecil yang berumur kisaran 5 tahunan itu
"Assalamualaikum temen temen" ucap Aliya dengan nada kekanak-kanakan
"Waalaikumsalam kakak cantik, ayo masuk" salah seorang dari anak kecil itu langsung menggenggam jari Aliya dan mengajaknya masuk dengan sedikit berlari, Aliya hanya bisa tersenyum simpul melihat tingkah gadis kecil ini
Saat masuk mata Aliya langsung menangkap sosok Dini yang sedang mengobrol dengan beberapa wanita, gadis itu memicingkan matanya, kemudian bulan sabit seketika terbit di wajah manisnya
"Kakak cantik, Lusi mau main sama yang lain dulu ya, kakak cantik tidak papa kan di sini dulu" tanya gadis mungil yang sejak tadi memegang jari kelingking Aliya
"Iya sayang, gak papa kok, kan di sini udah ramai, kamu main gih tapi ingat jangan jauh jauh mainnya ya" Aliya menunduk lalu menyamakan tingginya dengan gadis kecil itu kemudian ia mencubit pipi tembem nya yang sejak tadi membuat Aliya gemas
Gadis kecil itu pun lantas mencium pipi kanan Aliya lalu pergi menyusul teman temannya yang sedang asyik bermain di halaman panti asuhan kasih bunda
Sejak Aliya masuk, ternyata ia sudah lebih dulu di perhatikan oleh sepasang mata elang dari kejauhan, tatapannya tidak lepas dari gadis itu
"Sifat lembut kamu ini, buat aku gak bisa berpaling Al"
Aliya lantas menghampiri Dini, senyum sumringah nya tidak pernah luntur dan malah lebih lebar saat ia bertemu dengan wanita yang sejak tadi berbincang dengan teman kantor nya
"Hani"
"Aliya"
Kedua gadis itu akhirnya saling berpelukan, menumpahkan rasa rindu yang telah lama terpendam, 5 tahun berlalu sejak pengumuman kelulusan, mereka tidak pernah bertemu dan saat ini sahabat dekat itu bertemu lagi, Aliya juga terkejut dengan perubahan sahabat sekaligus partner olimpiade nya saat SMA ini
"Assalamualaikum Bumil cantik" ucap Aliya sembari mengelus perut temannya yang saat ini mulai membesar
"Waalaikumsalam ibu Bos yang jauh lebih cantik" jawabanya sembari tersenyum simpul
"Aku kangen banget sama kamu Han, maaf ya aku gak bisa datang pas nikahan kamu kemarin, gimana? ibu sama debay nya sehat sehat aja kan?" Tanya Aliya antusias
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)
Spiritual"Kamu udah nikah?" "kalau aku udah nikah atau belum emang ada hubungannya sama kak Zayn?" "Jawabannya simple, kalau kamu belum nikah, ya aku bakal nikahin kamu, tapi kalau udah nikah aku setia nunggu kamu jadi janda" "Jadi kak Zayn sumpahin aku jad...