Adzan Maghrib berkumandang dengan merdu, Aliya sudah sejak tadi bangun lalu mandi untuk membersihkan dirinya, kepala nya terasa sangat pusing setelah menangis cukup lama, sebagai muslimah yang taat, ia melaksanakan sholat Maghrib di kamarnya dengan khusyuk
"Ya Allah, terima kasih karena engkau telah menyelamatkan hamba dari kesesatan cinta ini, hamba bersyukur karena engkau telah menunjukkan sifat asli dari pria yang selama ini selalu hamba sebut dalam doa hamba, kuatkanlah hati hamba menerima segala takdirmu, tunjukkan lah hamba jalan yang benar dan jatuhkanlah hati hamba pada orang yang benar benar engkau ridhoi untuk menjadi imam hamba kelak Aamiin"
Begitu lirih doa yang di ucapkan Aliya, hingga ia meneteskan kembali air matanya, ia kemudian berpikir positif, bahwa kejadian tadi adalah bukti kasih sayang Allah kepadanya, ia di selamatkan dari orang yang ingin berniat buruk terhadap nya, Allah maha baik, Dia tidak akan salah dalam menuliskan takdir hamba hamba Nya
Suara ketukan pintu menyadarkan Aliya dari lamunannya
"Liya, ayo makan, Bu darmi udah masak rendang sama telur balado kesukaan kamu tuh" ajak Aufar di balik pintu
Benar saja, mendengar kata rendang dan telur balado, Aliya langsung membuka mukena dan merapikan sajadahnya, ia lantas bergegas membuka pintu, Aufar yang sejak tadi menunggu Aliya di depan pintu kamarnya langsung tersenyum simpul melihat adik kesayangannya tersebut
"Waah baunya enak banget, jadi makin sayang deh sama Bu darmi" Aliya yang baru saja sampai di depan meja makan langsung memeluk bu Darmi dari belakang, sementara Aufar hanya tersenyum melihat tingkah adiknya itu
"Yaudah sekarang non makan ya, dari tadi siang non belum makan, pasti udah lapar" bibi memberikan nasi dengan lauk kesukaan Aliya, kemudian memberikan makanan yang sama kepada Aufar
"Dek, habis makan Abang mau kasih hadiah buat kamu"
"Tumben, perasaan ulang tahun Liya masih dua bulan lagi deh" Aliya mengerutkan alis sambil melahap makanan di piringnya
"Emang Abang kasih kamu kado cuma pas ulang tahun aja, enggak ya, Abang gak segitunya sama adik sendiri" Aufar menggerutu kesal
"Ehhemm, iya juga sih, yaudah makasih Abang Liya yang paling guantenggg sejagad raya" Aliya memuji Aufar dengan semangat
"Nah gitu dong, kan Abang jadi seneng liat nya"
Sejenak tidak ada percakapan di antara mereka, hanya terdengar suara garpu dan sendok yang bergelut di atas piring
Setelah makan Aliya lantas membantu Bu darmi untuk mencuci piring bekas makanan, sementara Aufar duduk di sofa depan tv sambil menikmati kopi yang di buatkan Bu darmi
"Bang mana hadiahnya?" suara Aliya mengejutkan Aufar yang tengah meneguk kopinya
"Uhuk uhuk, astagfirullah, kebiasaan anda ya suka ngagetin orang" Aufar tersedak dan membersihkan sisa kopi yang lengket di bibirnya
"Sebentar" Aufar meletakkan gelas kopi di atas meja dan menuju kulkas yang ada di dapur, Aliya memperhatikan gerak gerik abangnya dari belakang
Aufar menyembunyikan sekotak es krim coklat dibelakang punggung nya, Aliya semakin penasaran, wajahnya terlihat gemas, pipi nya yang chubby mengembang saking penasarannya
"Gak asik nih!, sekarang suka main rahasia rahasiaan" ucap Aliya pada Aufar yang berdiri di hadapannya
"Taaaraaaaaaaa" Aufar mengeluarkan sekotak es krim coklat kesukaan Aliya, mata Aliya berbinar melihat es krim itu, tanpa basa basi ia langsung mengambil dan membuka nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Pesan Cinta Lewat Do'a (Completed)
Espiritual"Kamu udah nikah?" "kalau aku udah nikah atau belum emang ada hubungannya sama kak Zayn?" "Jawabannya simple, kalau kamu belum nikah, ya aku bakal nikahin kamu, tapi kalau udah nikah aku setia nunggu kamu jadi janda" "Jadi kak Zayn sumpahin aku jad...